Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 07 Februari 2016
Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. ...
Matius 2:4-6
Imam dan Ahli-ahli Taurat, siapa mereka? Imam adalah orang-orang yang bertugas mengatur peribadatan, sedangkan Ahli-ahli Taurat adalah orang-orang yang menjelaskan seluk-beluk Taurat, yang dimana terdapat 613 poin larangan didalam hukum Taurat. Ahli-ahli Taurat ini muncul disekitar pembuangan ke Babel karena pada saat itu terjadi gerakan pertobatan, saat itu mereka membutuhkan seorang guru yang akan membangkitkan semangat mereka, seorang penerjemah, karena sudah tidak ada nabi-nabi yang menyuarakan suara Tuhan.
Tapi seiring berjalannya waktu terjadi kemerosotan dikalangan Imam-imam dan Ahli-ahli Taurat, antara lain:
1) Panggilan berubah menjadi profesi, terjadi perubahan bukannya mereka melakukan tugasnya untuk kepentingan Rohani, melainkan lebih kepada tugas-tugas dari raja, terjadi persaingan untuk menjadi yang terbesar.
2) Menambah-nambah aturan yang tak tertulis di dalam hukum Taurat, seperti saat murid-murid Yesus makan tanpa mencuci tangan, mereka para Ahli Taurat menegur murid-murid Yesus, padahal hal tersebut tidak tertulis dalam kitab Taurat, mereka menambahkan hukum-hukum lisan dalam hukum Taurat.
Sehingga daripada itu muncul 3 hal yang sangat menonjol dari para Imam dan Ahli Taurat ini, yaitu:
1) Keangkuhan. Suka memandang orang rendah, sombong, tinggi hati, congkak. Sehingga menyebabkan mereka dibenci banyak orang, mereka tak layak disebut hamba Tuhan, karena hamba Tuhan seharusnya merendahkan diri, memandang orang lain lebih penting, dan tak egois.
2) Munafik. Pura-pura percaya/setia pada Agama padahal sebetulnya tidak. Selalu mengatakan sesuatu yang tak sesuai dengan perbuatannya, bermuka dua (Mat 23:2-3) hanya mampu sampai mengajarkan tapi mereka sendiri tidak dapat berbuat seperti apa yang mereka katakan, sehingga Yesus berkata pada Matius 23:13 mereka munafik.
3) Bersifat dingin, tak meresponi kedatangan Tuhan, padahal mereka tahu betul tentang Firman, Sehingga seharusnya mereka senang, tapi itu tak mereka rasakan karena mereka hanya tahu Firman tapi tidak mempunyai semangat untuk mempercayai dan melakukannya. Kita harus bersemangat menanti kedatangan Tuhan bukannya dingin.
Ingat Tuhan telah datang, mati dan bangkit untuk kita, mari nantikan dan layani Tuhan dengan kerendahan hati, sungguh-sungguh, dan penuh semangat. (WS/dr)
~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 07 Februari 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar