Minggu, 02 Oktober 2016
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yohanes 3:16
Merupakan inti dari seluruh isi Alkitab, yang menggam-barkan bagaimana cinta kasih Tuhan dalam kehidupan orang percaya. Seberapa besar kasih Allah dalam kehidupan manusia? Bagaimana Yesus mewujudkan kasih besar-Nya kepada manusia?
(Fil. 2:5) Dalam ayat ini dikatakan hendaklah kita memiliki pikiran dan perasaan seperti Kristus. Kita boleh berpikir apapun, tapi berpikirla secara baik, berpikirla secara sehat, berpikirlah secara normal, pikirkan hal-hal yang sederhana. Pikiran Kristus sangat berbeda dengan kita, dalam ayat berikutnya (Fil. 2:6) kita diajarkan untuk merendahkan diri, banyak orang tidak memahami Kristus, Yesus adalah Allah tapi demi mewujudkan Kasihnya yang besar pada manusia Dia rela menjadi manusia untuk kita, miliki pikiran Kristus yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Racun manusia saat dia menganggap lebih penting, lebih hebat, lebih berharga dari orang lain. Memang manusia jika tidak dianggap itu sakit, tapi Yesus seolah-olah menyakiti dirinya dengan menanggalkan atribut keAllahan-Nya walaupun Dia 100% Allah. Persenjatai diri kita dengan ayat ini.
Dalam Fil. 2:7 bahkan ditegaskan Yesus mengosongkan dirinya, Yesus menanggalkan atribut Sorga. Yesus bahkan mengambil rupa sebagai hamba dan menjadi sama seperti manusia. Miliki pikiran dan perasaan ini, kalau kita memiliki ini kita akan mengalami hal-hal yang dahsyat. Yesus menanggalkan semuanya itu untuk melayakan kita, membersihkan kita. Yesus mengosong-kan dirinya dengan maksud untuk diisi dengan dosa dan pelanggaran kita.
Dan pada Fil. 2:8 merupakan klimaks dari wujud kasih Allah bagi kita manusia. Yesus rela merendahkan dirinya, dan taat sampai mati. Yesus punya pikiran dan perasaan untuk taat sampai mati, belajar untuk taat sampai mati. Belajar untuk mentaati pimpinan kita, apa susahnya kita taat, kalau kita taat kita aman. Yesus taat sampai mati di kayu salib, itu yang membuat Allah sangat meninggikan Dia (Fil. 2:9-10), dan ketuhanan Yesus diakui di ayat 11 (Fil. 2:11), karena Yesus melewati proses yang didasari pada pikiran dan perasaan.
Yesus melakukan ini karena Yesus sangat mengasihi kita. Inilah arti kasih Kristus yang besar. Tempatkan diri pada posisi yang benar walaupun mungkin terkadang kita disakiti, Allah yang sama akan mengangkat orang yang rendah hati. (Rhe.P/dr)
~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 02 Oktober 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar