Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah ~ Yesus berbeda dengan Ahli Taurat

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 10 Juli 2016

Matius 7:28-29


Konteks ini merupakan khotbah Yesus dibukit yang dimulai dari Matius pasal 5 - 7, dalam pembacaan ini Yesus membahas tentang 13 topik, dan itu memakan waktu yang cukup panjang, tidak sebatas 1 - 2 jam saja. Namun Yesus berbeda dengan ahli-ahli Taurat (ay. 29) walaupun mereka mempunyai tingkatan pendidikan yang sama, 25 tahun Yesus belajar oleh karena itu Yesus diapanggil Rabi/guru oleh orang banyak. Sebagai anak Yahudi Yesus pun melalui pendidikan-pendidikan seperti halnya yang diwajibkan untuk mereka. Namun bedanya ahli-ahli Taurat mereka berhenti sampai saat mereka mencapai tingkatan pendidikan tertinggi. Orang banyak melihat hal yang berbeda dengan Khotbah Yesus, ada suatu suasana yang berbeda saat Yesus berkhotbah.


Akhir-akhir ini orang Kristen mulai suka memilih-milih khotbah, khotbah yang keras sudah tidak digemari. Tapi selama kita berada pada posisi yang salah, khotbah itu akan menyinggung. Dosa harus ditegur, Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! (Why. 3:19), Tegoran membuat iman kita sehat (Tit. 1:10-14), berbahagialah jika kita ditegur Tuhan (Ayb. 5:17). Jika Rohani kita sehat kita mau ditegur, Firman itu keras karena bertujuan untuk mendidik kita, membuat kita lebih baik dari sebelumnya (2 Tim. 3:16). Oleh karena itu marilah kita menjadi orang yang suka ditegur (Ams. 10:17). Ada 3 rangkuman yang membuat Yesus berbeda dari Ahli Taurat.

1) Ahli  Taurat hanya mengajarkan teori (Mat. 23:3), ahli Taurat tidak mampu melakukan teori yang mereka ajarkan, mereka hanya mampu berteori. Jangan menjadi gereja yang sekedar berteori. Yesus tidak hanya bicara tapi Dia mempraktekannya, Yesus berbeda dengan ahli Taurat. Yesus datang, merasakan apa yang orang lain rasakan, mengangkat yang tertekan, Yesus ingin memberikan kedamaian. Yesus mengulurkan tangan untuk menyelamatkan yang tersesat.

2) Pelayanan hanya menuntut pengakuan (Luk. 11:43, Luk. 20:46), Janganlah kita berjuang melayani hanya untuk mendapatkan pengakuan. Mereka menunjukan seolah-olah mereka mempunyai Firman padahal hanya teori.

3) Biasa berdiri sebagai eksekutor/hakim (Mark. 3:2, Luk. 14:1), Mereka suka mencari kesalahan orang lain. Bahkan mereka menyuruh mata-mata untuk menjerat Yesus (Luk. 20:20), bersaksi palsu (Mat. 26:59), sampai menghasut orang banyak untuk menghukum Yesus (Mark 15:11).

Yesus berbeda, Yesus mau melakukan kebaikan, Yesus mau menolong orang lain. Biarlah kitapun menjadi seperti Yesus menjadi pelaku Firman. Biarlah hidup kita menjadi berkat buat orang lain. (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala Sidang)
di Ibadah Raya - Minggu, 10 Juli 2016
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Spotify

Recent Posts