Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah ~ Dipanggil untuk hidup dalam kasih Allah yang besar

Pengkhotbah: Pdr. DR. Robby Wagey MTh.
Minggu, 18 Desember 2016

Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.  ...
1 Yohanes 3:16, 18; Yohanes. 3:16

Cermin merupakan salah satu hal yang paling penting dalam hidup kita untuk merefleksikan apa yang ada pada diri kita. Kita membutuhkan cermin untuk melihat apa yang kurang (ataupun lebih) dalam hidup kita. Dalam hal ini berkaca harus kita lakukan sebelum melakukan aktifitas kita untuk mempersiap-kan diri kita.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Jangan Tinggalkan Tuhan

Pengkhotbah: Pdt. Henny Kumendong
Minggu, 11 Desember 2016

Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. ...
Lukas 2:44-46

Dalam kisah ini Yesus baru berumur 12 tahun. Bagi orang Yahudi ini merupakan umur dimana anak-anak Yahudi dipersiapkan untuk terlibat secara langsung dalam pekerjaan Tuhan. Oleh karena itu Yesus dibawah ke Yerusalem waktu Dia berumur 12 Tahun.
Share:

[Event] Ibadah Natal Wilayah XLVII Kombi



Minggu, 11 Des. 2016 ~ di GPdI Rerer

Oleh anugrah Tuhan Natal GPdI Wilayah XLVII Kombi telah terlaksana dengan baik pada Minggu, 11 Desember 2016 yang lalu. Ibadah itu pun dilaksana-kan di GPdI Rerer.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Hiduplah dalam Kebenaran

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 04 Desember 2016

 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
1 Petrus 2:24

Kita menghadapi kesibukan yang luar biasa dibulan desember ini. Mulai dari mencari baju, pernak pernik, kado dll. Tapi yang mengkhawatirkan kita kehilangan arti natal yang sesungguhnya. Ada juga hal yang berbahaya dalam menyambut natal, yaitu persaingan. Jangan jadikan natal sebagai ajang persaingan.
Share:

[Event] Ibadah Natal: GPdI "Getsemani" Pengumaan



Jumat, 09 Des. 2016 ~ di GPdI "Getsemani" Pengumaan

Oleh anugrah Tuhan, Pelayanan yang dilsanakan oleh Bpk. Gembala (Pdt. Vecky Mamentu STh.) dengan membawa serta tim musik Immanuel untuk melayani di GPdI "Getsemani" Pengumaan hari Jumat yang lalu telah terlaksana dengan baik.
Share:

[Event] Ibadah Natal Jemaat


Minggu, 04 Des. 2016 ~ di GPdI "Immanuel" Rerer-satu

Anugrah-Mu... Oleh anugrah Tuhan kita diselamatkan, dan puji Tuhan Natal jemaat yang dilaksanakan minggu lalu 04 Desember 2016 mulai jam 7 malam telah terlaksana dengan penuh penyertaan Tuhan. 
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Kuatlah didalam Tuhan!

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 27 November 2016

Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
Efesus 6:10


Efesus merupakan kota modern, namun kota itu juga merupakan kota penyembahan berhala. Dewi Artemis merupakan dewa yang disembah oleh orang-orang. Efesus juga merupakan kota dimana banyak orang datang berkunjung. Dan ayat ini merupakan suatu kesimpulan / pendapat dari paulus tentang kota ini. Ayat ini merupakan bagian dari perlengkapan Rohani. Dunia mempersiapkan perlengkpan-perlengkapan untuk memenuhi kebutuhannya. Kita jangan hanya mempersiapkan perlengkapan jasmani saja, tapi persiapkan juga juga perlengkapan rohani.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Dipanggil untuk berubah menjadi orang percaya yang berkualitas

Pengkhotbah: Pdt. Dr. Robby Wagey MTh.
Minggu, 20 November 2016

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu memper-sembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. ...
Roma 12:1-8

Dalam khotbah ini akan membahas tentang perubah-an mulai dari mengapa harus berubah, bagai-mana kita berubah dan akibatnya ketika berubah.

Mengapa kita harus berubah?
(Rm. 8:29) Umat Tuhan dipanggil menjadi orang-orang percaya, kita harus menjadi sama dengan Kristus agar ketika berjumpa dengan Tuhan yang kedua kali, kita siap dan kita telah serupa dengan Tuhan Yesus.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Tong Sampah

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 13 November 2016

Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Yohanes 1:29


Dalam ayat ini Yohanes memandang Yesus sebagai anak domba Allah. Sedagkan Daud memandang Tuhan sebagai gembala yang baik. Kenapa Yesus disebut sebagai anak domba Allah?
Share:

[Event] Ibadah Natal GPdI "Filadelfia" Sawangan


Selasa, 15 November 2016 ~ di GPdI "Filadelfia" Sawangan

Oleh Kemurahan Tuhan, Bpk. Gembala di percayakan melayani pada Ibadah Natal jemaat Sawangan. Adapun pembacaan kali itu diambil dari Yes. 11:10, yang berbicara Nubuatan akan kedatangan Raja Damai yang akan memerintah dengan keadilan, kebenaran, kesetiaan dan kedamaian Allah.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Pembelian Tuhan yang luar biasa

Pengkhotbah: Pdt. Yoppy Gerungan
Minggu, 06 November 2016

Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
1 Korintus 6:20

Masa sekarang daya beli manusia dapat dikatakan besar / tinggi. Pembeli biasanya memilih terlebih dahulu mana yang pas dengan hati, memilih yang terbaik dan pastinya berkorban untuk apa yng akan dibelinya. Pembeli tahu fungsi dan letak dari barang yang akan dibelinya. Yesus pun demikian.
Share:

[Event] Penginjilan di Wuwuk



Selasa, 01 November 2016 ~ di Wuwuk

Oleh kemurahan Tuhan penginjilan yang dilak-sanakan di Wuwuk oleh Pdt. Vecky Mamentu STh. yang membawa serta rombongan dari GPdI Immanuel Rerer-satu, telah terlaksanan dengan penuh penyer-taan Tuhan, dan dalam perjalanan pulang tidak lupa merayakan Hut dari Ibu Gembala. Biarlah segala kemuliaan untuk Tuhan. Berikut dokumentasi dari kegiatan tersebut:
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Hati dan Roh yang baru

Pengkhotbah: Pdt. Nofry Makawoel
Minggu, 30 Oktober 2016

Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Yehezkiel 36:26

Dalam ayat ini berkata "Tuhan akan memberikan hati yang baru dan roh yang baru". Kekristenan bukan seberapa lama kita menjadi orang Kristen, Bukan seberapa banyak kita memberi, hal-hal itu tidak menjamin kita bisa masuk dalam kerajaan Sorga. Ada 2 hal yang dapat menjamin kita bisa masuk kerajaan Sorga dan menjadikan kita orang Kristen yang sepenuhnya, yakni:
Share:

[Event] Penginjilan di Sapa


Selasa - Rabu, 25 - 26 Oktober 2016 ~ di Sapa

Oleh kemurahan Tuhan penginjilan yang dilak-sanakan di Sapa oleh Pdt. Vecky Mamentu STh. selama 2 malam, telah terlaksanan dengan penuh penyertaan Tuhan. Biarlah segala kemuliaan untuk Tuhan. Berikut dokumentasi dari kegiatan tersebut:
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Kita Butuh Tuhan

Pengkhotbah: Pdt. Timotius Gerungan
Minggu, 23 Oktober 2016

... Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!" ...
Hakim-hakim 6:3-5, 11-14

Siapa mendekatkan diri dengan Tuhan, Ia menjadi satu Roh dengan Tuhan. Saat kita terbuka dihadapan Tuhan, Roh Tuhan akan ditaruh dalam kehidupan kita menjadi mata air yang mengalir dalam kehidupan kita.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Yesus sanggup

Pengkhotbah: Pdt. Niko Gerungan
Minggu, 16 Oktober 2016

Tetapi engkau, pergilah sampai tiba akhir zaman, dan engkau akan beristirahat, dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada kesudahan zaman.
Daniel 12:13

Daniel tahu dia tetap mendapat penyertaan dan pembelaan dari Tuhan. Daniel tahu bahwa Allah yang dia sembah berkuasa.

Tuhan berkuasa kalau Ia berkata kita kembali kepada debu, maka kita akan kembali, kalau ia memanggil kita untuk pulang, kita pasti akan pulang. Tidak ada apapun dan siapapun yang dapat menghalangi-Nya dan Daniel tahu akan hal ini. Dan pengenalannya kepada Tuhan nampak dalam kehidupannya sehari-hari sehingga orang lain mampu melihat, bahkan Raja mengakui Tuhan atas apa yang terjadi pada Daniel (Dan. 6:17). Kita adalah anak-anak Tuhan sama halnya dengan Daniel, harusnya kita juga mampu merasakan penyertaan dan keluarbiasaan Tuhan dalam hidup ini.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Kepercayaan tingkat hati

Pengkhotbah: Ibu Silvi Ongon
Minggu, 09 Oktober 2016

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Amsal 3:5

Kita ada disini karena percaya kepada Tuhan, orang yang percaya kepada Tuhan adalah orang yang berbahagia. Ada manfaat saat kita percaya kepada Tuhan, antara lain kita akan diberikan kelimpahan (Amsal 28:25b), kita juga dilindungi oleh Tuhan (Amsal 29:25). Selain itu manfaat percaya kepada Tuhan permintaan kita dikabulkan, tapi jangan percaya hanya untuk diberkati (1 Taw. 5:20), tetaplah setia. Dengan percaya kepada Tuhan kita akan tetap kuat dalam Tuhan (Yes. 20:15), dan orang yang percaya itu berbahagia (Mzm. 84:14). Orang yang percaya juga tidak gelisa (Yes. 28:16), dan masih masih banyak lagi manfaat saat kita percaya kepada Tuhan.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Wujud Kasih Allah

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 02 Oktober 2016

 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yohanes 3:16

Merupakan inti dari seluruh isi Alkitab, yang menggam-barkan bagaimana cinta kasih Tuhan dalam kehidupan orang percaya. Seberapa besar kasih Allah dalam kehidupan manusia? Bagaimana Yesus mewujudkan kasih besar-Nya kepada manusia?
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Pernahkah kita kecewa?

Pengkhotbah: Pdt. Jeffray Piring STh.
Minggu, 25 September 2016

... Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
Lukas 7:18-23

Penrahkah kita kecewa? Pernah!! karena kecewa itu adalah hal manusiawi yang wajar kita alami dan rasakan. Ada apa dengan kecewa? (Mark. 10:21-22) Ketika seseorang berjumpa dengan Yesus seharusnya mengalami jawaban namun pemuda ini tidak, dia malah kecewa. Yohanes pembabtis juga sempat mengalami persaan "kecewa" (Luk. 7:20-22), hal-hal manusiawi yang negatif seharusnyakita ungkpakan dengan cara yang baik karena hal tersebut juga akan berdampak baik bagi kita, jangan munafik.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Tetaplah mengenal Yesus

Pengkhotbah: Pdt. Rudy Lompoliu
Minggu, 18 September 2016

Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
Lukas 24:16

Dalam peristiwa ini murid-murid Yesus lambat mengenal Yesus. Murid-murid masih digelisahkan dengan pemikiran-pemikiran yang diluar Yesus. Banyak hal yang menghalangi para murid, kekecewaan, kegelisaan, yang membuat mereka lupa dengan sosok Yesus yang mereka kenal. Begitu juga dengan kita, terkadang masalah persoalan yang kita hadapai membuat kita melupakan bahwa Yesus senantiasa ada bersama dengan kita, membuat kita tidak lagi mengenal Yesus yang dahsyat, yang luar biasa, yang sanggup untuk menolong kita, menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Hari yang dinantikan

Pengkhotbah: Sdr. Ravlen Gerungan MPd.
Minggu, 11 September 2016

... dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.
Kolose 1:3-12

Setiap orang mempunyai hari spesial dalam kehidupan-nya, dan yang pasti dalam menantikan hari yang spesial itu setiap orang ingin mempersiapkannya dengan baik. Namun bagi orang Kristen ada hari yang sangat spesial yang dinatikan oleh setiap orang percaya, yaitu hari kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Ketika kita bertemu dengan Kristus dihari spesial itu pasti kita akan berlinangan air mata karena perjuangan kita selama hidup telah terbayarkan.
Share:

[Event] KKR di GPdI "El-Shadai" Pantai Ratu




Rabu - Jumat, 07 - 09 September 2016 ~ di Pantai Ratu

Oleh kemurahan Tuhan KKR yang diselenggarakan oleh GPdI "El-Shadai" Pantai Ratu dapat berlangsung dengan penuh penyertaan Tuhan. Biarlah lewat KKR ini terjadi gebrakan Rohani baik dipantai Ratu maupun diseluruh wilayah kombi.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Pahit Menjadi Manis

Pengkhotbah: Pdt. Levi Gerungan
Minggu, 04 September 2016

... "Sesudah itu mereka tiba di tempat yang bernama Elim. Di situ ada dua belas sumber air dan tujuh puluh pohon kurma. Mereka berkemah di dekat air itu."
Keluaran 15:22-27

Perjalanan orang percaya, sering sekali sama dengan keadaan umat Israel yang tidak selamanya manis, dalam pembacaan ini kita bisa melihaat apa yang di alami oleh umat Israel dimana mereka menemukan air yang pahit.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Persiapkan dengan matang

Pengkhotbah: Pdm. Dilly Singkalang
Minggu, 28 Agustus 2016

"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
Matius 3:2

Sebagai orang Kristen hidup kita memiliki satu tujuan yaitu untuk ke surga dan untuk itulah kita perlu mempersiapkan hidup kita. Ketika kita melibatkan Allah dalam hidup kita, hal dahsyat akan terjadi. Mengapa Matius 3:2 diperdengarkan hari ini, berikut alasan kenapa kita harus bertobat:

1) Wahyu 11:1. Tongkat Pengukur, Ada hal-hal yang perlu diukur:


a) Bait Suci Allah, dalam hal ini berbicara gereja Tuhan secara organisasi. Saat ini banyak doktrin-doktrin pengajaran yang beredar yang sudah mulai melenceng dari kebenaran Firman Allah.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Kasih Mula-mula

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 21 Agustus 2016

... Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. ...
Wahyu 2:1-7

Dalam Wahyu 2:1-7 memuat tentang kelebihan dan kekurangan dari jemaat Efesus. Terdapat beberapa keunggulan dari jemaat efesus yakni:

  • Jemaat yang berjerih payah (berupaya)
  • Orang-orang yang militan; (jemaat Efesus adalah jemaat yang militan ditandai dengan tidak adanya kompromi di antara jemaat tersebut mengenai Dosa)
  • Jemaat yang bisa melihat kepalsuan
  • Sabar dan mau menderita didalam Tuhan
  • Tidak mengenal lelah
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Tuhan Mahatahu

Pengkhotbah: DR. Jusuf Manueke
Minggu, 14 Agustus 2016

... Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."
Matius 21:18-22

Perikop ini berbicara tentang kisah Yesus mengutuk pohon Ara. Tuhan kita luar biasa, dia Mahakuasa, Mahatahu. Oleh karena itu tidak ada yang salah dengan rencana Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan tahu pikiran kita, rencana kita, tidak ada yang tersembunyi dihadapan Tuhan. Dalam dunia pertanian terdapat dua macam tumbuhan dilihat dari cara tumbuhan itu berbuah, ada yang berbuah sepanjang tahun, ada yang musiman 1 tahun sekali, 2 tahun sekali dst. Pohon Ara sendiri pada masa itu bukanlah waktunya untuk berbuha. Tapi Tuhan Mahatahu, terkadang kita berpikir itu bukan salah pohon itu. Tapi Tuhan melihat sampai kedalam tanaman itu. Begitu juga dengan kita, Tuhan mengenal kita sampai kedalaman hati kita.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Kuat Didalam TUHAN

Pengkhotbah: Pdt. Denny  Nelwan
Minggu, 07 Agustus 2016

... Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
Kolose 2:6-7

Dalam Kolose 2: 7, untuk menjadi Kuat di dalam Tuhan ada 2 hal yang harus kita lakukan pertama Berakar didalam Tuhan dan kedua kita harus dibangun didalam Tuhan.


1) (Maz 92:13) Berakar didalam Tuhan, kita harus memiliki akar yang kuat. Didalam ayat ini  terdapat 2 jenis Pohon yg dapat kita pelajari Pola pertumbuhannya yang dapat dipraktikan dalam kehidupan orang benar.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Berbuat Baiklah!

Pengkhotbah: Pdt. Niko Gerungan
Minggu, 31 Juli 2016

Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan!
Mazmur 97:10a


Apalah artinya gereja Tuhan tanpa karakter Kristus. Kita dipanggil untuk menjadi berkat. Kehidupan orang percaya harus berubah menjadi lebih baik dari hari ke hari. Taruh hidup kepada Tuhan, biarkan hidup kita dibimbing oleh Tuhan. Begitu juga dengan gembala, gembala ada bukan karena organisasi, tetapi karena rencana Tuhan. Firman Tuhan ada pada kita supaya hidup kita diteladani, supaya kita bisa menjadi berkat. Jangan hanya mengejar kedudukan tapi biarlah karakter dan kelakukan kita dapat menjadi berkat.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Yesus pun Merasakannya

Pengkhotbah: Pdt. Levi Gerungan
Minggu, 24 Juli 2016

Maka menangislah Yesus.
Yohanes 11:35

Ketika Yesus melihat kesedihan Martha & Maria atas kematian Lazarus, Yesus merasakan kesedihan yang sama sehingga membuat-Nya menangis. Setiap kita pasti pernah menangis, banyak hal yang membuat kita menangis entah itu karena perasaan sedih atau senang. Ketika masalah datang terkadang membuat kita menangis, tetapi kehadiran Yesus mampu merubah kesedihan dukacita kita menjadi sukacita.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Lakukan Firman

Pengkhotbah: Zs. Meity Peyoh
Minggu, 17 Juli 2016

Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Matius 7:23

Sungguh suatu kondisi yang sangat menakutkan ketika kita tidak diakui oleh Tuhan. Kondisi in merupakan orang-orang yang mendengar Firman, mengetahui Firman tapi tidak melakukan Firman. Saat ini Tuhan masih memberikan kesempatan untuk membenahi kehidupan kita, oleh karena itu mulailah layani Tuhan, ikut Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Yesus berbeda dengan Ahli Taurat

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 10 Juli 2016

Matius 7:28-29


Konteks ini merupakan khotbah Yesus dibukit yang dimulai dari Matius pasal 5 - 7, dalam pembacaan ini Yesus membahas tentang 13 topik, dan itu memakan waktu yang cukup panjang, tidak sebatas 1 - 2 jam saja. Namun Yesus berbeda dengan ahli-ahli Taurat (ay. 29) walaupun mereka mempunyai tingkatan pendidikan yang sama, 25 tahun Yesus belajar oleh karena itu Yesus diapanggil Rabi/guru oleh orang banyak. Sebagai anak Yahudi Yesus pun melalui pendidikan-pendidikan seperti halnya yang diwajibkan untuk mereka. Namun bedanya ahli-ahli Taurat mereka berhenti sampai saat mereka mencapai tingkatan pendidikan tertinggi. Orang banyak melihat hal yang berbeda dengan Khotbah Yesus, ada suatu suasana yang berbeda saat Yesus berkhotbah.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Tujuan akhir kita yang sesungguhnya

Pengkhotbah: Pdt. Roy Sinaulan
Minggu, 03 Juli 2016

... Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. ...
Ulangan 8:1-7

Bangsa Israel, bangsa yang dipilih oleh Tuhan, mereka dibebaskan dari tanah Mesir dan Tuhan menuntun mereka ke tanah Kanaan negeri yang dijanjikan-Nya. Saat berada di padang gurun, mereka mengeluh karena kelaparan, kehausan dan lain sebagainya. Mereka membuat Tuhan murka, tanpa mereka sadari itulah yang menjadi penyebab mengapa mereka tidak keluar dari padang gurun, mengapa mereka tidak sampai kepada tujuan mereka, adalah karena mengeluh.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Jangan Kecewa

Pengkhotbah: Pdt. Alfin Pangalila-Tendean
Minggu, 26 Juni 2016

Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
Lukas 7:23

Kecewa? Dalam KBBI kecewa artinya tidak puas (Karena tidak terkabul keinginannya, harapannya, dsb). Manusia sebenarnya cenderung tidak pernah puas pada apa yang sudah dimilikinya. Manusia merasa kecewa karena melihat kekurangannya dan sering kali tidak melihat / mengetahui apa rencana yang akan dilakukan Tuhan dalam hidupnya. Tuhan itu peduli, mengerti dan sudah merancangkan apa yang baik dalam kehidupan kita.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Tenang didalam Tuhan

Pengkhotbah: Pdt. Roy Sinaulan
Minggu, 19 Juni 2016

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Filipi 4:13

Banyak perkara dapat kita tanggung didalam Yesus. Terkadang kita mengeluh tentang kehidupan ini karena banyak hal yang tidak dapat kita mengerti dalam kehidupan ini. Tapi segala perkara yang kita alami dapat kita tanggung didalam Tuhan, kita tidak mampu menanggungnya sendiri. Tapi dengan mengandalkan Tuhan, apapun persoalan kita, apapun pergumulan kita, kita dapat menghadapinya. Oleh karena itu tetap dekat dengan Tuhan, karena Tuhan bergaul karib dengan orang-orang yang dekat pada-Nya.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Pandanglah Tuhan

Pengkhotbah: Pdt. Mesly Kambey STh.
Minggu, 12 Juni 2016

... Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." ...
Yohanes 12:20-22

Dalam perjalanan ini orang-orang Yunani juga turut mengikut Yesus. Orang Yunani sendiri identik dengan orang kafir dan orang-orang yang mempunyai pengetahuan tinggi pada waktu itu. Apa sebenarnya yang menjadi tujuan dari orang Yunani ini mengikut Yesus? dalam ayatnya yang ke 21 dijelaskan ada kerinduan yang mendalam untuk bertemu dengan Yesus, dengan ini mereka mempunyai pengharapan dari Yesus ada perubahan hidup. Mereka mau untuk mendapatkan pengalaman yang sama dengan yang dialami oleh orang-orang Yahudi. Mereka melihat sesuatu yang lain / jawaban dari pergumulan hidup mereka melalui sosok Yesus. Hidup pasti ada pergumulan tapi dengan Yesus pergumulan yang kita alami pasti ada jawabannya.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Persekutuan

Pengkhotbah: Pdt. Henny Kumendong
Minggu, 05 Juni 2016

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Ibrani 10:25

Dalam Mazmur 133:1 dituliskan bahwa adanya kebersamaan itu baik. Jika ada kerukunan/kebersama-an, ada berkat yang luar biasa dicurahkan oleh Tuhan. Daud mengatakan hal ini, jika ingin persekutuan itu diberkati harus ada persatuan. Untuk mencapai kesuksesan kitapun harus bekerja sama dengan baik, harus kompak, harus ada kebersamaan. Indonesia dijajah oleh Belanda karena saat itu Bangsa Indonesia terpecah belah, tidak ada persatuan, tidak ada kebersamaan, sehingga sangat mudah untuk ditaklukan.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Pertahankan Keselamatan

Pengkhotbah: Pdt. Henny Kumendong
Minggu, 29 Mei 2016

Tetapi orang yang bertahan sampai akhir, akan diselamatkan.
Matius 24:13

Sebagai orang percaya kita tidak luput dari apa ang dinamakan pergumulan. Setiap hari kita pasti akan berjumpa dengan yang namanya pergumulan/masalah. Masalah tidak memandang siapa kita, setiap manusia pasti mengalami pergumulan/masalah, walaupun kita berada dalam lingkungan gereja. Mengikut Tuhan tidak membuat kita bebas dari masalah, oleh karena itu mengikut Tuhan bukanlah hal yang mudah. Perikop ayat pokok kali ini adalah permulaan penderitaan. Setiap orang pasti mengalami pergumulan/masalah.

Dalam mengiring Tuhan tidak ada jalan pintas, tidak ada jalan pintas untuk keselamatan. Keselamatan tidak dapat dibeli dengan uang, tetapi harus diterima dengan iman dan dikerjakan dengan takut dan gentar. Oleh karena itu menjadi orang percaya ada proses. Yesus menegaskan pada kita bahwa orang yang bertekun sampai akhir akan diselamatkan. Ada perbedaan antara bertahan dan bertekun, bertahan adalah tetap pada tempat, mempertahankan diri, tidak mau menyerah, sedangkan bertekun berarti orang yang sungguh-sungguh, berusaha, berpegang teguh. Kita harus mempunyai pendirian dengan sungguh-sungguh dalam mempertahankan diri menghadapi kondisi dunia ini yang semakin jahat. Waspadalah jangan sampai kita disesatkan (Mat. 24:4-5). Bahkan dalam ayat 9 (Mat. 24:9) dikatakan ada penyiksaan, pembunuhan, dan kita akan dibenci karena Nama Tuhan.

Yesus sudah mengetahui bahwa orang percaya akan mengalami pencobaan, dan itu bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu Yesus sudah mempersiapkan bagi kita penolong, yaitu roh Kudus / Roh Kebenaran (Yoh. 14:16-17). Sebelum Yesus naik ke surga Dia sudah mempersiapkan semuanya, ketika kita menghadapi tantangan, cobaan, Tuhan mengirimkan penolong bagi kita. Iblis ingin menjatuhkan kita, tapi bersyukurlah karena lewat Yesus ada pertolongan.

Namun saat kita mencari Yesus terkadang ada yang menghalangi kita berjumpa dengan Yesus, terkadang orang-orang terdekat kita (Mat. 15:23-26, Mark. 10:46-52). Halangan itu bukanlah hal yang mudah, tapi untuk mengikut Tuhan harus kuat mental, butuh mental yang sudah direvolusi dalam mengikut Yesus.

Allah tahu setiap kebutuhan orang-orang percaya. Jangan sampai keselamatan kita dialihkan pada orang lain (why. 3:11). Pertahankanlah keselamatan yang telah kita peroleh, biarlah kita menjadi orang-orang yang diselamatkan. Untuk mencapai keselama-tan kita butuh Roh Kudus. Setiap masalah didunia pasti ada jalan keluar ketika ada Roh Kudus dalam kehidupan kita. Kita dapat menghadapi semuanya itu jika ada penolong yang lain / Roh Kudus dalam hidup kita. Tuhan sudah menyiapkan mahkota bagi yang tekun mengiring Tuhan (Yak 1:12). (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Henny Kumendong (Wakil Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 29 Mei 2016
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Allah itu Kasih

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 22 Mei 2016

... Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
Kisah para rasul 2:32-36

Dalam peristiwa di ayat ini para murid dan orang-orang percaya sedang berkumpul di Yerusalem untuk menunggu dipenuhkan dengan Roh Kudus. Hari ke 50 itu sendiri bagi bangsa Israel merupakan hari dimana bangsa Israel diberikan hukum taurat setelah mereka keluar dari tanah mesir. Pada waktu itu terjadi suatu fenomena yang menggemparkan dan membuat orang-orang disekitar situ menjadi kebingungan (Kis. 2:5-6). Kemudian berdirilah Petrus berkhotbah menjelaskan apa yang sedang terjadi pada waktu itu, bahwa peristiwa kepenuhan Roh Kudus yang dialami orang-orang percaya itu merupakan penggenapan dari kitab Yoel (Yoel 2:28).
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Kekuatan & Kuasa

Pengkhotbah: Pdt. Jemmy Lintang
Minggu, 15 Mei 2016

Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Roma 1:16; Efesus 6:10

Iblis selalu berusaha untuk mencuri kasih Allah dalam hidup kita, mencuri kasih yang diberikan Tuhan dalam hidup manusia. Namun dalam ayat pokok kali ini dikatakan kekuatan kita adalah Firman Tuhan, Injil yang merupakan kekuatan Allah yang menyelamatkan kita. Namun jangan hanya taruh Firman itu di kepala kita saja atau di otak kita saja, tapi biarkan Firman itu membakar hati kita, sehingga kita dapat melakukan kehendak Tuhan dengan benar.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Pekerjaan Penghibur

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 8 Mei 2016

Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; ...
Yohanes 16:8-11

Dalam perjalanan Yesus dan murid-murid-Nya, para murid telah menyaksikan perkara-perkara spektakuler yang telah dikerjakan oleh Yesus, oleh karena itu murid-murid ingin Yesus untuk tetap tinggal dengan mereka. Namun Tuhan menjanjikan Roh Kudus, Roh Penghibur pada mereka yang tertulis dalam Yohanes 14:15-31. Sebenarnya apa tugas dari Penghibur yang dijanjikan Yesus pada murid-murid, berikut tugas Penghibur yang pertama:

Menginsafkan (ay. 8). Menginsafkan artinya sadar, mengerti dengan benar, yakin akan sesuatu. Kita perlu untuk tetap sadar dan berjaga-jaga, karena iblis sedang mencari celah untuk menyerang kita (1 Ptr. 5:8). Oleh karena itu kita harus menunjukan warna kita, bahwa kita berada dalam naungan Tuhan, jaga hati. Mengampuni bukanlah hal yang mudah, tapi Alkitab mengajarkan kepada kita karya pekerjaan Roh Kudus.

Cuma Roh Kudus yang mampu membuat kita sadar. Roh Kudus yang menyadarkan kita bahwa Iblis musuh kita sedang mengincar kita. Roh Kudus menyadarkan kita, membuat kita mengerti akan dosa, dosa selalu mengintip (Kej. 4:7), tidak ada kekuatan dunia manapun yang sanggup melepaskan orang yang terikat dengan dosa, cuma Yesus yang mampu melepaskan kita, dosa itu berbahaya, miliki sikap untuk ingin berbuat baik.

Tuhan memberikan kita potensi lewat Roh Kudus yang ada didalam kita. Tuhan datang untuk membebaskan orang dari dosa, saat kita melanggar hukum Allah kita berdosa. Tapi Tuhan memberikan kita kesempatan untuk dibebaskan dari dosa. Yesus perantara kita (1 Yoh.1:9), bukan berarti kita bebas berbuat dosa. Dosa sangatlah berbahaya. Untuk tidak berbuat dosa lagi kita butuh Roh Kudus untuk menginsafkan kita. Kalau kita berbuat dosa kita tidak akan pernah hidup dalam jaminan Firman Tuhan.

Kalau orang memiliki Roh Kudus, ketika melakukan dosa, jantung kita pasti akan berdebar. Dosa sekarang semakin hebat, semakin menjadi-jadi. Kejahatan semakin meningkat, karena itu kita perlu Roh Kudus. Cuma Roh Kudus yang mampu menginsafkan kita. Tubuh kita lemah, harus ditopang oleh Firman Tuhan dan Roh Kudus. Roh Kudus merupakan kontrol dalam hidup kita. Hiduplah dengan Roh Kudus. Saat kita menjauhkan diri dari Dosa, menyucikan diri kita, maka kita akan dipergunakan Tuhan untuk menjadi saksi, bersaksilah dengan ramah (2 Tim. 2:21-26), berikan kesempatan bagi mereka yang berdosa untuk sadar, siapa tahu mereka boleh bertobat. Kuasa kita bukan untuk mengutuk orang, tapi membawa orang dalam keselamatan, siapa tahu mereka dapat tersadar dari jeratan iblis. (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 08 Mei 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Potensi yang hilang

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 01 Mei 2016

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. ...
Matius 11:28-30

Letih lesu dalam ayat ini bukanlah tentang masalah terlalu lelah saat bekerja, atau terlalu lelah dalam melakukan suatu hal, namun letih lesu dalam hal ini berhubungan dengan beban berat yang disebabkan oleh dosa. Dosa merusak tatanan hidup manusia, dosa merusak keseluruhan kehidupan manusia bahkan hubungan manusia dengan semua makhluk yang ada dibumi.

Ada 4 hal kerusakan total yang diakibatkan oleh dosa. Dosa itu sendiri mempunyai arti pelanggaran akan hukum Allah. 4 hal tersebut adalah:

1) Potensi Spiritual. Kemampuan Rohani dari manusia dihancurkan secara total oleh dosa. Kemampuan ini adalah kemampuan kita untuk melihat kehendak Allah. dosa membuat manusia menyingkir untuk mengetahui Tuhan. Gereja merupakan tempat kita untuk dipulihkan, tempat kita untuk diubahkan. Tuhan ingin kita memiliki potensi untuk dapat mengenal Allah secara benar. Hukuman bagi yang tidak mau mengenal Allah (2 Tes. 1:8-9), mereka akan mendapatkan hukuman kebinasaan, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan Kemuliaan Kekuatan-Nya. Syukuri akan kemurahan Tuhan yang memberikan kita kesempatan untuk mengenal Tuhan.

2) Potensi Intelektual. Dosa merusak kemampuan manusia dalam berpikir. Narkoba merupakan salah satu hal yang merusak kecerdasan intelektual manusia sehingga manusia tidak dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk. Narkoba/dosa merusak masa depan manusia. Kita akan susah mengenal Tuhan jika potensi intelektual kita sudah dirusak oleh dosa, oleh karena jaga potensi intelektual kita.

3) Potensi moral. Formalisme religius merupakan pergumulan orang-orang Kristen saat ini. Kemerosotan moral didalam lingkungan gereja, orang-orang percaya yang miskin rohani. Semua hal dilakukan hanya sekedar supaya kelihatan baik. Bangun kembali potensi moral/karakter yang benar yang ada dalam diri kita.

4) Potensi sosial ekonomi. Dosa membuat kehancuran manusia dalam bidang ekonomi, (kej. 3:1-11) dalam ayat tersebut disebutkan manusia harus bekerja keras untuk memperoleh penghasilan.

Tidak ada kemampuan yang membuat manusia keluar dari dosa. Cuma Yesus yang mampu membebaskan manusia dari dosa. Tuhan Yesus mengerjakan 1 kali untuk selamanya, keselamatan untuk dosa manusia. Yang Tuhan perlukan dari kita hanyalah respon kita akan keselamatan yang sudah dikerjakan Yesus di kayu salib. Tidak ada AGAMA yang mampu menyelamatkan kita cuma Yesus Kristus Tuhan yang mampu menyelamatkan kita. Hiduplah seperti Kristus, itulah Kristen, dan responi Firman Tuhan, cuma Tuhan yang mampu menolong kita. (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 01 Mei 2016
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Ukuran Kesempurnaan Sama Seperti Bapa

Pengkhotbah: Pdt. Denny Trianto STh.
Minggu, 24 April 2016

Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Matius 5:48

Dalam ayat ini kita dituntut untuk menjadi sempurna sama seperti Bapa. Menurut ED Cole, Kesempurnaan seorang pria dan keserupaan dengan Kristus adalah hal sama. Yang jadi pertanyaan bisakah kita sempurna? Dalam matius 5:20, kita harus sempurna tidak boleh seperti Alhi Taurat yang dipenuhi kemunafikan. Dalam hidup ini tidak ada yang mudah tapi tidak ada yang tidak mungkin. Roh Kudus akan memampukan kita. kali ini akan dibahas 7 langkah menuju kesempurnaan, yaitu:

1) Kesempurnaan harus diusahakan (2 Kor. 13:11), kita tidak secara otomatis diubahkan menjadi sempurna, tetapi kesempurnaan butuh usaha, tidak terjadi begitu saja. Seperti halnya Ratu Ester, untuk menghadap raja dia harus kelihatan sempurna, dan untuk sempurna ada usaha yang dilakukannya.

2) Keserupaan perlu dikejar (Fil. 3:12), butuh ambisi untuk menjadi sempurna, ambisi tidak selalu negatif, Paulus adalah orang yang ambisius dalam mengejar keselamatan. Kesempurnaan perlu keaktifan dari kita, jangan bersikap pasif, tapi marilah kita mengejar keselamatan secara aktif.

3) Kesempurnaan perlu waktu (1 Kor. 11:12), butuh kesabaran dengan perubahan setiap orang disekitar kita. beri waktu Tuhan untuk menjamah setiap kita. Sabarlah terhadap orang lain.

4) Kesempurnaan perlu ketekunan (Yak. 1:4), butuh usaha yang terus-menerus, menjaga kekudusan, doa, ibadah, baca Firman secara konsisten dalam memperoleh kesempurnaan.

5) Kesempurnaan perlu Doa (Yoh. 17:23), butuh hubungan yang intim antara kita dengan Tuhan untuk dapat mencapai kesempurnaan.

6) Kesempurnaan perlu nasehat (Kol. 1:28), Nasehat membawa kita pada kesempurnaan, jangan sakit hati ketika mendapat nasehat, karena itu untuk kebaikan kita.

7) Kesempurnaan perlu kesetiaan (1 Yoh. 2:5), kita harus menuruti, dan melakukan apa kata Firman.

Masih ada kesempatan untuk bangkit menjadi sem-purna, teruslah berjaga-jaga jangan sampai kita tidak sempurna, karena kesempurnaan bukanlah soal bisa atau tidak, tapi soal mau atau tidak. Miliki standart yang tinggi untuk mencampai kesempurnaan Kristus. (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Denny Trianto STh. (dari Magelang)
di Ibadah Raya - Minggu, 24 April 2016
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Karakter kebenaran yang sejati


Pengkhotbah: Bpk. Joshua Wirio
Minggu, 17 April 2016


Inilah jumlah pasukan bersenjata untuk berperang yang datang kepada Daud di Hebron untuk menyerahkan jabatan raja dari pada Saul kepada Daud, sesuai dengan titah TUHAN. ...
1 Tawarikh. 12:23-40


Saat Daud diangkat menjadi raja ada pasukan yang datang untuk menyerahkan jabatan raja dari Saul kepada Daud, pasukan tersebut terdiri dari beribu-ribu orang yang siap untuk berperang. Jika kita membaca 1 Tawarikh 12:23-40 kita akan melihat karakter-karakter yang dapat kita contohi dari pasukan ini, berikut karakter yang luar biasa dari pasukan tersebut:

1) Memberi diri dengan sukarela (ay. 23), dapat kita lihat bahwa mereka datang kepada Daud tanpa adanya paksaan dan tanpa mengharapkan imbalan. Kita sebagai anak Tuhan harus memiliki karakter ini, melayani Tuhan harus dilakukan dengan tekun, tanpa mengharapkan imbalan. Ada beberapa tokoh dalam Alkitab yang melakukan sesuatu tanpa pamrih, contohnya: Yusuf Aritmatea (Mark. 15:42-47) yang merupakan seorang pemuka agama, orang yang terpandang waktu itu dengan sukarela mau mengambil mayat Yesus dan menguburkanya 2) Tidak bercabang hati (ay. 33), mereka adalah orang-orang yang mempunyai hati yang bulat, mau melayani Daud. Mari miliki karakter ini, sekali dalam Tuhan tetap didalam Tuhan, dalam melayani Tuhan jangan setengah-setengah, harus dengan sepenuh hati. Seperti Daniel pada Daniel 1:8, yang berketetapan hati untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja.

3) Tulus hati (ay. 38), Mereka dengan tulus hati mau mengangkat Daud menjadi raja atas mereka. Mari layani Tuhan dengan tulus, maka keperluan kita akan dipenuhi oleh Tuhan. Bukan berarti kita melayani Tuhan dengan mengharapkan imbalan, tetapi Tuhan tahu segala keperluan kita. Contohnya Yusuf suami Maria, dia adalah orang yang tulus dan Tuhan menyertai dia.

4) Berkorban (ay. 39-40), mereka rela berkorban untuk merayakan sukacita yang ada di Israel.  Memberi dan berkorban adalah dua hal yang berbeda, memberi adalah memberikan sesuatu dari kelebihan kita, sedangkan berkorban adalah memberi dari kekurangan. mari miliki karakter ini, yang mampu memberi dari kekurangan, karena saat kita berkorban Tuhan akan menggatikannya dengan hal yang lebih besar. Yesus mencontohkan pengorbanan terbesarnya, yaitu mati dikayu salib untuk menebus dosa-dosa kita.

Mari miliki karakter ini, yaitu memberi diri dengan sukarela, tidak bercabang hati, tulus dan mau berkorban bagi kemuliaan Nama Tuhan. (WS)


~ Pengkhotbah: Bpk. Joshua Wirio
(utusan dari Sekolah Alkitab Langoan)
di Ibadah Raya - Minggu, 17 April 2016



Share:

Download ~ Buku Warta Jemaat Tahun 2014

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, atas penyertaan dan kemurahan-Nya, buku yang berisi bahan-bahan yang dimuat dalam warta jemaat di GPdI Immanuel Rerer-satu tahun 2014 dapat selesai dengan baik. Semuanya oleh karena anugerah Tuhan.


Adapun isi dari karya tulis ini berupa gabungan bahan-bahan materi yang termuat pada warta jemaat sepanjang tahun 2014 yang terdiri dari edisi 1 sampai dengan edisi 38. Dalam karya tulis ini materi-materi dikelompokan berdasarkan kategorinya masing-masing, mulai dari ringkasan khotbah, renungan, liputan kegiatan, quotes/kata-kata berkat, ayat hafalan, lirik lagu, pokok doa dll.

Selain untuk mendokumentasikan pembuatan warta jemaat di GPdI Immanuel Rerer-satu, penulis berharap biarlah lewat karya tulis ini pembaca dapat diberkati melalui setiap tulisan yang termuat didalamnya. Tuhan Yesus Memberkati. Immanuel.

Rerer, 26 Oktober 2015
Tim Wj-Immanuel


Download dalam format pdf dapat didownload pada link dibawah ini:

Google Drive:
Filsize: 20 MB
Format: Pdf



Share:

Download ~ Warta Jemaat 2015

Untuk mendownload seluruh warta jemaat GPdI Immanuel Rerer-satu yang diterbitkan selama 2015, edisi 39 - edisi 90 dapat klik link dibawah ini:

Dropbox:
Edisi: Januari - April 2015
Filesize: 14.39 MB
Format Compress: Zip
Format Warta Jemaat: Png
Download disini


Edisi: Mei - Agustus 2015
Filesize: 15.43 MB
Format Compress: Zip
Format Warta Jemaat: Png
Download disni


Edisi: September - Desember 2015
Filesize: 15.50 MB
Format Compress: Zip
Format Warta Jemaat: Png
Download disni


Semoga dapat bermanfaat. Tuhan Yesus Memberkati
Share:

Download ~ Warta Jemaat 2014

Untuk mendownload seluruh warta jemaat GPdI Immanuel Rerer-satu yang diterbitkan selama 2014, edisi 1 - edisi 38 dapat klik link dibawah ini:

Dropbox:
Edisi: Januari - April 2014
Filesize: 11.92 MB
Format Compress: Zip
Format Warta Jemaat: Png
Download disini


Edisi: Mei - Agustus 2014
Filesize: 15.22 MB
Format Compress: Zip
Format Warta Jemaat: Png
Download disini

Edisi: September - Desember 2014
Filesize: 11.09 MB
Format Compress: Zip
Format Warta Jemaat: Png
Download disini


Edisi: Januari - Desember (1 - 38 ~ Full version 2014)
Filesize: 38.22 MB
Format Compress: Zip
Format Warta Jemaat: Png
Download disini


Semoga dapat bermanfaat.Tuhan Yesus Memberkati.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Mengejar Tuhan dengan Maximal


Pengkhotbah: Ev. Debora Indah Wadu
Minggu, 10 April 2016


"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. ...
Matius 7:24-27


Firman Tuhan tidak hanya sekedar didengar, tapi dilakukan. Tidak ada karakter hamba Tuhan yang tidak mau berdoa, kita harus membangun mezbah doa kita. Hiduplah dalam keteraturan, terima segala sesuatu dengan penuh ucapan syukur. Untuk bisa berubah mulailah dari diri kita. Ubah cara pandang kita terhadap orang lain, jangan pandang orang lain dari sudut pandan diri sendiri.

Kita adalah milik Kristus, kita harus berkarakter Kristus. Apapun rencana kita tidak akan terjadi tanpa campur tangan Tuhan, kalau Tuhan sudah turun tangan tidak ada yang bisa menghalanginya. Jangan sekedar menjadi Kristen yang biasa, tapi jadilah Kristen yang luar biasa. Jangan menjadi Kristen yang dari lahir sampai besar hanya sekedar jemaat biasa, tapi jadilah berguna untuk setiap keseharian kita. Belajarlah untuk terjun kepelayanan yang paling rendah.

Bijaksana itu pilihan. Jadilah Kristen yang bijaksana/ dewasa, mulailah dari diri kita sendiri, jangan hanya sekedar menjadi pinter. Bijaksana itu mau melakukan Firman yang didengar. Ijinkan manusia rohmu bergerak, sehingga kita bisa sampai pada titik yang bijaksana. 

Ketika orang berbuat salah, peluklah dan sampaikan isi hati Tuhan, mari belajar menerima kekurangan orang lain. Berhati-hatilah mewariskan hal yang buruk untuk generasi berikutnya. Karena itu perbaiki dosa yang kita lakukan hari ini.

Berumah tangga itu bukan hanya kehendak manusia melainkan kehendak Allah. Dan Tuhan sangat menghor-mati pernikahan, bahkan mujizat pertama Yesus terjadi saat pesta pernikahan di Kana. Suami dan istri diciptakan berbeda untuk bisa saling melengkapi. Walaupun kita sudah berbuat salah, kita tidak diijinkan untuk bercerai, cintai pasanganmu dengan baik, jangan sakiti hatinya. Kebijaksanaan harus dimulai dari suami, karena suami kepala keluarga, figur yang diteladani. Jadilah suami yang baik agar bisa mewariskannya pada anak cucu. Kebijaksanaan akan mengalir lewat istri, sosok ibu sangat berpengaruh besar dalam perkem-bangan anak. Anak-anak kita sangat bergantung dari doa, sikap dan bagaimana kita menjadi teladan buat mereka. Jangan sampai ada kepahitan dengan ibu.

Kita harus membangun jiwa yang kuat, gunakan waktu kita untuk baca Firman. Perkatakan apa yang menjadi kerinduanmu, perkatakan berkat buat orang lain, buat anak-anak kita. Perbiasakan atmosfir kerajaan Allah ada dalam hidup kita, karena responmu hari ini menentukan langkahmu berikutnya. Tidak ada protokoler dalam kerajaan Allah, hanya apakah kita siap menerima janji Tuhan, perubahan dari Tuhan dan pembaharuan dari Tuhan. Dibutuhkan kebijaksanaan untuk mengejar Tuhan dengan maximal. (dr)

~ Pengkhotbah: Ev. Debora Indah Wadu (Tim Joseph Minsitry)
di Ibadah Raya - Minggu, 10 April 2016


Share:

Ringkasan Khotbah ~ Ketaatan Menghasilkan Mujizat


Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 03 April 2016


Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. ...
Yohanes 21:1-14


Setelah kebangkitan Yesus, Yesus mulai menampakan diri pada murid-murid-Nya. Dalam peristiwa ini terdapat juga Petrus disana, Petrus merupakan tipe orang yang mempunyai jiwa pemimpin dan dia adalah orang yang berbeda (ay. 3). Namun setelah kematian Yesus dia ingin kembali lagi menjadi penjalah ikan, padahal dia sudah diubahkan oleh Yesus menjadi penjalah manusia,  3.5 tahun mereka pensiun menjadi penjala ikan dan setelah kematian Yesus, Petrus mulai mencoba mengandalkan kekuatannya sendiri dengan kembali menjadi penjalah ikan. Namun dengan pengalaman dan kemampuan mereka, semalaman mereka tidak mendapatkan apa-apa. Kedatangan Yesus ingin mengingatkan mereka akan kebangkitan Yesus yang dahsyat.

Tuhan sudah membagi-bagi bagian-bagian kita, Petrus sangat menghargai panggilan Tuhan. Oleh karena itu Tuhan menginginkan Petrus untuk memberikatakan Injil.Sedangkan Yohanes merupakan orang yang berbeda, dalam ayat ini dia yang menyadari bahwa yang memanggil mereka itu adalah Yesus. Yohanes memiliki kedekatan dengan Yesus, dalam beberapa penafsiran dikatakan Yohanes merupakan murid yang dikasihi Yesus.

Tuhan ingin membangkitkan kembali reaksi murid-murid tentang ketaatan (ay. 6), Tuhan ingin memperlihatkan kalau mereka taat, pasti ada suatu hal yang besar yang dapat terjadi, ada mujizat Tuhan dibalik ketaatan. Contohnya Nuh, hanya 8 orang yang selamat hasil dari ketaatannya. Abraham, yang rela mem-persembahkan anaknya walaupun itu diluar logika. Ketaatan selalu melahirkan mujizat.

Taati dan tunduklah pada pemimpin kita (Ibr. 13:7,17), karena ketidaktaatan kita tidak akan menghasilkan apa-apa. Kalau orang mentaati Allah maka dia akan mentaati pemimpin apapun didunia ini. Yesus sendiri adalah contoh ketaatan. Ketaatan itu butuh proses, butuh belajar, oleh karena itu mari lakukan ketaatan. Ketika Tuhan ditaati kita akan hidup dalam mujizat Tuhan.

Tuhan sanggup membuat lebih dari apa yang kita harapkan, oleh karena itu sekali dengan Tuhan tetap dengan Tuhan. Apapun keadaan kita Tuhan punya kemampuan untuk menolong kita, Tuhan punya banyak cara untuk memberkati kita. Dan itu semua mem-butuhkan ketaatan kita. (Maria.S/dr)


~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 03 April 2016



Share:

Ringkasan Khotbah ~ Lebih dari pemenang


Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 27 Maret 2016


Tetapi syukur kepada Allah; Ia memberikan kepada kita kemenangan melalui Yesus Kristus Tuhan kita!
1 Korintus 15:57


Hari paskah identik denga kemenangan. Kita menang karena penderitaan dan pengorbanan Yesus Kristus. Yesus mati untuk menebus dosa kita dan Dia bangkit untuk memberikan kemenangan pada kita. Kita orang-orang yang telah menang bahkan dalam Roma 8:37-39 kita dikatakan lebih dari pemenang. Allah memberikan kita kemenangan melalui Yesus Tuhan, tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah.

Namun ada 3 hal yang harus dimiliki oleh orang-orang yang menang (1 Kor. 15:58):

1) Berdiri Teguh. Kata lain dari berdiri teguh adalah kokoh, tidak berubah, tetap. Ini berhubungan dengan sikap, iman, pendirian, kesetiaan, semangat yang teguh. Kalau kita tidak teguh kita bisa kalah, tidak muda menjadi orang yang teguh. Orang yang teguh itu adalah orang yang telah teruji, keteguhan harus dibuktikan, harus terlihat, bukan kita yang menilainya melainkan orang lain yang dapat melihat dan menilainya. Musa dan Yosua merupakan contoh tokoh Alkitab yang teguh. Orang yang menang itu adalah orang yang teguh.

2) Jangan goyah, Orang yang mudah terpengaruh itu seperti hewan bunglon yang akan berganti warna sesuai dengan dimana hewan tersebut berada. Tidak sedikit orang yang mudah terpengaruh, contohnya adalah bangsa Israel. Bangsa Israel sendiri merupakan gambaran dari perjalan orang-orang benar. orang yang menang adalah orang yang tidak mudah tergoda.

3) Giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan. Giat berarti rajin, bergairah, bersemangat, tangkas, kuat. Jadilah jemaat yang bergairah, karena hati yang gembira adalah obat yang manjur, tapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Jangan patah semangat, tapi jadilah orang-orang yang rajin. Karena tangan yang rajin membuat kaya, tapi jangan hanya rajin mencari harta duniawi karena itu merupakan tujuan sampingan (sekunder) kita saat berada didalam dunia ini. Giatlah dalam mengejar keselamatan, karena itulah yang merupakan tujuan utama (primer) kita hidup.

Seorang pemenang harus memiliki tanda-tanda tersebut berdiri teguh, tidak goyah, dan giat selalu dalam pekerjaan Tuhan, karena jerih payah kita dalam Tuhan tidak akan sia-sia. Akal manusia itu terbatas, tapi Allah akan turut bekerja dalam apapun yang kita lakukan. Giatlah dalam pekerjaan Tuhan, mari menyimpan harta disurga, karena kalau kita sibuk dengan Tuhan, Tuhan juga akan sibuk dengan kita. (dr)


~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
Ibadah Raya di Pantai Rerer - Minggu, 27 Maret 2016



Share:

Ringkasan Khotbah ~ Oleh Iman Kita Diselamatkan


Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 20 Maret 2016


Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.
Galatia 3:7


Iman, mungkin jika saja Adam dan Hawa berpegang teguh pada ketetapan-ketetapan Allah saat itu mereka tidak kehilangan iman, namun sayangnya Adam dan Hawa melanggar perintah Allah. Namun 2000 tahun sesudah Adam dan Hawa, Allah memunculkan seorang tokoh iman yang bernama Abraham, yang percaya akan mendapat anak meskipun dia dan istrinya sudah tua.

Abraham hidup 500 tahun sebelum Taurat, karena dasar Hukum Taurat bukanlah Iman (Gal. 3:12), jadi Iman sudah ada sebelum Taurat.

Orang-orang di Galatia bermayoritas orang Yunani, tapi Paulus dapat mendirikan jemaat disitu, karena kepercayaan mereka terhadap Pemberitaan Injil. Tapi ada beberapa orang yang mempesona Jemaat Galatia dengan Pengajaran yang lama, mereka ingin memper-kenalkan kembali pengajaran tentang hukum Taurat dan memutarbalikan Injil Kristus (Gal. 1:6-7). Sehingga  Paulus menuliskan surat ini bagi jemaat Galatia, Paulus ingin menghidupkan kembali Iman jemaat yang mulai redup karena pengajaran-pengajaran yang sudah digenapkan, yaitu Taurat. Kenapa pengajaran ini sudah ditiadakan? Karena Tuhan telah mengakhiri zaman taurat ini di kayu salib.

Pada Galatia 3 ayat 10, Paulus menulis bahwa "yang hidup dari hukum taurat berada dibawah kutuk", mengapa? karena saat melakukan hukum Taurat, seluruh hukum Taurat atau kesepuluh hukum Taurat harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, jika tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh atau jika ada satu saja yang gagal dilakukan, semuanya gagal dan akan ada kutuk yang menimpa.

Paulus menuliskan surat ini untuk membuat jemaat di Galatia yang imannya mulai redup karena ulah orang ketiga dapat timbul kembali. Kita tidak boleh sampai terpengaruh oleh ajaran dan ajakan sesat, Kasih karunia itu diberitakan secara cuma-cuma, bukan karena balasan dari jasa kita, Tuhan telah memberikan kasih karunianya kepada kita, terlalu bodoh jika kita tak menerimanya. Ingat Tuhan telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat diatas kayu salib, karena ada tertulis orang yang disalib itu terkutuk, supaya oleh iman kita menerima Roh yang dijanjikan beserta dengan berkat Abraham. (WS)


~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 20 Maret 2016



Share:

Ringkasan Khotbah ~ Penyebab kekalahan Israel


Pengkhotbah: Pdt. Henny Kumendong
Minggu, 13 Maret 2016


Maka berangkatlah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu ke sana; tetapi mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai. ...
Yosua 7:4-5


Israel merupakan bangsa yang cukup besar, dalam catatan sejarah bangsa Israel, mereka mampu mengalahkan bangsa Yerikho yang juga merupakan bangsa yang besar, semua itu karena campur tangan Tuhan. Namun saat mereka melawan bangsa Ai yang merupakan bangsa yang kecil, bangsa Israel mengalami kekalahan. Dari peristiwa-peristiwa ini kita dapat belajar dari kemenangan dan kekalahan bangsa Israel, berikut beberapa alasan kenapa Tuhan mem-biarkan bangsa Israel mengalami kekalahan?

1) Tidak setia (Yos. 7:1), mereka mengambil barang-barang yang dikhususkan untuk Tuhan, mereka melakukan sesuatu yang tak berkenan kepada Tuhan, mereka melanggar perintah Tuhan dan tak setia kepada Tuhan, sehingga menyebabkan Tuhan Murka. Dan Tuhan memberikan kutuk kepada mereka yang tak setia yang menyebabkan mereka mengalami kekalahan saat menghadapi bangsa Ai. Allah tidak mau dipermainkan, orang yang berubah setia akibatnya fatal (Ul. 28:15, Ul. 28:58-59, Yak. 4:4, Ul. 32:20). Saat bangsa Israel tidak setia lagi pada Tuhan, mereka dipukul kalah oleh bangsa Ai. Namun orang yang setia akan diselamatkan Tuhan (Mat. 24:13). Mengiring Tuhan butuh perjuangan untuk tetap bertahan sampai akhir (Ef. 6:10-12).

2) Sombong dan Angkuh (Yos. 7:3) bangsa Israel menjadi sombong setelah melawan bangsa yang besar seperti Yerikho, sehingga saat melawan bangsa Ai mereka hanya mengirimkan sebagian orang saja, mereka menganggap remeh pertempuran tersebut sehingga mereka melupakan Tuhan sang pemberi kemenangan. Oleh karena keangkuhan dan kesom-bongan bangsa Israel, mereka direndahkan dan ditundukan, seperti yang tertulis dalam Yesaya 2:11,17. Tuhan membenci sifat-sifat sombong.

Ada kemenangan saat kita mau melakukan Firman Tuhan, saat kita mau melibatkan Tuhan dalam hidup ini. Kita tidak dapat mengandalkan kekuatan kita, kita tidak akan mampu menghadapi musuh-musuh kita, tapi dengan Allah kita akan mengalami kemenangan.

Jadi marilah kita tetap setia dan tidak sombong sekalipun kita berada diposisi yang tinggi dalam hidup kita, karena dengan begitu kita akan mendapat kemenangan, seperti halnya Yosua yang karena meng-andalkan Tuhan, sehingga bangsa Israel memperoleh kemenangan, mereka berhasil mengalahkan bangsa Ai (Yos. 8:1). (WS/dr)


~ Pengkhotbah: Pdt. Henny Kumendong (Wakil Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 13 Maret 2016



Share:

Ringkasan Khotbah ~ Penderitaan Yesus Teladan



Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 06 Maret 2016


Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan ...
Matius 16:21-24



Tidak ada seorang pun yang mau menderita didalam dunia ini, semua orang ingin mencari kenyamanan, keamanan, pada intinya hidup tanpa penderitaan. Demikian juga pemikiran Petrus waktu itu, dalam perjalanannya mengiring Yesus, tidak ada suatu permasalahan yang tidak bisa diselesaikan oleh Yesus, yang buta melihat, sakit disembuhkan, orang yang kerasukan dipulihkan, wanita berdosa diampuni, sehingga sangatlah ironis jika Yesus nantinya akan menderita. Menurut pengalaman mereka dalam mengikut Yesus ini tidaklah masuk akal, murid-murid memandang Yesus adalah sosok yang berkuasa dan penuh dengan mujizat.

Sehingga saat Yesus mengatakan bahwa Dia akan menanggung banyak penderitaan, Petrus menarik Yesus dan berkata itu tidak akan mungkin terjadi. Namun pikiran Allah berbeda dengan manusia, terkadang kita tidak mampu menyesuaikan pola pikir kita dengan Allah kita selalu mempertimbangkan menurut akal kita, pengalaman kita.

Perjalanan hidup kita tidak dirancang untuk selamanya berada dalam kenyamanan. Berhati-hatilah jika kita selalu berada dalam situasi tenang, tidak ada pergumulan, kita bisa melupakan Tuhan. Dunia sekarang sedang membuat agar kita merasa aman dan nyaman. Namun berjaga-jagalah karena Tuhan akan datang saat situasi dunia ini berada dalam kenyamanan.

Tuhan memberikan kita kasih karunia, keselamatan tanpa syarat, keselamatan secara gratis, hyper grace. Namun untuk mengikut Yesus ada syaratnya. Yaitu kita harus menyangkal diri, janda di Sarfat menolong Elia karena itu kehendak Tuhan, bahkan saat mereka sedang kekurangan, dan Tuhan menyediakan berkat baginya, Karena dia mendahulukan pikiran/kehendak Tuhan. Kita tidak meminta penderitaan, tapi kalau Tuhan mengijinkan kita menderita, marilah kita utamakan kehendak Tuhan, sangkal diri kita, kalau kita menderita karena kehendak Tuhan, itu adalah jembatan menuju kenyamanan abadi.

Banyak orang yang ingin meneladani Yesus, tapi hanya dalam hal Mujizat-Nya, sedangkan pada 1 Petrus 2:18-24 disana dituliskan penderitaan Kristus sebagai teladan. Sebagai pengikut Kristus marilah kita meneladani Yesus dengan turut menderita menyangkal diri dan memikul salib dalam kehidupan kita, untuk mendapatkan suatu kenyamanan abadi bersama-Nya. (dr)


~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 06 Maret 2016

Share:

[Event] KKR - Kasih Merevolusi Mental


Oleh karena kasih Tuhan yang besar akan kecamatan Kombi dan sekitarnya, sehingga kegiatan Konser Musik Rohani + KKR dapat terlaksana dengan penuh penyer-taan Tuhan. Syukur kepada Tuhan atas "malaikat-malaikat" yang dikirimkan Tuhan untuk memberkati dan merevolusi mental dari setiap orang yang datang dengan kasih Allah yang dahsyat, yaitu Pdt. DR. J.H. Karundeng MTh., MPdK. (Malam ke-1), Pdt. M. Sumaa MTh. (Malam ke-2) dan Tim Joseph Ministry (Malam ke-3 dan 4). Berikut yang dapat kami bagikan dari kegiatan tersebut:
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Tinggallah dalam Tuhan

Pengkhotbah: Pdt. Aliudin STh.
Minggu, 28 Februari 2016

Yohanes 15:1-8

Sebuah ranting yang patah atau terlepas dari batang pokok sebuah pohon akan menjadi kering lalu akan dicampakan kedalam api, sama seperti kehidupan kita pada saat terlepas dari pokok keselamatan kita akan mati, bukan secara fisik tapi secara rohani, karena jiwa kita binasa, pada akhirnya kita akan dicampakan kedalam dapur api. Oleh karena itu mari kita tinggal didalam Tuhan.

Saat kita sudah tinggal didalam Tuhan bukan berarti kita hanya diam saja dan tidak melakukan apa-apa, tapi kita harus berbuah, bukan buah yang jelek, tetapi buah yang baik. Salah satunya adalah buah-buah Roh yang terdapat dalam Galatia 5:22-23, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Adakah buah-buah Roh tersebut dalam kehidupan kita? Mari kita miliki buah-buah Roh ini dan teruslah berbuah, agar orang-orang dapat menikmati buah-buah yang baik dari kehidupan kita. Mari tumbukan buah-buah roh tersebut dengan cara dipenuhi dengan Roh Kudus, miliki hubungan dengan Tuhan, biarkan Roh Tuhan memimpin dan mengubah hidup kita dan tinggallah didalam Yesus. Biarlah hidup kita memancarkan keenakan buah anggur dan disukai banyak orang karena ada buah-buah Roh dalam hidup kita.

Apa keuntungan jika kita tinggal didalam Yesus? Kita diberi sebuah keuntungna saat kita tinggal dalam Yesus, itu adalah kita dapat meminta segala sesuatu yang kita kehendaki (Yoh. 15:7), cara kita meminta adalah dengan berdoa. Kita dapat meminta kepada Bapa asal permintaan tersebut sesuai dengan kehendak Tuhan, kalau kita tinggal didalam Tuhan pasti apa yang kita minta itu sesuai dengan kehendak-Nya. Berdoalah sesuai dengan kehendak Tuhan, miliki hubungan yang baik dengan Tuhan.

Oleh karena itu marilah kita terus tinggal didalam Tuhan dalam bahasa asli kata tinggal diartikan lebih erat, lebih dekat, lebih intim dengan Tuhan. Dan saat kita tinggal didalam Tuhan, kita akan menghasilkan buah-buah yang manis yang dapat berdampak pada orang-orang sekitar kita. Mari terus nyalakan Roh kita dalam Tuhan, dan biarlah Nama Tuhan dipuji dan dipermuliakan, Tuhan Yesus Memberkati. (WS/dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Aliudin STh.
(Pendeta Asal Aceh, dari KP4)
di Ibadah Raya - Minggu, 28 Februari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Belajar dari Sikap Yusuf

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 21 Februari 2016

Matius 2:19-23

Pada pemerintahan Herodes, Yusuf terancam akibat sifat-sifat buruk dari Herodes yang egois, curiga dan mudah terprofokasi. Sehingga Yusuf menyingkir ke Mesir (Mat 2:13). Orang bijak menyingkir saat melihat malapetaka (Ams. 27:12/Ams. 23:3). Orang yang bijaksana itu tidak gegabah, mempertimbangkan segala sesuatu dan mempunyai perhitungan-perhi-tungan. Yesus pun melakukan hal yang sama (Mat. 4:12), menyingkir bukan berarti penakut, tapi bijaksana dalam menghadapi sesuatu.

Pada masa 3.5 tahun pemerintahan antikris, Tuhan pun akan menyingkirkan kita yang penuh dengan Roh. Oleh karena itu jadilah orang bijak agar kita disingkirkan pada masa itu. Yusuf merupakan orang yang berani menyingkir, menghindar dari bahaya, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari sikap Yusuf:

1) Yusuf fokus pada kepentingan Tuhan (Mat. 2:29), Bethlehem dan Mesir berjarak ratusan kilometer. Yusuf tidak menunda-nunda, dia segera berangkat, karena dia fokus tentang kepentingan Tuhan. Mari bersama-sama kita fokus dengan kepentingan Tuhan, mari fokus pada jemaat dimana kita dipanggil. Saat Yusuf disuruh untuk menyingkir ke Mesir, tidak ada argumentasi dari Yusuf untuk menentang Tuhan, karena Yusuf mementingkan kepentingan Tuhan. Terkadang akal kita menjadi hambatan buat kita untuk melakukan kepentingan Tuhan, jadikan kepentingan Tuhan sebagai prioritas kita. Jika kita mementingkan kepentingan Tuhan, Tuhan mampu menyingkirkan kita saat ada ancaman datang (Maz. 56:14)

2) Yusuf fokus mengurus urusannya (Mat. 2:22). Yusuf mengetahui dia punya Penasehat Ajaib. Yusuf tidak terpengaruh dengan orang lain, dia fokus dengan urusannya, marilah kita fokus dengan apa yang dipercayakan kepada kita, kalau kita ibu rumah tangga, kepala rumah tangga, anak fokuslah dengan tugas dan tanggung jawab kita. Bekerjalah dengan hebat, bekerjalah dengan tangan kita, agar kita tidak bergantung pada orang lain. Tuhan sanggup membuka jalan buat kita.

3) Yusuf fokus dalam ketaatan. Orang taat itu sangat menyenangkan, tapi orang yang tidak taat sangat mengecewakan. Yusuf taat pada Tuhan, walaupun mungkin ada tantangan, namun orang yang taat selalu diprioritaskan Tuhan, orang yang taat suka mengalah. Dan sikap hidup yang suka mengalah dan rendah hati ada pada Yusuf.

Marilah kita fokus pada kepentingan Tuhan, fokus pada urusan kita, dan fokus pada ketaatan hidup, seperti halnya Yusuf, agar kita menjadi orang yang bijaksana dan disingkirkan Tuhan saat kita akan mengalami hal yang buruk. (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 21 Februari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Belajar dari Bartimeus

Pengkhotbah: Bpk. Amos Mukkun SPd., MM.
Minggu, 14 Februari 2016

... ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. ...
Markus 10:46-52

Bartimeus merupakan seorang pengemis yang buta, yang tidak memiliki apa-apa dan juga tak dapat melakukan apa-apa yang dalam kata lain dia dapat dibilang sebagai orang yang lemah. Sebelumnya dia merupakan orang yang belum mengenal Yesus, hanya pada saat orang-orang berbondong-bondong, melewati tempat itu baru pada saat itu ia mengenal Yesus. Saat ia mendengar tentang Yesus dia berteriak, tapi ia disuruh diam, namun semakin keras ia berteriak, mungkin orang yang menegur Bartimeus bermaksud untuk mendapatkan penghargaan dari Yesus, tapi mereka sebenarnya berbuat salah karena melarang orang datang kepada Tuhan. Kita juga sebenarnya tidak boleh menilai orang dari bentuk fisiknya, karena ada beberapa hal yang dapat kita contohi dari Bartimeus, mari kita pelajari bersama:

1) Yang pertama, Bartimeus terus berseru kepada Tuhan, dia tidak memperdulikan kata orang yang menegurnya, karena dia memiliki 1 tujuan, yaitu ingin dijamah Tuhan. Pada zaman sekarang ini bagaimana kita berseruh pada Tuhan? yaitu melalui doa. Kita dapat berseru pada Tuhan lewat doa kita, namun terkadang ada doa yang tidak dijawab oleh Tuhan, bagaimana cara supaya doa kita dijawab oleh Tuhan? Percaya dan hidup bersih, sesuai dengan yang Tuhan inginkan.

2) Kedua, kuat dan teguh, meskipun sudah disuruh diam dia tetap pada pengharapannya, yang ingin dijamah oleh Yesus, dapat dilihat disini imannya besar dan memiliki prinsip. Jangan kita tergoda dengan tawaran dunia yang menjatuhkan kita, kita harus berakar dan dibangun didalam Yesus (Kol. 2:7) supaya kita kokoh dan berpendirian, karena orang yang tak memiliki prinsip akan seperti benih yang ditanam dibebatuan, yang saat matahari terbit layulah ia.

3) Ketiga, memiliki hati yang bersih, hati kita harus berisih saat datang pada Yesus, orang yang bersih memiliki kasih, mau mengampuni, ia melepaskan jubahnya sebagai tanda penghormatan (Mat. 11:29) dan datang kepada Tuhan dengan hati yang bersih, karena melepaskan jubah yang kotor melambangkan noda-noda dihati yang dibersihkan.

Maka dari itu Tuhan mengundangnya, Tuhan memberikan kelegaan kepada orang yang datang kepada-Nya, tapi dengan syarat "pikulah kuk yang Kupasang". Yesus senang memikul beban kita, pergumulan kita, menyelesaikan masalah kita. Berseruhlah pada Yesus, teguhkan iman kita, dan miliki hati yang bersih untuk datang pada Yesus.(WS/dr)

~ Pengkhotbah: Bpk. Amos Mukkun SPd. MM.
(Utusan Pelprip Wilayah XLVII Kombi)
di Ibadah Raya - Minggu, 14 Februari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Imam dan Ahli-ahli Taurat

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 07 Februari 2016

Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. ...
Matius 2:4-6

Imam dan Ahli-ahli Taurat, siapa mereka? Imam adalah orang-orang yang bertugas mengatur peribadatan, sedangkan Ahli-ahli Taurat adalah orang-orang yang menjelaskan seluk-beluk Taurat, yang dimana terdapat 613 poin larangan didalam hukum Taurat. Ahli-ahli Taurat ini muncul disekitar pembuangan ke Babel karena pada saat itu terjadi gerakan pertobatan, saat itu mereka membutuhkan seorang guru yang akan membangkitkan semangat mereka, seorang penerjemah, karena sudah tidak ada nabi-nabi yang menyuarakan suara Tuhan.

