Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah ~ Belajar dari Bartimeus

Pengkhotbah: Bpk. Amos Mukkun SPd., MM.
Minggu, 14 Februari 2016

... ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. ...
Markus 10:46-52

Bartimeus merupakan seorang pengemis yang buta, yang tidak memiliki apa-apa dan juga tak dapat melakukan apa-apa yang dalam kata lain dia dapat dibilang sebagai orang yang lemah. Sebelumnya dia merupakan orang yang belum mengenal Yesus, hanya pada saat orang-orang berbondong-bondong, melewati tempat itu baru pada saat itu ia mengenal Yesus. Saat ia mendengar tentang Yesus dia berteriak, tapi ia disuruh diam, namun semakin keras ia berteriak, mungkin orang yang menegur Bartimeus bermaksud untuk mendapatkan penghargaan dari Yesus, tapi mereka sebenarnya berbuat salah karena melarang orang datang kepada Tuhan. Kita juga sebenarnya tidak boleh menilai orang dari bentuk fisiknya, karena ada beberapa hal yang dapat kita contohi dari Bartimeus, mari kita pelajari bersama:

1) Yang pertama, Bartimeus terus berseru kepada Tuhan, dia tidak memperdulikan kata orang yang menegurnya, karena dia memiliki 1 tujuan, yaitu ingin dijamah Tuhan. Pada zaman sekarang ini bagaimana kita berseruh pada Tuhan? yaitu melalui doa. Kita dapat berseru pada Tuhan lewat doa kita, namun terkadang ada doa yang tidak dijawab oleh Tuhan, bagaimana cara supaya doa kita dijawab oleh Tuhan? Percaya dan hidup bersih, sesuai dengan yang Tuhan inginkan.

2) Kedua, kuat dan teguh, meskipun sudah disuruh diam dia tetap pada pengharapannya, yang ingin dijamah oleh Yesus, dapat dilihat disini imannya besar dan memiliki prinsip. Jangan kita tergoda dengan tawaran dunia yang menjatuhkan kita, kita harus berakar dan dibangun didalam Yesus (Kol. 2:7) supaya kita kokoh dan berpendirian, karena orang yang tak memiliki prinsip akan seperti benih yang ditanam dibebatuan, yang saat matahari terbit layulah ia.

3) Ketiga, memiliki hati yang bersih, hati kita harus berisih saat datang pada Yesus, orang yang bersih memiliki kasih, mau mengampuni, ia melepaskan jubahnya sebagai tanda penghormatan (Mat. 11:29) dan datang kepada Tuhan dengan hati yang bersih, karena melepaskan jubah yang kotor melambangkan noda-noda dihati yang dibersihkan.

Maka dari itu Tuhan mengundangnya, Tuhan memberikan kelegaan kepada orang yang datang kepada-Nya, tapi dengan syarat "pikulah kuk yang Kupasang". Yesus senang memikul beban kita, pergumulan kita, menyelesaikan masalah kita. Berseruhlah pada Yesus, teguhkan iman kita, dan miliki hati yang bersih untuk datang pada Yesus.(WS/dr)

~ Pengkhotbah: Bpk. Amos Mukkun SPd. MM.
(Utusan Pelprip Wilayah XLVII Kombi)
di Ibadah Raya - Minggu, 14 Februari 2016

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Arsip Blog

Spotify

Recent Posts