Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah ~ Tujuan akhir kita yang sesungguhnya

Pengkhotbah: Pdt. Roy Sinaulan
Minggu, 03 Juli 2016

... Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. ...
Ulangan 8:1-7

Bangsa Israel, bangsa yang dipilih oleh Tuhan, mereka dibebaskan dari tanah Mesir dan Tuhan menuntun mereka ke tanah Kanaan negeri yang dijanjikan-Nya. Saat berada di padang gurun, mereka mengeluh karena kelaparan, kehausan dan lain sebagainya. Mereka membuat Tuhan murka, tanpa mereka sadari itulah yang menjadi penyebab mengapa mereka tidak keluar dari padang gurun, mengapa mereka tidak sampai kepada tujuan mereka, adalah karena mengeluh.


Kita hidup didunia hanya sementara, tujuan kita bukan untuk kesenangan dunia, kita ada didunia untuk mempersiapkan hidup kita, untuk tujuan akhir yang sebenarnya yaitu surga yang kekal. Tapi selama kita mempersiapkan diri di bumi, kita akan melewati banyak pergumulan dan tantangan, yang akan terus berlanjut, sampai akhirnya kita pulang kerumah Bapa yang disurga. Tapi mengapa kita harus melewati pergumulan dan tantangan? mengapa hidup ini tidak tenang saja? Itu karena Tuhan ingin melatih kita, membuat mental kita dewasa secara rohani, tak usah takut dengan pergumulan, karena jika pergumulan menghampiri kita berarti Tuhan melihat kita mampu.

Ada beberapa contoh didalam Alkitab yang Tuhan proses hidup mereka, contohnya seorang janda di Sarfat (1Raja-Raja 17:9) saat didalam kekeringan dia mampu memberi makan seorang hamba Tuhan, kalau dilihat itu merupakan pilihan yang sulit, tapi dia mampu mengesampingkan kepentingannya dan mengutamakan pelayanan pekerjaan Tuhan dan tidak ada persungutan yang keluar dari janda ini. Lalu ada Ayub yang semua kepunyaannya diambil dari padanya dari anak-anaknya harta kekayaannya bahkan istrinya pun meninggalkan dia, tapi dia mampu mengucap syukur dan memuji Tuhan dalam keadaannya yang terpuruk saat itu. Persungutan hanya membuat rugi, tetapi saat taat Tuhan kirim berkat.

Ada saat dimana Tuhan mengangkat kita dan mungkin itu dapat membuat kita tinggi hati, saat itu yang perlu kita katakan adalah “semua karena Tuhan”. Tetapi saat Tuhan mengijinkan kita berada dalam proses Tuhan, kita tak perlu bersungut, lalui dengan ucapan syukur dan pujian, karena saat kita diproses kita sedang ditempa, dan saat kita berhasil melaluinya kita akan keluar seperti Emas, untuk kemuliaan Nama Tuhan. (W.S.)

~ Pengkhotbah: Pdt. Roy Sinaulan (dari Kalimantan)
di Ibadah Raya - Minggu, 03 Juli 2016
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Spotify

Recent Posts