Tapi seiring berjalannya waktu terjadi kemerosotan dikalangan Imam-imam dan Ahli-ahli Taurat, antara lain:

1) Panggilan berubah menjadi profesi, terjadi perubahan bukannya mereka melakukan tugasnya untuk kepentingan Rohani, melainkan lebih kepada tugas-tugas dari raja, terjadi persaingan  untuk menjadi yang terbesar.

2) Menambah-nambah aturan yang tak tertulis di dalam hukum Taurat, seperti saat murid-murid Yesus makan tanpa mencuci tangan, mereka para Ahli Taurat menegur murid-murid Yesus, padahal hal tersebut tidak tertulis dalam kitab Taurat, mereka menambahkan hukum-hukum lisan dalam hukum Taurat.

Sehingga daripada itu muncul 3 hal yang sangat menonjol dari para Imam dan Ahli Taurat ini, yaitu:

1) Keangkuhan. Suka memandang orang rendah, sombong, tinggi hati, congkak. Sehingga menyebabkan mereka dibenci banyak orang, mereka tak layak disebut hamba Tuhan, karena hamba Tuhan seharusnya merendahkan diri, memandang orang lain lebih penting, dan tak egois.

2) Munafik. Pura-pura percaya/setia pada Agama padahal sebetulnya tidak. Selalu mengatakan sesuatu yang tak sesuai dengan perbuatannya, bermuka dua (Mat 23:2-3) hanya mampu sampai mengajarkan tapi mereka sendiri tidak dapat berbuat seperti apa yang mereka katakan, sehingga Yesus berkata pada Matius 23:13 mereka munafik.

3) Bersifat dingin, tak meresponi kedatangan Tuhan, padahal mereka tahu betul tentang Firman, Sehingga seharusnya mereka senang, tapi itu tak mereka rasakan karena mereka hanya tahu Firman tapi tidak mempunyai semangat untuk mempercayai dan melakukannya. Kita harus bersemangat menanti kedatangan Tuhan bukannya dingin.

Ingat Tuhan telah datang, mati dan bangkit untuk kita, mari nantikan dan layani Tuhan dengan kerendahan hati, sungguh-sungguh, dan penuh semangat. (WS/dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 07 Februari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Andalkan Tuhan

Pengkhotbah: Pdt. Henny Kumendong
Minggu, 31 Januari 2016

Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.
Mazmur 118:8

Perikop dari pasal ini adalah nyanyian puji-pujian. Pemazmur menuliskan pasal ini karena ia menyadari bahwa perbuatan Tuhan tidak dapat diselami oleh kita manusia, kita tidak mampu memahami pikiran dari Allah. Hikmat dan pengetahuan Allah sungguh hebat (Rm. 11:23). Tuhanlah yang menentukan jalan kita. Ditengah ketidakmampuan kita, Allah mampu menolong kita, Dia sanggup.

Terkadang Tuhan membiarkan badai menerpa hidup kita, tapi Allah memberikan ketenangan pada kita, supaya kita lebih mengandalkan Tuhan dan Tuhan tidak pernah membiarkan kita. Didalam Yesus ada pertolongan ada jalan keluar.

Pemazmur mengucap syukur karena dia sudah mengalami kasih setia Tuhan dalam hidupnya. Kasih setia Tuhan tidak pernah kering. Berseru pada Tuhan, Tuhan akan memberikan kelegaan pada kita. Oleh karena itu lebih baik kita berlindung pada Tuhan karena didalam Tuhan ada jaminan, karena Tuhan berjanji bahwa Ia akan menyertai kita sampai kesudahan. Tuhan mampu memberikan kita ketenangan. Tuhan menyertai kita. Tuhan mampu memberikan kita jalan keluar. Tuhan tidak pernah berjanji bahwa kehidupan kita akan tenang-tenang saja, tapi Tuhan berjanji Dia akan menyertai kita.

Mazmur 118 ini dibuka dengan bersyukurlah, dan ditutup juga dengan bersyukurlah. Dan dari ayat yang pertama sampai dengan selesai, pemazmur menceritakan pergumulan-pergumulan yang ia alami, tapi pemazmur melihat penyertaan Tuhan nyata dalam hidupnya.

Oleh karena itu tidak ada alasan untuk kita tidak mengucap syukur. Andalkan Tuhan, karena hanya didalam Tuhan ada ketenangan, ada jalan keluar, ada jaminan. (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Henny Kumendong (Wakil Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 31 Januari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Ketika dikecewakan

Pengkhotbah: Pdt. Tonny Sumoket STh.
Minggu, 24 Januari 2016

... Suatu ketika Lazarus jatuh sakit. Kedua saudaranya mengabarkan kepada Yesus, "Tuhan, saudara kami yang Tuhan kasihi itu sakit." ...
Yohanes 11:1-3

Dalam Yohanes 11:20-21 menunjukan kepada kita bagaimana sikap Marta ketika menghadapi peristiwa yang terjadi dalam keluarganya, meskipun marta dikecewakan oleh Tuhan Yesus dengan datang terlambat sehingga saudaranya Lazarus yang sakit itu telah meninggal, namun Marta menunjukan sikap yang luar biasa, yakni Marta tidak terpengaruh dengan keadaan disekitarnya tetapi Marta pergi menghampiri Yesus. Artinya Marta memiliki sikap dan pikiran yang postif.

Sehingga ketika kita beranjak ke Yohanes 11:22-24 kita mendapatkan bahwa Marta yang dikenal sebagai orang yang hanya suka memikirkan hal-hal lahiriah, ternyata Marta  tahu dan mengerti tentang Firman Tuhan, terbukti dengan dialog yang dilakukan Marta dengan Tuhan Yesus.

Yohanes 11:27 ayat ini memperlihatkan kesetiaan Marta yang meskipun dikecewakan Marta menunjukan sikap serta sifat yang baik, yakni ia tetap percaya atau dalam bahasa aslinya pistis yang berarti setia yang teruji/murni. Kepercayaan dan kesetiaan Marta kepada Tuhan Yesus telah terbukti dengan sikap Marta dalam menghadapi pergumulan yang ia alami. Walaupun sebenarnya Marta tidak tahu asal-usul Tuhan Yesus namun ia dapat mengetahui siapa Tuhan Yesus dan dengan menunjukan sikap dan tingkah laku positif meskipun saat itu Marta dikecewakan dan tidak ditanggapi oleh Tuhan Yesus, tapi justru dari peristiwa itu Marta dapat mengerti lebih jauh tentang Yesus. Karena banyak orang yang telah mengikut Yesus tetapi tidak mengetahui dan mengerti Yesus itu (Mat. 16:13-17), tapi Marta mengetahui bahwa Yesuslah Mesias yaitu Yang Diurapi (Yoh. 11:27).

Milikilah sikap Marta yang berpikiran dan berlaku positif ketika dikecewakan serta milikilah kepercayaan yang tulus dan hati yang tulus. (Rhe.P)

~ Pengkhotbah: Pdt. Tonny Sumoket STh. (dari Kep. Riau)
di Ibadah Raya - Minggu, 24 Januari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Kaya Rohani, Kaya Iman, Kaya Mujizat

Pengkhotbah: Pdt. Albert Tuwaidan
Minggu, 17 Januari 2016

... Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. ...
Yohanes 15:1-3

Pada ayat 2, kalimat dibersikan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah, artinya kita dibersihkan agar menjadi kaya buah-buah rohani, seperti yang terdapat pada Kolose 1:27 "Betapa kaya dan mulianya rahasia itu", rahasia kebenaran Firman Allah sangatlah mahal, jadi kita yang mengetahui rahasia kebenaran Firman Allah adalah orang-orang kaya, tapi jika kita mengerti Firman lalu mengalami Firman itu, jangan simpan sendiri, tapi saksikan kepada banyak orang supaya menjadi berkat buat mereka.

Lalu kaya Firman membuat kita kaya iman, karena semua Firman yang kita dengar membuat iman kita semakin besar, iman juga merupakan dasar dari sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr. 11:1), contohnya dapat dilihat pada tokoh-tokoh alkitab pada Ibrani 11, misalnya, kita berharap untuk masuk surga, itu merupakan modal iman kita menuju ke surga. Contoh yang lain adalah akhir zaman, kita belum melihat akhir zaman, tapi kita yakin pasti akan terjadi, karena kita percaya kepada apa yang ditulis dalam Alkitab, itu sebabnya kaya rohani membuat kita kaya iman.

Berikutnya adalah kaya iman dapat menghasilkan banyak mujizat atau bisa dibilang membuat kita kaya mujizat. Seringkali kita sudah beriman, misalnya saat sakit, kita beriman akan sembuh, tapi kita belum sembuh, kenapa? karena Tuhan mau membentuk kita, ada waktu Tuhan disaat Ia akan mengangkat kita dari semua pendertiaan kita, karena kita layaknya emas yang saat ditempah akan keluar dengan kemilaunya. Dalam Mazmur 119:71 dikatakan bahwa tertindas itu baik agar supaya aku dapat belajar ketetapan-ketetapan-Mu, saat kita tertindas kita akan belajar ketetapan Tuhan. Mujizat tidak didapat dengan diam, tetapi dengan memintanya, mungkin saat kita sakit, dokter tidak bisa berbuat apa-apa, tapi mujizat masih ada, Tuhan itu dokter diatas segala dokter, jadi saat dokter angkat tangan Tuhan turun tangan.

Jadi Marilah kita tambah pengetahuan kita akan rahasia Firman Allah agar iman kita menjadi kuat dan dapat melakukan mujizat bagi kemuliaan Tuhan, Tuhan Yesus memberkati. (WS)

~ Pengkhotbah: Pdt. Albert Tuwaidan
(dari desa Tambarana , Poso)
di Ibadah Raya - Minggu, 17 Januari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Belum Terlambat

Pengkhotbah: Pdt. Felix Rumondor.
Minggu, 10 Januari 2016

Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
Mazmur 30:6

Selagi kita hidup didunia, kita masih hidup dengan orang lain dan pasti akan ada permasalahan dan tantangan dalam hubungan kita dengan orang lain. Oleh karena itu untuk menjadi lebih baik kita butuh teguran dari orang lain, kita harus menerima teguran dari orang lain, karena orang yang tidak mau menerima teguran adalah orang sombong. Teguran merupakan penyampaian hal yang perlu kita perbaiki, dan semua untuk kebaikan kita, bahkan teguran dari orang yang mungkin lebih mudah dari kita. Mari membuat gereja sebagai solusi, jadilah pelaku Firman, tetap andalkan Tuhan. Saat Tuhan murka Tuhan menegur kita, sadarlah akan teguran Tuhan.

Pada dasarnya manusia tidak ada artinya, tapi Tuhan membuat kita menjadi berarti, oleh karena itu kita butuh Firman dalam menjalani kehidupan ini. Karena dalam kehidupan manusia, Tuhan menyediakan hal yang baik buat kita asal kita mau ditegur oleh-Nya. Penderitaan dunia tidak sebanding dengan apa yang Tuhan sediakan buat kita. Namun terkadang kita tidak mau melewati proses Tuhan, kita ingin bersorak-sorai terlebih dahulu. Tapi jalanilah proses Tuhan, karena dalam ayat ini berkata, sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai, ada waktunya doa kita akan dijawab oleh Tuhan, sabarlah menunggu waktu Tuhan, ada waktu Tuhan.

Saat Tuhan menjawab doa kita jangan mempermainkan Tuhan. Jangan sampai justru berkat yang Tuhan berikan, menghalangi kita untuk datang beribadah. Jangan sampai itu mengurangi kesetiaan kita pada Tuhan. Sifat manusia pada umumnya melupakan Tuhan saat sedang diberkati. Tapi selama kita masih kuat, selama kita masih bisa memberikan yang terbaik buat Tuhan, layanilah Tuhan. Jangan cuma sisah hidup kita yang kita berikan pada Tuhan, pakai hidup kita selagi kita masih muda, selagi masih kuat untuk melayani Tuhan.

Bertobatlah sebelum terlambat, karena bermacam cara Tuhan sudah pergunakan untuk menegur kita agar bertobat. Jika kita sering menghadapi masalah atau menangis itu semua menandakan kita masih hidup. Tapi Tuhan adalah Allah yang luar biasa, terkadang Tuhan murka, tapi Tuhan mengasihi kita seumur hidup kita. Bersyukurlah kalau kita masih ada saat ini, mari pakai hidup kita untuk Tuhan. Mari bersekutu supaya kita bisa saling menopang dan kuat didalam Tuhan. Dengarkan teguran Firman karena ada hal yang indah yang Tuhan perisapkan untuk kita. (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Felix Rumondor (dari Timbelang, Sanger)
di Ibadah Raya - Minggu, 10 Januari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Mengenal Maria Ibu Yesus

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 03 Januari 2016

Lukas 1:26-38

Didalam Alkitab ada sekitar 6 nama Maria, dan salah satu dari enam Maria tersebut adalah Maria Ibu Yesus. Maria Ibu Yesus ini memiliki 4 hal yang menarik, yang patut kita teladani, 4 hal tersebut adalah:

1) Orang suci, Ia merupakan orang yang suci karena ia mengandung Yesus saat ia masih perawan, perawan adala nilai kesucian untuk seorang wanita saat sebelum menikah. Kesuican atau kekudusan juga merupakan takaran nilai jika ingin mengikuti Tuhan, mari kita selalu kejar kekudusan, jika kita ingin melihat Sorga, kejarlah kekudusan. Memang jika dibilang kita adalah orang berdosa, tapi Tuhan telah mati dan telah menebus dosa kita, namun ada 2 hal yang tidak dapat diampuni Tuhan, yaitu: orang yang menghujat Roh Kudus dan orang yang tidak mau diampuni. pada dasarnya apapun kesalahan kita Tuhan mau mengampuni kita.

2) Memiliki kepekaan Rohani yang tinggi, saat malaikat datang dan menyampaikan kabar bahwa Maria akan mengandung dan melahirkan seorang Juruselamat, ia peka dan tahu bahwa itu adalah suara dari Tuhan dan bukan dari yang lain. Mari kita miliki kepekaan Rohani yang tinggi (Rm. 12:2)  agar kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak.

3) Memiliki kedudukan sebagai hamba Tuhan, menjadi seorang hamba berarti menempatkan diri dikedudukan yang rendah. Menjadi hamba itu tidak gampang, membutuhkan kerelaan bukan hanya rela untuk hal-hal yang gampang tetapi juga untuk hal-hal yang sulit. Seperti Maria belum menikah, masih perawan, tapi dia merelakan hidupnya dipakai oleh Tuhan, untuk mengandung dan melahirkan Sang Juruselamat, Yesus.

4) Rendah hati, rendah hati artinya tidak sombong dan tidak angkuh, suka memberi, buktinya dia memberikan tubuhnya untuk menjadi tempat mengandung bayi Yesus, memang tidak mudah tetapi dia menerimanya dengan rendah hati.

Dengan peristiwa yang dialami oleh Maria yaitu, mengadung dan melahirkan Yesus maka Maria disebut berbahagia (Luk. 1:48a), karena Tuhan memperhatikan hamba-Nya (Luk. 1:48b, Rahmat Tuhan turun-temurun atas umat-Nya (Luk. 1:50), dan Tuhan selalu mengingat kita dan menolong kita para umat-Nya. (WS)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 03 Januari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Memaknai Natal

Pengkhotbah: Pdt. Roy Manueke STh.
Minggu, 27 Desember 2015

Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat,
yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Lukas 2:8-11

Natal adalah hari yang spesial. Setiap orang memilki cara yang berbeda-beda dalam merayakan Natal. Ada yang memakai baju baru, sepatu baru, aksesoris, serta menghias ruangan dengan pohon Natal, lampu yang berkilap-kilap, dsb. Apakah salah merayakan Natal dengan cara seperti itu? Jawabannya tidak, asal positif, dan merayakan dengan penuh sukacita. Tapi Tuhan lebih suka kita merayakan Natal dengan mengerti makna Natal yang sesungguhnya.

Bagaimana memaknai Natal?
1) Lukas 2:11, renungkan apa yang terjadi jika Yesus tidak lahir bagi kita? Apa yang kita miliki tanpa Yesus? Tanpa Yesus kita tidak ada artinya. Yesus datang untuk menyelamatkan manusia, bukannya manusia itu istimewa tetapi Tuhan mengasihi kita secara luar biasa. Buktinya, Ia memberikan semuanya kepada kita, termasuk nyawa-Nya agar kita bisa terlepas dari dosa. Kalau kita menyadari Tuhan mengasihi kita, apa respon kita? Kalau kita menyadari bahwa Yesus sudah berkorban untuk kita, apa yang akan kita berikan kepada-Nya?  Jawabannya, kasih dibalas dengan kasih, pengorbanan dibalas dengan pengorbanan. Tuhan mengasihi kita yang berarti kita harus mengasihi Dia. Tuhan telah berkorban untuk kita yang berarti kita juga harus berkorban untuk Dia.

2) Lukas 2:8-10, Siapa para gembala yang dimaksud (ayat 8) ? Mereka adalah kelompok orang sederhana,  orang-orang yang terlupakan, tapi mereka yang pertama kali menerima kabar kesukaan besar. Ini adalah bukti kepedulian Kristus pada orang-orang yang sederhana. Jadilah orang yang sederhana dihadapan Tuhan. Bagaimanapun keadaan kita, Tuhan selalu peduli kepada kita. Setiap ada masalah dan persoalan selalu ada jalan bagi Tuhan dan didalam Tuhan tidak ada yang mustahil.

Jadi, ditahun ini marilah kita merayakan Natal dengan mengerti makna Natal yang sesungguhnya. Yaitu, menjadi orang yang sederhana yang mengasihi Dia dan berani berkorban untuk-Nya. (Maria.S)

~ Pengkhotbah: Pdt. Roy Manueke STh. (dari Tangerang)
di Ibadah Raya - Minggu, 27 Desember 2015

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Persembahan ke-3 Mur

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 20 Desember 2015

Matius 2:11
Persembahan ketiga yang diberikan oleh orang majus kepada bayi Yesus adalah Mur. Mur merupakan getah yang diambil dari sebuah pohon yang hanya terdapat di Afrika dan Arabia Selatan pada waktu itu, sehingga sangat langka dan mahal. Getah dari pohon tersebut tidak padat seperti kemenyan melainkan cair seperti minyak.

Mur banyak dicari oleh bangsa Israel karena sebagai salah satu unsur dalam minyak urapan (Kel. 30:22-50), dalam ayat ini dikatakan bahwa Musa membuat minyak urapan yang kudus, salah satu bahannya adalah Mur. Musa mengurapi Kemah pertemuan serta perkakas-perkakasnya dengan minyak urapan. Tetapi untuk memakai minyak urapan ini tidaklah sem-barangan.

Mur ini berbicara tentang urapan Tuhan. Urapan Tuhan itu ialah Roh Kudus yang Tuhan berikan, ada beberapa tanda-tanda dan bukti orang dipenuhkan oleh Roh Kudus selain dengan berbicara dalam bahasa roh, juga menghasilkan buah-buah Roh (Gal. 5:22-23)

Kasih, Roh Kudus memberikan kasih yang murni kasih yang tidak meminta balasan. Yang kedua Sukacita, dengan Roh Kudus kita dapat melayani dengan sukacita, senang hati dan gembira. Ketiga Damai Sejahtera, orang yang memiliki damai sejahtera berarti tidak memiliki beban dalam hatinya kemanapun dia pergi, dan selalu berpikir positif. Keempat Kesabaran, kita harus belajar bersabar. Orang yang diurapi tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan. Kelima Kemurahan, suka membantu seseorang, murah hati. Keenam Kebaikan, mari berbuat baik pada semua orang tanpa memandang ras, agama dan status sosial dari seseorang. Ketujuh Kesetiaan, kita harus setia hingga akhir, walaupun ada badai topan tetaplah setia, setia itu berarti: taat aturan, menghargai pemimpin, tidak mungkin berkhianat. Kedelapan Kelemah Lembutan, Bukan berarti berbicara seperti banci, tapi berbicara halus dengan orang lain. Terakhir Penguasaan Diri, mampu menguasai diri kita sendiri, baik dalam bertingkah laku, berkata-kata dan lain-lain.

Dan tidak ada hukum yang dapat menentang kesembilan hal itu. Ciri khas dari mur adalah menimbulkan bau harum, bau harum itu tidak perlu bicara tapi orang dapat menciumnya. Marilah kita berusaha untuk dipenuhkan dengan Roh Kudus dan menyebarkan bau harum Kristus dalam kehidupan kita. Biarlah kita memiliki iman yang suci dan berdoa dengan peng-urapan Roh Kudus dizaman akhir ini agar kita tidak mudah digoyahkan (Yud. 1:18-20). (Maria.S/dr)

Kita harus melayani Tuhan dibawah urapan Tuhan.

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 20 Desember 2015

Share:

[Event] KKR di Makalisung


Kamis - Jumat, 3 - 4 Maret 2016

Puji Tuhan Pelayanan KKR malam pertama dari Bpk. Gembala dan malam pertama sampai kedua dari Tim Pelayan Altar di Makalisung dapat berlangsung dengan baik, doakan KKR yang rencananya akan dilaksanakan sampai dengan minggu malam ini (4 malam), agar dapat memberikan dampak bagi setiap orang yang datang menghadiri KKR tersebut.
Share:

[Event] Kasih Merevolusi Mental


Minggu, 14 Februari 2016 ~ di Gereja

Semua karena anugerah Tuhan, KKR pada tanggal 14 Februari 2016 yang dilaksanakan di Gereja telah terlaksana dengan baik. Adapun pembicara kali itu adalah Pdt. Tonny Sumoket yang berbicara tentang Daniel (Dan. 1:1-21), berikut yang dapat kami bagikan dari kegiatan tersebut:
Share:

Kasih Merevolusi Mental

Undangan - Kebaktian kebangunan Rohani
"Kasih Merevolusi Mental"


Dalam rangka hari kasih sayang tahun 2016 dan salah satu target dari pemeritah periode ini, maka kami mengadakan kegiatan ini KKR "Kasih Merevolusi Mental". Kami berharap melalui kegiatan ini Kasih Kristus dapat terwujud dalam setiap hidup kita. Dan biarlah kasih Kristus sendiri yang mengubah cara hidup kita, mengubah cara berpikir kita kearah yang lebih baik, merevolusi mental kita. Adapun KKR "Kasih Merevolusi Mental" sendiri akan diselenggarakan pada:

Hari, Tanggal: Minggu, 14 Februari 2016
Jam: 18.00 (6 Sore) On Time.
Tempat: Gedung GPdI Immanuel Rerer-satu
Pembicara: Pdt. Tony Sumoket (dari Kep. Riau)
Peserta: Untuk Umum (semua usia dan denominasi)

Mari berubah melalui kasih Kristus yang besar.
Yesus mengasihimu. #KasihMerevolusiMental

Apa Revolusi Mentalmu?

~ hormat kami panitia KKR "Kasih Merevolusi Mental"
GPdI Immanuel Rerer-satu



Share:

Postingan Populer

Arsip Blog

Spotify

Recent Posts