Pengkhotbah: Bpk. Piet Senduk S.Th.
Minggu, 08 Maret 2015
Amsal 4:23
Hati itu susah ditebak, ada orang yang kelihatan setia beribadah tapi ternyata hatinya jauh dari Tuhan. Kita tidak bisa mengukur hati orang lain, hanya Tuhan Yesus dan diri orang tersebut yang mengetahui isi hati. Tapi pada umumnya isi hati itu terlihat pada karakter kita dalam kehidupan sehari-hari.
Hati kita adalah tempat kediaman Allah, oleh karena itu sudah seharusnya kita menjaga hati kita untuk tetap bersih. Kita semua pasti punya keterbatasan tapi Tuhan memperlengkapi kita untuk menyala didunia ini.
Bagaimana cara untuk menjaga hati? yaitu dengan membaca firman Tuhan, Dengan memiliki Firman, maka itu akan menuntun kita dijalan yang benar. Dalam Amsal 6:16-19, didtuliskan hal-hal yang harus kita hindari karena merupakan kekejian di hati Tuhan.
Saat ini kita sedang bersama-sama belajar tentang keselamatan, oleh karena itu dalam proses ini hargailah satu dengan yang lain, taatilah pemimpin karena mereka yang dipercayakan untuk memimpin kita dalam hidup ini, pemimpin dalam hal ini bukan hanya Gembala tapi seluruh pemimpin yang dipercayakan untuk memimpin kita. Karena saat kita tidak menghargai orang lain disitu muncul kesombongan dan kesombongan merupakan hal yang perlu kita hindari (Ams.6:17)
Walaupun Tempat Ibadah kita megah, tapi tanpa hati yang bersih maka itu tidak ada artinya, tapi biarlah Rumah Ibadah yang indah yang kita bangun itu sesuai dengan hati kita. Bangun hati kita dan biarkan Tuhan menempati hati kita. Bangun kekompakan dalam gereja, dan satukan hati kita.
Janganlah kita bersaksi dusta terhadap sesama kita, tapi biarlah kita saling mengasihi, karena kita ada itu adalah anugrah dari Tuhan, oleh karena itu hargailah satu dengan yang lain, kasihilah seorang akan yang lain.
Milikilah iman yang kuat, kehidupan yang kita jalani banyak tantangan yang mungkin menyakiti kita entah itu dari luar maupun dari dalam, tapi dengan iman kita mampu meresponi itu dengan benar. Kita manusia yang punya kelemahan tapi saat kita menghadapi masalah/tantangan, kembalilah pada Firman Tuhan, agar kita mengetahui sikap yang benar yang harus dilakukan. Karena tantangan itu merupakan motivasi untuk maju.
Biarlah kita memiliki hati yang tulus, bersih dan memiliki kerendahan hati. Janganlah kita membalas kejahatan dengan kejahan.
~ Pengkhotbah: Bpk. Piet Senduk S.Th.
(utusan dari komisi PELPRIP Wilayah XLVII Kombi)
di Ibadah Raya – Minggu, 08 Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar