Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th.
Minggu, 15 Maret 2015
Roma 12:1
Dasar dari ayat ini disebabkan bangsa Israel melayani Tuhan tanpa pengertian, memberikan persembahan tetapi tidak dengan pengertian yang benar (Rm. 10:1-2). Jangan kita hanya membangun gereja fisik kita saja tapi kita tidak mengalami pembaharuan/perkembangan pada gereja rohani kita.
Dalam ayat ini dikatakan bahwa kita harus mempersembahkan tubuh kita, yang pertama sebagai persembahan yang hidup. Dalam perjanjian lama Bangsa Israel mempersembahkan korban/domba yang disembelih, artinya domba tersebut sudah mati. Begitu juga dengan perjanjian baru, tapi bukan tubuh kita yang mati, tapi kita harus mati terhadap dosa (Kol. 3:3), agar tubuh kita dapat menjadi persembahan yang hidup pada Tuhan. Untuk menjadi persembahan yang hidup kita harus mematikan hal-hal duniawi dalam diri kita (Kol. 3:5). Jangan kita membangun suatu hal dengan dasar duniawi, karena kita akan mudah goyah.
(1 Kor. 3:1-2) Jemaat yang belum dewasa belum bisa makan makanan keras, sedangkan jemaat yang sehat harus bertumbuh menjadi dewasa, dan untuk bertumbuh menjadi dewasa kita butuh untuk makan-makanan keras. Jika kita masih mempunyai iri hati dan perselisihan itu berarti kita masih mempunyai pemikiran yang duniawi, pikiran yang belum dewasa secara rohani (1 Kor. 3:3). Dalam 1 Korintus 3:4-6, jemaat korintus mencoba untuk membuat kubuh-kubuh, ada dari golongan apolos, paulus, tapi bukan masalah siapa yang menanam dan menyiram iman kita, yang paling penting adalah Yesus yang memberikan pertumbuhan pada Iman kita. Jemaat korintus tidak bertumbuh karena masalah ini (iri hati dan perselisihan).
Dikorea selatan gereja terbesar yang ada disana membuat kelompok sel, agar mereka bisa saling menolong, menguatkan, dan bertumbuh bersama. Di GPdI pun punya hal yang sama yang biasa disebut rayon, sektor dll, tujuan utamanya adalah untuk penjangkauan dan manajemen gereja bukan untuk saling bersaing menunjukan siapa yang terhebat diantara kelompok-kelompok ini, saat ini fungsi rayon sudah mulai keluar dari yang sebenarnya.
Berusahalah kita untuk membangun gereja yang benar yang rohani bukan duniawi, kedepankan nilai-nilai rohani, spiritual karena itu yang utama, matikan hal-hal duniawi.
Percabulan, merupakan dosa yang berbahaya itu dapat mengikat kita, sehingga akibatnya kita dipermalukan, sakit-sakitan, tidak dihargai, miskin. Ini merupakan dosa yang terjadi juga dizaman nuh dan Lot (Luk. 17:26-28). Hati-hati dengan penggunaan media elektronik (Tab, Hp, Smartphone) gunakanlah sesuai dengan kehendak Tuhan, gunakan alat-alat tersebut dengan pikiran yang benar, jangan kita disesatkan oleh alat-alat tersebut.
Miliki komitmen seperti Uriah yang walaupun surat yang dia bawah adalah surat kematiannya tapi dia tidak membuka surat itu dia tetap melaksanakan tugasnya. Tuhan menghendaki kita untuk memiliki pikiran-pikiran yang sejati.
~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th. (Gemballa)
di Ibadah Raya – Minggu, 15 Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar