Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 21 Februari 2016
Matius 2:19-23
Pada pemerintahan Herodes, Yusuf terancam akibat sifat-sifat buruk dari Herodes yang egois, curiga dan mudah terprofokasi. Sehingga Yusuf menyingkir ke Mesir (Mat 2:13). Orang bijak menyingkir saat melihat malapetaka (Ams. 27:12/Ams. 23:3). Orang yang bijaksana itu tidak gegabah, mempertimbangkan segala sesuatu dan mempunyai perhitungan-perhi-tungan. Yesus pun melakukan hal yang sama (Mat. 4:12), menyingkir bukan berarti penakut, tapi bijaksana dalam menghadapi sesuatu.
Pada masa 3.5 tahun pemerintahan antikris, Tuhan pun akan menyingkirkan kita yang penuh dengan Roh. Oleh karena itu jadilah orang bijak agar kita disingkirkan pada masa itu. Yusuf merupakan orang yang berani menyingkir, menghindar dari bahaya, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari sikap Yusuf:
1) Yusuf fokus pada kepentingan Tuhan (Mat. 2:29), Bethlehem dan Mesir berjarak ratusan kilometer. Yusuf tidak menunda-nunda, dia segera berangkat, karena dia fokus tentang kepentingan Tuhan. Mari bersama-sama kita fokus dengan kepentingan Tuhan, mari fokus pada jemaat dimana kita dipanggil. Saat Yusuf disuruh untuk menyingkir ke Mesir, tidak ada argumentasi dari Yusuf untuk menentang Tuhan, karena Yusuf mementingkan kepentingan Tuhan. Terkadang akal kita menjadi hambatan buat kita untuk melakukan kepentingan Tuhan, jadikan kepentingan Tuhan sebagai prioritas kita. Jika kita mementingkan kepentingan Tuhan, Tuhan mampu menyingkirkan kita saat ada ancaman datang (Maz. 56:14)
2) Yusuf fokus mengurus urusannya (Mat. 2:22). Yusuf mengetahui dia punya Penasehat Ajaib. Yusuf tidak terpengaruh dengan orang lain, dia fokus dengan urusannya, marilah kita fokus dengan apa yang dipercayakan kepada kita, kalau kita ibu rumah tangga, kepala rumah tangga, anak fokuslah dengan tugas dan tanggung jawab kita. Bekerjalah dengan hebat, bekerjalah dengan tangan kita, agar kita tidak bergantung pada orang lain. Tuhan sanggup membuka jalan buat kita.
3) Yusuf fokus dalam ketaatan. Orang taat itu sangat menyenangkan, tapi orang yang tidak taat sangat mengecewakan. Yusuf taat pada Tuhan, walaupun mungkin ada tantangan, namun orang yang taat selalu diprioritaskan Tuhan, orang yang taat suka mengalah. Dan sikap hidup yang suka mengalah dan rendah hati ada pada Yusuf.
Marilah kita fokus pada kepentingan Tuhan, fokus pada urusan kita, dan fokus pada ketaatan hidup, seperti halnya Yusuf, agar kita menjadi orang yang bijaksana dan disingkirkan Tuhan saat kita akan mengalami hal yang buruk. (dr)
~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 21 Februari 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar