Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah: Berdirilah Teguh

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 22 September 2019

1 Korintus 15:58
Kota Korintus merupakan kota yang besar, kota yang maju dan makmur. Namun dibalik kehebatan kota ini ada sisi negatif dan resiko dari kota ini. Paulus menuliskan surat untuk menanggapi masalah yang ada di kota Korintus, yang disimpulkan pada 1 Kor. 15:58, yaitu berdirilah teguh, jangan goyah dan giatlah dalam pekerjaan Tuhan. ketiga hal ini merupakan tahapan yang tidak boleh di bolak-balik. 


Yang pertama adalah berdiri teguh, banyak orang ingin giat dalam pekerjaan Tuhan, tapi dia tidak tahan untuk berdiri teguh didalam Tuhan, orang kristen harus mengambil sikap yang benar, harus punya prinsip. (Mat. 7:24-27) Gereja di gambarkan Rumah, dan Yesus digambarkan Batu, jika kita dibangun diatas batu (Yesus) maka kita akan kuat dalam pekerjaan Tuhan. Paulus menghendaki supaya mereka menjadi jemaat yang kuat.


Ada 3 hal yang menjadi ujian bagi orang percaya yang ada di Korintus. yang pertama adalah angkuh secara intelek, karena di kota itu terdapat kaum-kaum intelek, banyak orang-orang pinter, namun dengan kepinteran yang dimiliki, mereka menjadi angkuh/sombong. Yang kedua mereka kaya secara materi. Jika kepinteran dan kekayaan ini tidak dikendalikan, ini akan berbahaya. Kepinteran itu penting, kita juga butuh uang tapi jangan sampai dengan ini membuat kita sombong. Yang ketiga mereka bejat secara moral. Ilmu dan kekayaan membuat kota ini menjadi kota yang bejat. Oleh karena itu paulus menulis berdirilah teguh, jangan goyah, giatlah selalu didalam pekerjaan Tuhan. 

Yusuf adalah contoh tokoh Alkitab yang mempunyai pendirian, walaupun dia mengalami hal-hal yang mungkin tidak mengenakan tapi dia tetap percaya rencana Tuhan indah dalam hidupnya. Yusuf punya pendirian, punya sikap sekali Tuhan tetap Tuhan. Begitu pun dengan Sadrakh Mesakh dan Abednego walaupun nyawa mereka terancam, tapi mereka tetap teguh untuk tidak menyembah patung. Begitu juga dengan Daniel, namun pertolongan Tuhan nyata dalam kehidupan mereka. Mereka adalah tokoh Alkitab yang tetap teguh didalam Tuhan, dan tidak goyah walaupun ada tantangan yang mereka hadapi.

Kalau kita tetap berkomitmen didalam Tuhan, maka kita tidak perlu takut. Mungkin banyak pengaruh ditelinga ini untuk menggoyahkan kita, tapi jaga komitmen dengan Tuhan. Jika kita mempunyai sikap ini kuat dan kokoh didalam Tuhan maka kita dapat giat dalam melayani Tuhan, barulah akhirnya kita dapat berkata jerih payahmu didalam Tuhan tidak sia-sia. Libatkan dirimu untuk melayani Tuhan, layani Tuhan dengan senang hati, sukacita, kerelaan, tekun. Dan akhirnya hendaklah kamu kuat didalam Tuhan didalam kekuatan kuasanya (Ef. 6:10). (ws/dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Ringkasan Khotbah di Ibadah Raya - Minggu, 22 September 2019
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Spotify

Recent Posts