Pengkhotbah: Pdt. DR. Robby Wagey M.Th.
Minggu, 22 Maret 2015
Yohanes 3:16-17
Hari-hari ini kita memasuki masa persiapan dalam memasuki minggu-minggu Paskah, dimana kebesaran kasih Allah dinyatakan pada manusia lewat anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus.
Sebenarnya manusia yang seperti apa yang merupakan sasaran dari kasih Allah? Dalam ayat 16 terdapat kata dunia “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini”. Dunia yang seperti apa sebenarnya yang dikasihi oleh Allah, ternyata bukan dunia yang sangat amat baik seperti pada mulanya Tuhan menciptakan dunia ini, melainkan dunia yang sangat amat jahat, dunia yang justru menolak Dia (Yoh. 1:11), bahkan saat Tuhan menawarkan terang mereka lebih memilih kegelapan (Yoh. 3:19), dan dunia yang tidak menghargai kemuliaan Allah yang menggantikannya dengan hal-hal yang fana (Rm. 1:21-23). Tapi justru orang-orang seperti ini yang menjadi sasaran/tujuan Tuhan, orang yang berdosa yang menyakiti hati Tuhan.
Allah kemudian mewujud kasih-Nya pada dunia yang sangat amat jahat ini dengan memberikan Anak satu-satunya pada manusia, Allah memberikan yang terbaik yang Dia miliki, yang paling dikasihi-Nya, diberikan-Nya pada manusia untuk dikorbankan. Kenapa? Karena pada hakekatnya Manusia adalah sekutu Allah, dan Allah adalah sekutu Manusia, sehingga Allah tidak ingin membiarkan kita, walaupun kita pada awalnya sudah menyimpang.
Tujuan Kasih Allah adalah supaya kita yang tidak berharga memperoleh hidup yang kekal, hidup yang kekal bukan hanya hidup yang akan datang (disurga) tetapi juga hidup didunia. Agar kita memiliki hidup yang berkualitas dengan pimpinan Roh Kudus sehingga kita dimampukan untuk menjalani hidup yang berkualitas, dan menjadi anak-anak Allah.
Apa yang menjadi syarat untuk mendapatkan kasih Allah? Dalam Yoh. 3:16, dikatakan “supaya barang siapa yang percaya”, Ternyata syarat untuk menerima kasih Allah adalah kita hanya mempercayakan hidup kita pada Tuhan, percayakan seluruhnya pada kehendak-Nya.
Tuhan telah memberikan yang dikasihi-Nya Yesus Kristus pada kita, pasti juga Dia akan memberikan segala sesuatu yang kita butuhkan bersama-sama dengan Dia. Kita yang seharusnya hina tidak layak menerima kasih Allah, tapi diberikan kehormatan dan dimuliakan (Roma 8:29-30).
Ingat status kita sebagai Anak Allah, jangan mau dibodohi oleh kegelapan lewat situasi yang ada. Ingatlah bahwa Allah sangat mengasihi kita. Dan karena kita sudah mendapatkan Kasih Allah, marilah kita lakukan kasih itu pada Allah dan sesama kita (1 Yoh. 3:16-18). Kasih tidak hanya lewat perkataan tapi dengan perbuatan. Wujudkan dan bagikan kasih Allah pada orang lain, ampuni orang lain. Kita yang sudah merasakan kasih Tuhan mari kita mengampuni dan melupakan. Marilah kita saling mengasihi seperti Tuhan sudah mengasihi kita.
~ Pengkhotbah: Pdt. DR. Robby Wagey M.Th. (I3, Batu)
di Ibadah Raya – Minggu, 22 Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar