Pengkhotbah: Ev. Debora Indah Wadu
Minggu, 10 April 2016
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. ...
Matius 7:24-27
Firman Tuhan tidak hanya sekedar didengar, tapi dilakukan. Tidak ada karakter hamba Tuhan yang tidak mau berdoa, kita harus membangun mezbah doa kita. Hiduplah dalam keteraturan, terima segala sesuatu dengan penuh ucapan syukur. Untuk bisa berubah mulailah dari diri kita. Ubah cara pandang kita terhadap orang lain, jangan pandang orang lain dari sudut pandan diri sendiri.
Kita adalah milik Kristus, kita harus berkarakter Kristus. Apapun rencana kita tidak akan terjadi tanpa campur tangan Tuhan, kalau Tuhan sudah turun tangan tidak ada yang bisa menghalanginya. Jangan sekedar menjadi Kristen yang biasa, tapi jadilah Kristen yang luar biasa. Jangan menjadi Kristen yang dari lahir sampai besar hanya sekedar jemaat biasa, tapi jadilah berguna untuk setiap keseharian kita. Belajarlah untuk terjun kepelayanan yang paling rendah.
Bijaksana itu pilihan. Jadilah Kristen yang bijaksana/ dewasa, mulailah dari diri kita sendiri, jangan hanya sekedar menjadi pinter. Bijaksana itu mau melakukan Firman yang didengar. Ijinkan manusia rohmu bergerak, sehingga kita bisa sampai pada titik yang bijaksana.
Ketika orang berbuat salah, peluklah dan sampaikan isi hati Tuhan, mari belajar menerima kekurangan orang lain. Berhati-hatilah mewariskan hal yang buruk untuk generasi berikutnya. Karena itu perbaiki dosa yang kita lakukan hari ini.
Berumah tangga itu bukan hanya kehendak manusia melainkan kehendak Allah. Dan Tuhan sangat menghor-mati pernikahan, bahkan mujizat pertama Yesus terjadi saat pesta pernikahan di Kana. Suami dan istri diciptakan berbeda untuk bisa saling melengkapi. Walaupun kita sudah berbuat salah, kita tidak diijinkan untuk bercerai, cintai pasanganmu dengan baik, jangan sakiti hatinya. Kebijaksanaan harus dimulai dari suami, karena suami kepala keluarga, figur yang diteladani. Jadilah suami yang baik agar bisa mewariskannya pada anak cucu. Kebijaksanaan akan mengalir lewat istri, sosok ibu sangat berpengaruh besar dalam perkem-bangan anak. Anak-anak kita sangat bergantung dari doa, sikap dan bagaimana kita menjadi teladan buat mereka. Jangan sampai ada kepahitan dengan ibu.
Kita harus membangun jiwa yang kuat, gunakan waktu kita untuk baca Firman. Perkatakan apa yang menjadi kerinduanmu, perkatakan berkat buat orang lain, buat anak-anak kita. Perbiasakan atmosfir kerajaan Allah ada dalam hidup kita, karena responmu hari ini menentukan langkahmu berikutnya. Tidak ada protokoler dalam kerajaan Allah, hanya apakah kita siap menerima janji Tuhan, perubahan dari Tuhan dan pembaharuan dari Tuhan. Dibutuhkan kebijaksanaan untuk mengejar Tuhan dengan maximal. (dr)
~ Pengkhotbah: Ev. Debora Indah Wadu (Tim Joseph Minsitry)
di Ibadah Raya - Minggu, 10 April 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar