Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan khotbah ~ Kasih Karunia

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th.
Minggu, 01 Maret 2015

Efesus 2:8-9
Keselamatan itu merupakan hasil pemberian Allah untuk kita. Pada dasarnya kita tidak layak untuk mendapatkannya tapi Tuhan memberikannya pada kita. Dan segala sesuatu itu merupakan kasih karunia Allah. Apa itu Kasih Karunia?

Dalam pernjanjian lama kasih karunia itu adalah “khen” yang artinya seorang atasan melakukan sesuatu pada bawahannya yang semestinya bawahan itu tidak berhak untuk menerimanya. Contoh kasih karunia Tuhan terhadap manusia diperjanjian lama itu terdapat pada Nuh (Kej. 6:7-8), Musa (Kel. 33:17), Bangsa Israel (Bil. 6:25).

Dalam perjanjian baru kasih karunia itu ditulis dengan kata “kharis” yang artinya pengampunan. Contoh pengampunan dalam perjanjian baru adalah (Kol. 2:13) Allah mengampuni kita, (kol. 3:13) Kita mengampuni yang lain juga sama seperti Tuhan telah mengampuni. (Ef. 4:32) Ramah, penuh kasih mesra dengan sesama kita. Sehingga perbedaan antara khen dan kharis adalah, khen hanya Tuhan yang bisa melakukannya. sedangkan kharis Tuhan mengampuni kita dan seharusnya untuk melakukan hal yang sama terhadap orang lain. Yaitu memberikan kasih karunia kita pada orang lain seperti Ramah, Penuh kasih mesra, dan saling mengampuni. Karena Allah mengajarkan kita apa yang dapat Dia lakukan. Pelayanan itu panggilan, dan bukan karena hal-hal yang lain.

Sebelum Kristus, keselamatan hanyalah untuk israel, tapi setelah Yesus datang keselamatan untuk semua orang (Titus 2:11). Manfaat kasih karunia yang diberikan Tuhan ialah (Titus 2:12) meninggalkan kefasikan, untuk mendidik kita, supaya kita bijaksana, adil dan beribadah. Tujuan Tuhan mendidik kita

1). Supaya kita meninggalkan kefasikan, Fasik itu berarti tidak peduli dengan perintah-Nya.
2). Meninggalkan keinginan Duniawi (Rm. 7:21-23), batlah perbandingan dalam kehidupan kita mana hal yang sering kita lakukan, hal duniawi atau hal rohani.
3). Hidup bijaksana, hidup bijaksana itu ada 2 yaitu, punya persiapan (Mat 25:1-13), walaupun kita masih belum mengetahui kapan kematian kita dan kedatangan Tuhan, tapi kita bisa mempersiapkan untuk menghada-pinya. Bijaksana itu Adil, adil yang proporsional, bukan dibagi rata namun dibagi sesuai kebutuhan.
4). Supaya kita Beribadah, Ibadah harus ditujukan kepada Allah.

Tuhan serius untuk kita sampai Tuhan memberikan Yesus bagi kita, tanpa terkecuali, semua mendapatkan keselamatan.

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th. (Gembala Sidang)
di Ibadah Raya – Minggu, 01 Maret 2015

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Arsip Blog

Spotify

Recent Posts