Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th.
Minggu, 23 Nopember 2014
Galatia 3:23
Kita harus bangga karena kita adalah Anak-anak Allah. Bapa didunia terbatas, orang tua didunia terbatas, tidak bisa memperhatikan anak-anaknya setiap waktu tapi bapa disorga tidak terbatas. Dalam Galatia 3:22-23 dituliskan ada perbedaan antara pembenaran hukum taurat dan pembenaran karena iman, Taurat merupakan penuntun kita sampai Yesus datang (Gal. 3:25).
Dan semua yang percaya (beriman) dan menerima Yesus akan dinyatakan sebagai anak-anak Allah, dan mereka akan diberikan kuasa (Yoh. 1:12). Dalam Lukas 15:11-32, merupakan perumpamaan tentang anak yang hilang, dalam hal ini terdapat 3 tokoh yang disorot yaitu, si bungsu, si sulung, dan si bapak.
Anak Bungsu, dalam cerita ini kejahatan yang paling besar yang dilakukan si bungsu adalah saat dia meninggalkan rumah bapanya (Ibrani 11:25), kejahatan lainnya yang dibuat si bungsu adalah dia menuntut hak yang bukan pada tempatnya dan kemudian dia bekerja pada majikan yang lain dalam hal ini bukan orang Yahudi (Luk. 15:15). Tapi kelebihan dari si bungsu adalah walaupun dia sudah sempat berdurhaka pada bapanya, dia menyadari keadaannya dan tetap mengingat bapanya (Luk. 15:16-17).
Saat kita menyadari keadaan kita seperti anak bungsu ini mulailah kita berdoa, karena doa mengandung kuasa, dan jangan pernah remehkan kuasa doa.
Bapa, sikap bapa saat anak bungsu pulang dia menyambut anak ini (Luk 15:21-22).
Anak Sulung, kelebihan dari si sulung ini dia adalah anak yang rajin bekerja, anak yang selalu membantu bapanya. Tapi walaupun dia tinggal bersama bapanya tapi dia tidak mengenal hati bapanya, dia cemburu, iri hati, pemfitnah dan egois. Karena kemarahannya kepada adiknya seharusnya tidak wajar karena dia tinggal dirumah bapa dan justru dia menyalahkan bapanya. Namun bapa tetap menerimanya, tetap mengasihinya.
Gereja sekarang ini mulai menjadi hakim, gereja tidak menerima orang-orang berdosa (seperti halnya perum-pamaan pada Luk 18:9-14), menganggap dirinya benar dan orang lain salah. Banyak yang giat melayani Tuhan tapi tetap memfitna orang lain, sehingga menghalangi orang lain datang mendekat pada Tuhan.
Kita adalah anak-anak Allah, semua kepunyaan Bapa adalah kepunyaan kita juga. Oleh karena itu kenali Bapa kita agar semua kepunyaan-Nya dapat kita pergunakan sesuai dengan kehendak-Nya, karena kita punya sumber yang tidak pernah kehabisan.
Pengkhotbah oleh Pdt. Vecky Mamentu S.Th. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 23 Nopember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar