Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

[Event] KKR di desa Bringin



di desa Bringin, Kamis - Jumat, 28-29 Mei 2015

Puji Tuhan, KKR penginjilan di desa Bringin telah berakhir dengan baik. Malam pertama (kamis) Bapak Gembala (Pdt. Vecky Mamentu S.Th.) beserta Ibu, membawa sebagian jemaat untuk terlibat dalam penginjilan, dan disusul malam kedua (jumat) bersama tim pelayan altar dan jemaat, terjun melayani ke desa bringin, Minahasa selatan. Dengan perjalanan kurang lebih 4 jam, dari desa Rerer sampai ke Beringin. Adapun hal-hal yang dapat kami bagikan antara lain:
Share:

Ringkasan khotbah ~ Kita adalah Rumah Allah

Pengkhotbah: Pdt. Timotius Gerungan S.Th.
Minggu, 12 April 2015

Ibrani 3:5-6
Kita ada saat ini itu semua karena kemurahan Tuhan. Kita semua diciptakan dengan tujuan yang sama, yaitu untuk kemuliaan Tuhan. Kita adalah milik Allah yang senantiasa melindungi dan menolong kita, dan saat kita dengan Tuhan, Dia akan memberikan Roh yang tidak terbatas untuk kita, bagaimanapun kondisi kita saat ini.

Musa merupakan orang yang setia, tapi sebelum dia melakukan tugas yang besar, dia menyatakan terlebih dahulu kesetiaannya pada raja Firaun, Yesus pun setia sampai mati, Dia setia melakukan tugasnya didunia ini sampai mati dikayu salib untuk kita manusia.

Dalam ayat ini disebutkan bahwa kita adalah Rumah Yesus oleh karena itu kita tidak perlu takut, segala perkara ada dalam tangan Tuhan. Kita memiliki Tuhan yang sama, walaupun tempat kita dan situasi kita berbeda-beda. Karena kita adalah Rumah Allah oleh karena itu jangan jauh-jauh dari Allah.

Yesus adalah anak Allah & mengepalai kita, oleh karena itu jadikan Yesus sebagai kepala yang menuntun hidup kita. Serahkan dan percayakan hidup kita pada Tuhan maka Roh Tuhan akan menyertai kita, dan kita akan menjadi satu roh dengan Tuhan (1 Kor. 6:17). Serahkan sepenuhnya hidup kita pada-Nya, karena Roh kudus yang seharusnya bukan milik kita diberikan Tuhan pada kita, sehingga kita bisa hidup dan memuliakan Tuhan (1 Kor. 6:19).

Kita dipersiapkan sejak sekarang untuk menjadi anak-anak Raja. Oleh karena itu jaga Rumah Tuhan yang adalah diri kita. Jaga kekudusan hidup kita.

Marilah kita mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh agar kita dekat dengan Allah, karena kita adalah rumah Allah. Maria menangis untuk mencari Yesus (Yoh. 20:15-17), Maria mencari Yesus dengan sungguh-sungguh. Dan seperti yang ada tertulis dalam kitab Yesaya (Yes. 40:31) mereka seperti burung rajawali yang naik terbang, mereka mendapatkan kekuatan baru,

Tubuh kita ini tidak ada apa-apanya, tapi oleh karena kasih karunia Tuhan kita dapat dipakai-Nya untuk hal-hal yang besar. Tuhan mengaruniakan pada kita roh yang tidak terbatas, untuk menyampaikan Firman Tuhan, jika kita diutus-Nya.

Marilah kita menjadikan Yesus kepala dalam rumah rohani kita, tempatkan Yesus ditempat yang tertinggi. Jaga kekudusan Rumah Allah yaitu hidup kita, karena kita adalah Rumah Allah, tubuh kita adalah Gereja yang sesungguhnya.

~ Pengkhotbah: Pdt. Timotius Gerungan S.Th.
(dari Buntalo, Bolaangmongondow)
di Ibadah Raya – Minggu, 12 April 2015

Share:

Ringkasan khotbah ~ Kebangkitan Yesus Melenyapkan Ketakutan

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th.
Minggu, 05 April 2015

Yohanes 20:19-23
Ayat ini menceritakan pertama kalinya Yesus menam-pakan diri kepada murid-murid, tapi yang pertama mengetahui tentang kebangkitan Yesus adalah perempuan-perempuan (Luk.24:10), karena pagi-pagi benar mereka sudah berada dikubur, mereka sungguh-sungguh mengasihi Yesus bukan sekedar basa-basi. Ternyata kaum perempuan itu adalah kaum yang pemberani. Dengan persitiwa ini membuktikan bahwa Ia bangkit dari kematian.

Namun terdapat orang-orang yang ketakutan atas peristiwa ini yaitu, Mahkama Agama (Mat. 28:11). Mereka bersekongkol untuk menyebarkan berita dusta tentang kebangkitan Yesus. Sehingga sampai saat ini ada beberapa aliran Yahudi yang tidak mengakui bahwa Mesias (Juruselamat) sudah datang, mereka tidak mengakui Yesus adalah Mesias. Tapi sebagai orang Kristen marilah kita mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan (Kis. 2:36). Dan dalam Yoh. 20:19 Yesus membuktikan bahwa Ia sudah bangkit kepada murid-murid-Nya.

Terkadang ketakutan datang menghantui kita tapi Tuhan berkuasa dibumi dan disurga, pasti Dia mampu melindungi kita. Akhir-akhir ini kita ditakuti dengan berbagai hal, terorisme, makanan, politik, ekonomi dll. Tapi Yesus sudah bangkit mengalahkan ketakutan kita, oleh karena itu tak perlu kita takut dengan kondisi sekitar kita. Karena orang penakut tidak dihargai, tidak dihormati, tidak mendapat apa-apa.

Jika kita melayani dengan motivasi yang baik, Tuhan pasti akan mengangkat kita. Sebab itu tak perlu kita takut, kalau kita dengan Tuhan, Tuhan punya begitu banyak cara untuk menolong kita.

Kebangkitan Tuhan mengalahkan ketakutan. Apa itu takut? dalam KBBI takut adalah merasa gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yang mendatangkan bencana, kuatir, definisi yang lain takwa, segan dan hormat. takwa segan dan hormat ini digunakan untuk takut akan Tuhan, berarti kita menghormati Tuhan. Dalam Alkitab seorang pernah meneliti bahwa ada 365 ayat yang menyatakan jangan takut, 365 hari adalah 1 tahun oleh sebab itu kita tidak perlu takut karena setiap hari Tuhan berkata pada kita untuk jangan takut.

Kenapa kita tidak boleh takut (Why 21:8) ternyata orang penakut tidak masuk surga, bahkan ada orang yang mati karena ketakutan. Milikilah keberanian, berani bersaksi, berani melayani, berani memberi, berani mengampuni.

Serahkan segala ketakutan, berikut beberapa ayat tentang ketakutan: 1 Petrus 5:7, Filipi 4:6, Fiipi 4:13

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th. (Gembala)
di Ibadah Raya – Minggu, 05 April 2015

Share:

Ringkasan khotbah ~ Hiduplah oleh Roh, Doa, Terang dan Kasih

Pengkhotbah: Pdm. Michael Komaling
Minggu, 29 Maret 2015

Amsal 30:18-19
Ayat ini merupakan tulisan dari Agur bin Yake, secara manusia dia merupakan orang yang penting karena tulisannya dimuat dalam kitab ini, tapi dalam ayat yang ke 2 Amsal 30 ternyata dia mengaku bahwa dia bodoh dan dia tidak tahu apa-apa. Dia merendahkan diri walaupun dia adalah orang yang penting.

Dewasa ini Firman Tuhan tidak lagi didapatkan dari doa dan puasa tapi sudah cenderung memanfaatkan internet. Internet memang baik, tapi dengan doa dan puasa kita dapat diberikan hikmat untuk menyampaikan maksud dari Tuhan, akan kebutuhan dari kita dan orang-orang sekitar kita.

Dalam hal ini Agur berkata dia tidak mengerti jalan rajawali, jalan rajawali berbicara tentang cara Roh kudus bekerja, untuk mengetahui karya Roh Kudus kita butuh Firman Tuhan, roh kudus itu sangat penting dalam hidup kita yaitu:

Sebagai tanda keselamatan, karena Roh Kudus melahirkan Yesus sehingga kita dapat masuk dalam kerajaan Surga, sebagai nafas hidup kita dan yang akan menyingkirkan kita dari penyiksaan saat zaman antikris nanti. Oleh karena itu hargai karya Roh Kudus, sekarang kita dalam masa penantian kedatangan Yesus.

Jalan ular diatas cadas, hal ini berbicara tentang doa yang dipanjatkan keatas seperti halnya ular yang memanjat tebing, begitu juga dengan kita dalam hidup ini kita tidak bisa dihindarkan dari masalah, tapi dengan doa kita bisa menghadapi tebing-tebing masalah dalam hidup ini.

Janganlah kita merasa lebih dari orang lain, jaga persatuan kita, jadikan Tuhan sebagai dasar, jangan kita memandang remeh pekerjaan Tuhan, lakukan segala sesuatu / layani Tuhan dengan sungguh-sungguh, karena ada saatnya segala sesuatu yang kita lakukan akan diuji oleh api. (1 Kor. 3:10-13)

Jalan kapal dilaut, untuk berlabuh kapal membutuhkan mercusuar untuk menunjukan arah, begitu juga dengan hidup kita, kita membutuhkan Firman Tuhan sebagai terang untuk menuntun hidup kita. Oleh karena itu kita harus memiliki terang itu (Firman Tuhan) dan kita harus hidup dalam Firman Tuhan.

Jalan seorang laki-laki dan seorang perempuan, hal ini berbicara tentang kasih, gereja Tuhan yang diberkati adalah gereja Tuhan yang memiliki kasih. mari kita memiliki kasih dalam hidup kita, dan mari kita hidup dalam kash.

Marilah kita hidup dalam Roh Kudus, Doa, Terang (Firman Tuhan) dan Kasih.

~ Pengkhotbah: Pdm. Michael Komaling
(dari Sekolah Alkitab Langoan)
di Ibadah Raya – Minggu, 29 Maret 2015

Share:

Ringkasan khotbah ~ Berlakukan apa yang diberlakukan Allah pada kita

Pengkhotbah: Pdt. DR. Robby Wagey M.Th.
Minggu, 22 Maret 2015

Yohanes 3:16-17
Hari-hari ini kita memasuki masa persiapan dalam memasuki minggu-minggu Paskah, dimana kebesaran kasih Allah dinyatakan pada manusia lewat anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus.

Sebenarnya manusia yang seperti apa yang merupakan sasaran dari kasih Allah? Dalam ayat 16 terdapat kata dunia “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini”. Dunia yang seperti apa sebenarnya yang dikasihi oleh Allah, ternyata bukan dunia yang sangat amat baik seperti pada mulanya Tuhan menciptakan dunia ini, melainkan dunia yang sangat amat jahat, dunia yang justru menolak Dia (Yoh. 1:11), bahkan saat Tuhan menawarkan terang mereka lebih memilih kegelapan (Yoh. 3:19), dan dunia yang tidak menghargai kemuliaan Allah yang menggantikannya dengan hal-hal yang fana (Rm. 1:21-23). Tapi justru orang-orang seperti ini yang menjadi sasaran/tujuan Tuhan, orang yang berdosa yang menyakiti hati Tuhan.

Allah kemudian mewujud kasih-Nya pada dunia yang sangat amat jahat ini dengan memberikan Anak satu-satunya pada manusia, Allah memberikan yang terbaik yang Dia miliki, yang paling dikasihi-Nya, diberikan-Nya pada manusia untuk dikorbankan. Kenapa? Karena pada hakekatnya Manusia adalah sekutu Allah, dan Allah adalah sekutu Manusia, sehingga Allah tidak ingin membiarkan kita, walaupun kita pada awalnya sudah menyimpang.

Tujuan Kasih Allah adalah supaya kita yang tidak berharga memperoleh hidup yang kekal, hidup yang kekal bukan hanya hidup yang akan datang (disurga) tetapi juga hidup didunia. Agar kita memiliki hidup yang berkualitas dengan pimpinan Roh Kudus sehingga kita dimampukan untuk menjalani hidup yang berkualitas, dan menjadi anak-anak Allah.

Apa yang menjadi syarat untuk mendapatkan kasih Allah? Dalam Yoh. 3:16, dikatakan “supaya barang siapa yang percaya”, Ternyata syarat untuk menerima kasih Allah adalah kita hanya mempercayakan hidup kita pada Tuhan, percayakan seluruhnya pada kehendak-Nya.

Tuhan telah memberikan yang dikasihi-Nya Yesus Kristus pada kita, pasti juga Dia akan memberikan segala sesuatu yang kita butuhkan bersama-sama dengan Dia. Kita yang seharusnya hina tidak layak menerima kasih Allah, tapi diberikan kehormatan dan dimuliakan (Roma 8:29-30).

Ingat status kita sebagai Anak Allah, jangan mau dibodohi oleh kegelapan lewat situasi yang ada. Ingatlah bahwa Allah sangat mengasihi kita. Dan karena kita sudah mendapatkan Kasih Allah, marilah kita lakukan kasih itu pada Allah dan sesama kita (1 Yoh. 3:16-18). Kasih tidak hanya lewat perkataan tapi dengan perbuatan. Wujudkan dan bagikan kasih Allah pada orang lain, ampuni orang lain. Kita yang sudah merasakan kasih Tuhan mari kita mengampuni dan melupakan. Marilah kita saling mengasihi seperti Tuhan sudah mengasihi kita.

~ Pengkhotbah: Pdt. DR. Robby Wagey M.Th. (I3, Batu)
di Ibadah Raya – Minggu, 22 Maret 2015

Share:

Ringkasan khotbah ~ Persembahan yang Benar

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th.
Minggu, 15 Maret 2015

Roma 12:1
Dasar dari ayat ini disebabkan bangsa Israel melayani Tuhan tanpa pengertian, memberikan persembahan tetapi tidak dengan pengertian yang benar (Rm. 10:1-2). Jangan kita hanya membangun gereja fisik kita saja tapi kita tidak mengalami pembaharuan/perkembangan pada gereja rohani kita.

Dalam ayat ini dikatakan bahwa kita harus mempersembahkan tubuh kita, yang pertama sebagai persembahan yang hidup. Dalam perjanjian lama Bangsa Israel mempersembahkan korban/domba yang disembelih, artinya domba tersebut sudah mati. Begitu juga dengan perjanjian baru, tapi bukan tubuh kita yang mati, tapi kita harus mati terhadap dosa (Kol. 3:3), agar tubuh kita dapat menjadi persembahan yang hidup pada Tuhan. Untuk menjadi persembahan yang hidup kita harus mematikan hal-hal duniawi dalam diri kita (Kol. 3:5). Jangan kita membangun suatu hal dengan dasar duniawi, karena kita akan mudah goyah.

(1 Kor. 3:1-2) Jemaat yang belum dewasa belum bisa makan makanan keras, sedangkan jemaat yang sehat harus bertumbuh menjadi dewasa, dan untuk bertumbuh menjadi dewasa kita butuh untuk makan-makanan keras. Jika kita masih mempunyai iri hati dan perselisihan itu berarti kita masih mempunyai pemikiran yang duniawi, pikiran yang belum dewasa secara rohani (1 Kor. 3:3). Dalam 1 Korintus 3:4-6, jemaat korintus mencoba untuk membuat kubuh-kubuh, ada dari golongan apolos, paulus, tapi bukan masalah siapa yang menanam dan menyiram iman kita, yang paling penting adalah Yesus yang memberikan pertumbuhan pada Iman kita. Jemaat korintus tidak bertumbuh karena masalah ini (iri hati dan perselisihan).

Dikorea selatan gereja terbesar yang ada disana membuat kelompok sel, agar mereka bisa saling menolong, menguatkan, dan bertumbuh bersama. Di GPdI pun punya hal yang sama yang biasa disebut rayon, sektor dll, tujuan utamanya adalah untuk penjangkauan dan manajemen gereja bukan untuk saling bersaing menunjukan siapa yang terhebat diantara kelompok-kelompok ini, saat ini fungsi rayon sudah mulai keluar dari yang sebenarnya.

Berusahalah kita untuk membangun gereja yang benar yang rohani bukan duniawi, kedepankan nilai-nilai rohani, spiritual karena itu yang utama, matikan hal-hal duniawi.

Percabulan, merupakan dosa yang berbahaya itu dapat mengikat kita, sehingga akibatnya kita dipermalukan, sakit-sakitan, tidak dihargai, miskin. Ini merupakan dosa yang terjadi juga dizaman nuh dan Lot (Luk. 17:26-28). Hati-hati dengan penggunaan media elektronik (Tab, Hp, Smartphone) gunakanlah sesuai dengan kehendak Tuhan, gunakan alat-alat tersebut dengan pikiran yang benar, jangan kita disesatkan oleh alat-alat tersebut.

Miliki komitmen seperti Uriah yang walaupun surat yang dia bawah adalah surat kematiannya tapi dia tidak membuka surat itu dia tetap melaksanakan tugasnya. Tuhan menghendaki kita untuk memiliki pikiran-pikiran yang sejati.

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th. (Gemballa)
di Ibadah Raya – Minggu, 15 Maret 2015

Share:

Ringkasan khotbah ~ Hati

Pengkhotbah: Bpk. Piet Senduk S.Th.
Minggu, 08 Maret 2015

Amsal 4:23
Hati itu susah ditebak, ada orang yang kelihatan setia beribadah tapi ternyata hatinya jauh dari Tuhan. Kita tidak bisa mengukur hati orang lain, hanya Tuhan Yesus dan diri orang tersebut yang mengetahui isi hati. Tapi pada umumnya isi hati itu terlihat pada karakter kita dalam kehidupan sehari-hari.

Hati kita adalah tempat kediaman Allah, oleh karena itu sudah seharusnya kita menjaga hati kita untuk tetap bersih. Kita semua pasti punya keterbatasan tapi Tuhan memperlengkapi kita untuk menyala didunia ini.

Bagaimana cara untuk menjaga hati? yaitu dengan membaca firman Tuhan, Dengan memiliki Firman, maka itu akan menuntun kita dijalan yang benar. Dalam Amsal 6:16-19, didtuliskan hal-hal yang harus kita hindari karena merupakan kekejian di hati Tuhan.

Saat ini kita sedang bersama-sama belajar tentang keselamatan, oleh karena itu dalam proses ini hargailah satu dengan yang lain, taatilah pemimpin karena mereka yang dipercayakan untuk memimpin kita dalam hidup ini, pemimpin dalam hal ini bukan hanya Gembala tapi seluruh pemimpin yang dipercayakan untuk memimpin kita. Karena saat kita tidak menghargai orang lain disitu muncul kesombongan dan kesombongan merupakan hal yang perlu kita hindari (Ams.6:17)

Walaupun Tempat Ibadah kita megah, tapi tanpa hati yang bersih maka itu tidak ada artinya, tapi biarlah Rumah Ibadah yang indah yang kita bangun itu sesuai dengan hati kita. Bangun hati kita dan biarkan Tuhan menempati hati kita. Bangun kekompakan dalam gereja, dan satukan hati kita.

Janganlah kita bersaksi dusta terhadap sesama kita, tapi biarlah kita saling mengasihi, karena kita ada itu adalah anugrah dari Tuhan, oleh karena itu hargailah satu dengan yang lain, kasihilah seorang akan yang lain.

Milikilah iman yang kuat, kehidupan yang kita jalani banyak tantangan yang mungkin menyakiti kita entah itu dari luar maupun dari dalam, tapi dengan iman kita mampu meresponi itu dengan benar. Kita manusia yang punya kelemahan tapi saat kita menghadapi masalah/tantangan, kembalilah pada Firman Tuhan, agar kita mengetahui sikap yang benar yang harus dilakukan. Karena tantangan itu merupakan motivasi untuk maju.

Biarlah kita memiliki hati yang tulus, bersih dan memiliki kerendahan hati. Janganlah kita membalas kejahatan dengan kejahan.

~ Pengkhotbah: Bpk. Piet Senduk S.Th.
(utusan dari komisi PELPRIP Wilayah XLVII Kombi)
di Ibadah Raya – Minggu, 08 Maret 2015

Share:

Ringkasan khotbah ~ Kasih Karunia

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th.
Minggu, 01 Maret 2015

Efesus 2:8-9
Keselamatan itu merupakan hasil pemberian Allah untuk kita. Pada dasarnya kita tidak layak untuk mendapatkannya tapi Tuhan memberikannya pada kita. Dan segala sesuatu itu merupakan kasih karunia Allah. Apa itu Kasih Karunia?

Dalam pernjanjian lama kasih karunia itu adalah “khen” yang artinya seorang atasan melakukan sesuatu pada bawahannya yang semestinya bawahan itu tidak berhak untuk menerimanya. Contoh kasih karunia Tuhan terhadap manusia diperjanjian lama itu terdapat pada Nuh (Kej. 6:7-8), Musa (Kel. 33:17), Bangsa Israel (Bil. 6:25).

Dalam perjanjian baru kasih karunia itu ditulis dengan kata “kharis” yang artinya pengampunan. Contoh pengampunan dalam perjanjian baru adalah (Kol. 2:13) Allah mengampuni kita, (kol. 3:13) Kita mengampuni yang lain juga sama seperti Tuhan telah mengampuni. (Ef. 4:32) Ramah, penuh kasih mesra dengan sesama kita. Sehingga perbedaan antara khen dan kharis adalah, khen hanya Tuhan yang bisa melakukannya. sedangkan kharis Tuhan mengampuni kita dan seharusnya untuk melakukan hal yang sama terhadap orang lain. Yaitu memberikan kasih karunia kita pada orang lain seperti Ramah, Penuh kasih mesra, dan saling mengampuni. Karena Allah mengajarkan kita apa yang dapat Dia lakukan. Pelayanan itu panggilan, dan bukan karena hal-hal yang lain.

Sebelum Kristus, keselamatan hanyalah untuk israel, tapi setelah Yesus datang keselamatan untuk semua orang (Titus 2:11). Manfaat kasih karunia yang diberikan Tuhan ialah (Titus 2:12) meninggalkan kefasikan, untuk mendidik kita, supaya kita bijaksana, adil dan beribadah. Tujuan Tuhan mendidik kita

1). Supaya kita meninggalkan kefasikan, Fasik itu berarti tidak peduli dengan perintah-Nya.
2). Meninggalkan keinginan Duniawi (Rm. 7:21-23), batlah perbandingan dalam kehidupan kita mana hal yang sering kita lakukan, hal duniawi atau hal rohani.
3). Hidup bijaksana, hidup bijaksana itu ada 2 yaitu, punya persiapan (Mat 25:1-13), walaupun kita masih belum mengetahui kapan kematian kita dan kedatangan Tuhan, tapi kita bisa mempersiapkan untuk menghada-pinya. Bijaksana itu Adil, adil yang proporsional, bukan dibagi rata namun dibagi sesuai kebutuhan.
4). Supaya kita Beribadah, Ibadah harus ditujukan kepada Allah.

Tuhan serius untuk kita sampai Tuhan memberikan Yesus bagi kita, tanpa terkecuali, semua mendapatkan keselamatan.

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th. (Gembala Sidang)
di Ibadah Raya – Minggu, 01 Maret 2015

Share:

Ringkasan khotbah ~ Dasar yang teguh

Pengkhotbah: Ev. Israel Makahanam
Minggu, 22 Februari 2015

Matius 7:24-27
Konteks ayat ini berbicara tentang dua macam dasar. yaitu rumah yang didirikan diatas atas batu dan rumah yang didirikan diatas pasir. Rumah disini menggambarkan tentang kehidupan kita gereja Tuhan dipenghujung akhir zaman ini.

Dalam dunia arsitektur untuk membangun suatu rumah atau bangunan yang besar, yang tinggi dibutuhkan suatu fondasi (dasar) yang kuat, agar bangunan yang dibangun itu dapat berdiri kokoh, dan dapat dibangun dalam ukuran yang besar. Begitupun dengan kehidupan kita. Dalam kehidupan ini kita membutuhkan suatu dasar yang kokoh untuk membangun kehidupan kita, agar hidup ini dapat berkembang dan tak mudah roboh.

Dalam ayat ini terdapat dua macam dasar yaitu batu dan pasir. Pasir menggambarkan manusia-manusia, ketika kehidupan kita dibangun diatas manusia, yaitu kita hidup untuk manusia dan mengadalkan manusia, saat kita mengandalkan kemampuan kita, kehebatan kita, maka seperti yang tertulis dalam ayat ini kita akan sangat rapuh, kita mudah goyah, saat hujan, banjir dan angin melanda kehidupan kita maka dengan gampangnya kita akan dirubuhkan.

Dan Batu itu sendiri melambangkan Yesus Kristus, dengan membangun kehidupan kita dengan dasar Kristus, Firman-Nya, maka kita akan tetap teguh berdiri meskipun hujan, banjir dan angin melanda kehidupan kita, kita tetap berdiri teguh, tetap mengiring Tuhan meskipun hujan, banjir dan angin pencobaan datang menerpa kehidupan kita, tetaplah setia melayani Tuhan. Dengan membangun kehidupan kita diatas dasar batu karang yang teguh (Yesus Kristus), menjadikan kita memiliki hidup yang bermutu.

Mari kita bangun kehidupan rohani kita dalam Yesus agar kita dapat tetap teguh dalam terjangan angin dan air pencobaan, Bangun kehidupan rohani kita diatas dasar yang benar yaitu diatas dasar Firman-Nya (Yesus Kristus). Jadikan Tuhan sebagai landasan rumah rohani kita. berdirilah teguh didalam Tuhan.

~ Pengkhotbah: Ev. Israel Makahanam (Ketua Tim Doa Efata Manado)
di Ibadah Raya - Minggu, 22 Februari 2015

Share:

Ringkasan khotbah ~ Mencari Tuhan

Pengkhotbah: Tim Gereja Pusat Samrat Manado
Minggu, 15 Februari 2015

Ayub 5:8
Perkataan dalam ayat ini merupakan nasihat Elifas pada Ayub, Ayub merupakan orang yang saleh tapi ada waktunya Ayub berkelu kesah atas hal-hal yang dialaminya.

Menghadapi tahun yang berjalan ini bersandarlah penuh pada Tuhan, cari Tuhan dan Tuhan akan menyertai setiap rencana kita ditahun yang sedang berjalan ini.

2 Sam. 7:18, Daud memposisikan dirinya menjadi orang yang kecil, tapi Tuhan membuat Dia menjadi besar karena Raja Daud mencari Tuhan dan Daud menaruh Tuhan pada posisi pertama dalam hidupnya. terkadang orang kristen memposisikan Tuhan pada posisi yang bukan sebenarnya, kita tidak memposisikan Tuhan ditempat yang pertama, tapi biarlah Tuhan menjadi prioritas utama dalam hidup kita.

Akibat mencari Tuhan, Tuhan senantiasa ada untuk kita, saat kita mencari Tuhan, Tuhan berkenan untuk ditemui, carilah Tuhan selama Ia berkenan untuk ditemui, karena ada waktunya Tuhan akan menutup pintu kemurahan untuk ditemui. Amsal 8:17-19, menyatakan bahwa orang yang mencari Tuhan akan menemukan-Nya, dan akan dikasihi-Nya. Ezra 8:22, Orang yang mencari Tuhan akan dilindungi oleh Tangan Allah. 2 Tawarikh 26:3-5, segala usaha dibuat berhasil bagi orang yang mencari Tuhan.

Yesaya 32:17, orang yang mencari Tuhan adalah orang yang mencari kebenaran, dan seperti yang tertulis pada kitab ini akibat dari kebenaran adalah ketenangan, ketentraman dan damai sejahtera. Damai sejahtera merupakan hal yang mahal yang tidak bisa dibeli dengan uang. Oleh karena itu carilah kebenaran yang hanya bisa ditemukan dalam Kristus Yesus Tuhan kita.

Marilah kita mencari Tuhan agar kita bisa menyatu dengan Tuhan dan seperti kata Yohanes 15:7 apapun yang kita minta kita akan menerimanya. Serahkan hidup kita pada Tuhan dan Tuhan yang akan bertindak memelihara dan melindungi kita (Mazmur 37:5). Dan terus iring Yesus karena usaha kita dalam Tuhan tidak akan sia-sia (1 Korintus 15:58)

~ Pengkhotbah: Kunjungan dari Gereja Pusat Samrat Manado
di Ibadah Raya – Minggu, 15 Februari 2015

Share:

Ringkasan khotbah ~ Jangan Kecewa, Andalkan Tuhan!

Pengkhotbah: Pdt. Henny Kumendong
Minggu, 08 Februari 2015

Yohanes 21:1-3
Peristiwa yang diceritakan di Yohanes 21 ini terjadi setelah Yesus disalib, dimana para murid-murid-Nya mempunyai rasa kekecewaan pada Tuhan, karena kenyataan tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan, dalam Lukas 24:21 ditulis bahwa mereka mengharapkan Yesus untuk membebaskan mereka dari penjajahan pada waktu itu, mereka berharap Yesus akan menjadi raja mereka, tapi ternyata yang terjadi tidak seperti yang ada dalam pemikiran mereka. Terkadang kita juga mengalami hal yang sama, mengharapkan sesuatu tapi yang terjadi tidak selalu sesuai dengan yang kita harapkan, munculah kekecewaan.

Yohanes 21:1-3 merupakan dampak dari kekecewaan murid-murid ketika Yesus mati dikayu salib. Perasaan kecewa, putus asa dan lain-lain. Terkadang kita mengiring Tuhan dengan syarat, ketika sesuat terjadi tidak sesuai dengan harapan kita, kita menjadi putus asa, kecewa. Tapi berserahlah pada Tuhan, karena dibalik segala sesuatu yang terjadi Tuhan pasti mempunyai maksud dan Tujuan yang indah buat kita.

Ketika kita mengalami kegagalan, masalah jangan sampai kita mundur. tapi percaya penuh pada Tuhan karena Tuhan mempunyai rencana yang indah buat kita (Mazmur 34:20). Memang kita mengalami masalah, tapi lewat masalah itu Tuhan membentuk kita. Saat kita mengalami masalah Tuhan ingin menaikan level iman kita pada Tuhan. Dan Tuhan tidak pernah mening-galkan kita berjalan sendiri.

Jangan lihat besarnya masalah yang kita hadapi tapi lihat hal dibalik masalah yang kita alami yaitu kenaikan kelas Rohani. Saat petrus kecewa, tidak mengandalkan Tuhan mereka tidak mendapat apa-apa. Saat kita mulai mementngkan diri kita sendiri dari pada Tuhan, Tuhan menggagalkan rencana kita, seperti halnya menara babel (Kej 11:5-7).

Apapun masalah kita mari serahkan pada Tuhan, rencana kita kedepan serahkan penuh pada-Nya. Jangan kita mengandalkan manusia, materi, kedudukan dll, tapi percayakanlah itu pada Tuhan (Amsal 16:3).

Biarlah kita senantiasa mengandalkan Tuhan, terka-dang kita kecewa tapi Tuhan tetap menyertai kita, tetap berharap pada-Nya karena didalam dia ada jawaban, pertolongan, kekuatan atas masalah yang kita hadapi.

~ Pengkhotbah: Pdt. Henny Kumendong (Wakil Gembala)
di Ibadah Raya – Minggu, 08 Februari 2015

Share:

Ringkasan khotbah ~ Jangan Kuatir

Pengkhotbah: Ibu Pdt. Sarce Nelwan-Manueke
Minggu, 01 Februari 2015

Matius 6:34
Ayat ini merupakan perkataan dari Tuhan, Tuhan sendiri yang mengatakan tentang kekuatiran. Dalam kehidupan ini, kita tidak perlu kuatir karena Tuhan sendiri yang melindungi kita, karena orang yang kuatir tidak dapat berbuat apa-apa, percaya penuh pada Tuhan maka Tuhan akan memelihara, melindungi dan menyertai kita.

Filipi 3:13-14 berkata kita harus melupakan hal-hal yang ada dibelakang, tinggalkan pengalaman masa lalu apakah itu baik atau buruk, letakan pengalaman masa lalu pada tempatnya dan arahkan pandangan kita pada hari yang akan datang, arahkan pandangan kita pada rencana Tuhan yang indah dalam hidup kita.

Tuhan itu penyembuh, sakit apapun yang kita rasakan datanglah pada Tuhan karna Tuhan siap menyembuhkan kita. Dalam kondisi apapun dalam hidup kita Tuhan siap untuk menyembuhkan kita, oleh karena itu percayakan hidup kita pada-Nya

Siapa yang mengikut Tuhan harus memikul salib tantangan dalam hidup ini. Mari kita memikul salib bersama Yesus, karena Yesus selalu menyertai kita.

Percayakan hidup kita pada Tuhan karena Dia yang mengetahui rencana hidup kita, percayakan hidup kita pada Tuhan karena Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Tuhan sendiri yang mengatakan pada kita untuk tidak kuatir, dan Tuhan tidak pernah mengingkari perkataan-perkataan-Nya.

Tuhan yang sudah menebus hukum Taurat disalib, Tuhan juga yang sudah menebus segala kekuatiran kita, penyakit kita, masalah kita, kesalahan kita disalib Kristus. Oleh karena itu jangan terlalu serius dengan masalah yang kita hadapi tapi seriuslah dengan Tuhan, dan Tuhan sanggup menyelesaikan masalah yang kita hadapi.

Tuhan sangat mengasihi kita oleh karena itu kenapa kita harus kuatir. Dan tidak ada yang dapat memisahkan kita dengan kasih Kristus (Rm. 8:35-37).

Pengkhotbah: Ibu Pdt. Sarce Nelwan-Manueke
di Ibadah Raya – Minggu, 01 Februari 2015

Share:

Ringkasan khotbah ~ Ibadah yang menggairahkan

Pengkhotbah: Ibu Pdt. Feibe Trianto-Limpele
Minggu, 25 Januari 2015

1 Timotius 4:7-8
Ibadah yang menggairahkan itu dapat kita alami kalau Roh Kudus hadir dalam ibadah. Ibadah yang menggairahkan bukan selamanya menggebu-gebu. Ibadah yang benar yaitu ibadah yang dilakukan dengan segenap hati, menghormati Tuhan, dan pastikan untuk selalu mengundang hadirat Tuhan saat persiapan kita sebelum ibadah, dengan begitu kita dapat merasakan ibadah yang menggairahkan.

Kunci dari Ibadah adalah Ibadah harus ada hadirat Tuhan. Adapun syarat wajib bagi pelayan altar untuk melayani yaitu: setia beribadah, setia berdoa, dan setia membayar perpuluhan. Kenapa perpuluhan, karena ada tertulis dimana hartamu berada disitu hatimu berada, dengan memberikan harta kita pada gereja maka hati kita juga ikut masuk dalam gereja. dalam ibadah juga dibutuhkan para pendoa yang senantiasa mensuport pelayanan didalam gereja, selain itu juga ada penjaga doa yang bertugas untuk menjaga api dari pendoa-pendoa ini untuk tetap menyalah.

Allah mau kita hidup dengan dia dalam kemuliaan, oleh karena itu lakukan pelayanan yang menjadi bagian kita dengan total. Saat Tuhan menggerakan hati kita untuk mengadakan sesuatu jangan dengarkan suara iblis

Didalam suatu ibadah terdapat bagian Tuhan dan bagian saya/kita. lakukan apa yang menjadi bagian kita, dan biarkan Tuhan bekerja untuk apa yang menjadi bagian dari Tuhan. Ada 4 hal yang menjadi bagian kita dalam ibadah:

Fokus, mengalihkan perhatian dari diri sendiri dan hal-hal disekitar kita ke arah Tuhan. Saat kita melayani atau beribadah terkadang banyak hal yang membuat kita tidak fokus, masalah yang datang tiba-tiba sebelum kita melayani/beribadah membuat kita kehilangan fokus kita kepada Tuhan, tapi biarlah kita mengutamakan pekerjaan Tuhan karena Tuhan tahu akan apa yang kita butuhkan. Ibadah terkadang menjadi tidak menggairahkan karena kita terlalu banyak meminta sehingga membuat kita tidak fokus, dan pekerjaan dari seorang pelayan adalah menyembah Dia.

Kesadaran, sadar kalau Tuhan ada disorga dan ada disini sehingga kita mampu merasakan hadirat Tuhan, ajak Bapa kita bicara, sadarlah bahwa Tuhan ada dengan kita, dan hormatilah kehadiran-Nya.

Pembaharuan, baju rohani harus diperbaharui dari hari ke hari. Perbaharui pikiran kita agar menjadi pikiran yang positif, menjadi pikiran yang serupa dengan Kristus.

Hubungan, saat kita menyembah Tuhan dengan hati kita hati kita akan terhubung dengan sorga, dan sangat menyedihkan jika signal hati kita dengan sorga buruk. Pastikan hati kita dapat terhubung dengan sorga dalam kondisi apapun.

~ Pengkhotbah: Ibu Pdt. Feibe Trianto-Limpele (dari Magelang)
di Ibadah Raya – Minggu, 25 Januari 2015

Share:

Ringkasan khotbah ~ Rumah Tuhan

Pengkhotbah: Pdt. France Mokoagow S.Th.
Minggu, 18 Januari 2015

Mazmur 122:1
Dalam ayat ini dikatakan bahwa raja Daud sangat senang saat datang kerumah Tuhan. Ada apa sebenarnya dirumah Tuhan sampai membuat raja Daud senang untuk datang ke rumah Tuhan? Rumah Tuhan disini biasanya dikaitkan dengan ibadah.

Mazmur 84:2-3, Selain tempat kita memuliakan Tuhan ternyata rumah Tuhan disenangi karena dalam rumah Tuhan kita berjumpa dengan Tuhan. Dan saat kita berjumpa dengan Tuhan ada kebahagiaan, ada kesenangan yang dianugerahkan kepada kita, semen-tara kesenangan yang ada diluar itu semu. Marilah kita senantiasa memuji Tuhan dimanapun kita karena jika kita terus memuji Tuhan maka tidak ada cela bagi iblis untuk menyerang kita, karena kita berkomunikasi dengan Tuhan secara terus menerus.

Saat kita memuji Tuhan kita dapat merasakan nikmatnya hadirat Tuhan, dan ada berkat yang Tuhan sediakan bagi kita saat kita memuji Tuhan. (Mazmur 84:7)

Marilah kita saling mengajak untuk datang kerumah Tuhan agar yang lain juga dapat merasakan indahnya dirumah Tuhan, karena di dalam rumah Tuhan kita menikmati berkat.

Mazmur 91:14, Saat kita memuji Tuhan maka kita membangun komunikasi dengan Tuhan dan kita akan menyatu dengan Tuhan karena kita akan mengenal Tuhan lebih dalam, dan ketika kita menyatu dengan Tuhan ada kekuatan dari Tuhan untuk menghadapi hidup ini.

Untuk beribadah terkadang kita harus menempuh perjalanan yang cukup jauh, tapi percayalah bahwa usaha kita dalam Tuhan tidak pernah sia-sia. Dan dampak dari kedekatan kita dengan Tuhan adalah kita akan diberkati berkali-kali lipat (Mazmur 23:5-6). Dan bersama Tuhan orang percaya tidak pernah dipermalu-kan oleh Tuhan.

Lakukanlah kewajiban kita dalam pelayanan karena Tuhan tidak pernah tutup mata terhadap umat-umat-Nya. Dan jika kita menikmati hadirat Tuhan kita akan dipulihkan, dan ibadah kita akan menjadi ibadah yang luar biasa, bukan ibadah yang hanya sekedar rutinitas saja. Ketika kita mengalami persoalan ceritalah ke Tuhan.

Bersyukur dan beribadahlah dengan cara yang ber-kenan yaitu takut & hormat.

~ Pengkhotbah: Pdt. France Mokoagow S.Th. (dari Kep. Sangihe)
di Ibadah Raya – Minggu, 18 Januari 2015

Share:

Ringkasan khotbah ~ Berkat yang berkelimpahan

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th.
Minggu, 11 Januari 2015

Lukas 5:1-8
Semua orang ingin berkat, ingin sukses, ingin berhasil. Apa rahasianya? Bill Gates pernah berkata kalau anda belum pernah bekerja sampai pingsan anda belum bisa seperti Bill Gates.

Apa itu berkat? Jangan kita mengukur berkat dengan uang, karena belum tentu dengan uang banyak maka otomatis kita memiliki berkat yang berkelimpahan. Simon merupakan orang yang pekerja keras. Jika berbicara masalah etos kerja Simon tidak diragukan lagi karena dia sudah bekerja keras semalaman tapi ternyata hasilnya adalah mereka tidak mendapatkan apa-apa, dalam pandangan dunia seharusnya Simon sukses dalam mencari ikan karena pengalaman dan kerja kerasnya yang tidak diragukan lagi. Oleh karena itu Yesus memberian kita 3 rahasia untuk dapat menikmati berkat yang berkelimpahan, yaitu:

Dengarkan Firman Tuhan (Lukas 5:1), Firman adalah dasar dari segala sesuatu, jadi jangan pernah remehkan Firman Tuhan (Amsal 13:13). Mendasarkan segala sesuatu dalam kehidupan kita dengan Firman Tuhan adalah permulaan yang baik. Untuk mengalami berkat yang berkelimpahan langkah awalnya adalah mendengarkan Firman Tuhan, kemudian dasari segala hal dalam kehidupan kita dengan Firman Tuhan (Wahyu 1:3)

Renungkan Firman Tuhan (Lukas 5:4-5). Jika ingin mendapatkan ikan yang besar kita harus bertolak ke laut yang lebih dalam, begitu pula dengan Firman Tuhan jika ingin iman kita meningkat maka kita harus membawa Firman Tuhan untuk masuk lebih dalam lagi dalam hidup kita (Roma 10:17). Untuk membawa Firman itu masuk lebih dalam kita perlu merenungkannya. Dan ketika iman kita bertumbuh, kita akan mampu menerobos hal-hal yang besar, karena iman melebihi kemampuan kita. Firman tidak hanya didengar saja tapi kita perlu meresponi Firman itu (Mazmur 1:1-3). Pertajam Firman Tuhan dalam pikiran kita lewat merenungkannya maka kita akan mengalami berkat yang berkelimpahan.

Lakukan Firman Tuhan (Lukas 5:6). Walaupun kita setiap hari digereja namun tanpa melakukan Firman sama dengan nol besar.

Ketiga hal ini merupakan mata rantai yang tidak boleh dipisahkan jika kita ingin mengalami hidup yang berkelimpahan. Apabila kita diberkati berkelimpahan jangan dinikmati sendiri tapi panggillah orang lain (Lukas 5:7). Dan Mujizat itu tidak pernah menghasilkan kualitas nomor 2 selalu kualitas terbaik seperti peristiwa mujizat pertama Yesus (Yohanes 2:1-11)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th. (Gembala)
di Ibadah Raya – Minggu, 11 Januari 2015

Share:

Ringkasan khotbah ~ Harapan Baru

Pengkhotbah: Pdt. Mesly Polii S.Th.
Minggu, 04 Januari 2015

2 Korintus 5:16-17
Sifat optimis dan pesimis dari setiap orang dalam menyambut tahun yang baru biasanya dipengaruhi oleh pengalaman mereka ditahun sebelumnya, jika banyak rencana mereka yang tercapai maka orang tersebut akan cenderung menjadi optimis dan sebaliknya. Tapi orang Kristen bukanlah tipe orang seperti itu, karena kita tidak mengukur segala sesuatu dengan ukuran manusia.

Ukuran manusia itu sendiri merupakan kebiasaan orang untuk melihat suatu peristiwa dengan membandingkannya dengan keadaan mereka atau orang lain dimasa lalu, bagaimana mereka menghadapi hal yang serupa. Selama kita menggunakan ukuran ini (ukuran manusia) kita tidak bisa mengalami hal-hal yang luar biasa, tapi saat kita dengan Tuhan kita dapat melakukan perkara-perkara yang besar.

Untuk mengubah gereja menjadi sesuai dengan rencana Tuhan bukanlah tugas dari Gembala saja, melainkan tugas dari setiap kita warga gereja. Tapi sebelum kita mengubah gereja kita mantapkanlah dulu keluarga kita, karena keluarga merupakan persekutuan terkecil dalam gereja. Untuk itu marilah kita mengubah pola pikir kita sehingga kita dapat membedakan kehendak Tuhan dan yang tidak (Roma 12:2). Agar kita dapat melakukan sesuatu yang luar biasa dan tulus untuk Tuhan, tanpa mengharapkan penghargaan dari orang lain.

Jangan pedulikan apa yang orang katakan tentang anda tapi lakukanlah yang benar, jangan peduli kata orang tapi pedulilah dengan komitmen kita dengan Tuhan, utamakanlah perkara-perkara yang kekal (2 Kor. 4:18). Terkadang orang lain mengecilkan hati kita saat kita ingin mencapai mimpi-mimpi kita. Tapi percayakanlah pada Tuhan segala mimpi kita karena rancangan hari depan yang penuh harapan disediakan-Nya untuk kita (Yer. 29:11).

Ditahun 2015 ini berjalanlah bukan berdasarkan apa kata orang tetapi apa kata Firman. Contoh tokoh-tokoh Alkitab yang berjalan dengan Iman: Abraham (Roma 4:18), Musa (Ibrani 11:27), Daud (1 Sam. 17:37). Iman itu saat kita bisa memvisualisasikan masa depan kita. Dan Daud adalah salah satu tokoh yang mampu melihat kemenangan sebelum dia maju berperang.

Bagaimana cara merealisasikan harapan kita?
- Percaya pada janji Tuhan (2Pet. 3:9)
- Berani memperkatakan yang anda lihat (1 Sam 17:46)
- yang terpenting adalah mengasihi Tuhan (Rm 8:28)

Tahun baru, harapan baru, berharaplah pada Yesus. karena harta terpendam hanya didapat dengan percaya pada Yesus.

~ Pengkhotbah: Pdt. Mesly Polii S.Th.
di Ibadah Raya – Minggu, 04 Januari 2015

Share:

Ringkasan khotbah ~ Pemulihan

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th.
Minggu, 28 Desember 2014

Kisah para rasul 3:21
Konteks dari ayat ini adalah berbicara tentang khotbah Petrus untuk orang Israel. Misi Petrus adalah memberitakan tentang Yesus, tentang kuasa Yesus. Pada perikob sebelumnya diceritakan tentang mujizat kesembuhan yang diadakan oleh petrus namun dalam ayat ke 12-13 Petrus menyampaikan bahwa kuasa ini berasal dari Yesus.

Iblis telah menghancurkan keluarga pertama ditaman Eden. Iblis pun menghancurkan kerukunan antara makhluk ciptaan Tuhan. Ada yang menulis peristiwa Kain dan habel merupakan penyebab permusuhan antar makhluk hidup.

Israel merupakan bangsa yang dijajah oleh berbagai kerajaan, mulai dari Babel, Median dan Persia, Grika, dan kemudian bangsa Roma. Selama 6 Abad Israel dijajah dari kerajaan Babel hingga Roma, sehingga Israel merindukan suatu pemulihan (Kis. 1:6). Kondisi zaman itu yang jahat (Maz. 53) membuat israel sangat merindukan pemulihan. Sekitar 2000 tahun lebih barulah israel mendapatkan pemulihan, yaitu saat kemerdekaan Israel 11 Mei 1984. Pemulihan tidaklah semudah membalikan telapak tangan, namun setiap orang merindukan pemulihan. Memulihkan kondisi Eden yang hancur merupakan misi Tuhan dalam dunia ini. Bagaimana respon kita terhadap pemulihan? terdapat 3 hal yang berkaitan dengan ini, yaitu:

1) Pertumbuhan Rohani. Kisah Para Rasul 3:17 merupa-kan kisah tentang orang-orang yang tidak mengalami pertumbuhan rohani. Pemulihan tidak akan terjadi kalau kita tidak tahu, oleh karena itu pergunakan waktu yang Tuhan berikan untuk belajar dan mengerti Firman, sehingga kita bertumbuh dalam iman, dan bertumbuh rohani.
2) Sadar dan bertobat (Kis. 3:19). Sadar dahulu baru ke-mudian bertobat, mengerti dahulu kemudian melakukan kebenaran, selama kita tidak berubah (bertobat) kita tidak akan mengalami pemulihan.
3) Waktu kelegaan (Kis. 3:20), merupakan kesempatan yang Tuhan berikan untuk bertobat (Ef. 5:16). Zaman Nuh hanya 8 orang yang selamat, karena yang lainnya gagal mempergunakan waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan untuk bertobat.

Mazmur 126, merupakan pengharapan ditengah penderitaan, Sion disini digambarkan kehidupan rohani, Kota Allah, dan gunung Allah. Ketika Tuhan memulihkan keadaan rohani kita pasti yang lainnya juga akan ikut pulih, pulihkan dulu keadaan Rohani kita maka yang lainnya akan ikut dipulihkan.

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th. (Gembala)
di Ibadah Raya – Minggu, 21 Desember 2014

Share:

Ringkasan khotbah ~ Yesuslah Pengharapan

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th.
Minggu, 21 Desember 2014

Roma 15:12-13, Roma 15:1
Pada ayat yang pertama pasal ini, berbicara tentang kerelaan, dan kebersamaan. disitu disebutkan bahwa yang kuat wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan janganlah mencari kesenangan kita sendiri.

Pada ayat 12 merupakan nubuatan dari nabi Yesaya. Jika ditelusuri ternyata silsilah Yesus itu terdapat orang-orang yang berbuat dosa. Contohnya Daud yang mempunyai dosa yang besar namun Tuhan rela untuk memulihkannya, contohlainya yaitu Rahab, perempuan sundal yang menyembunyikan 2 orang Israel di Yerikho, Tuhan rela mengampuni dan memulihkan Rahab.

“Kasih itu adalah ketika kita rela menerima apa adanya”. Ketika kita percaya pada Tuhan, Tuhan rela menerima kita.

Pada ayat 12 akhir, dikatakan bahwa pada Yesus bangsa-bangsa akan menaruh pengharapan. Dalam Lukas 24 mulai ayatnya yang ke 15, disana berceritra tentang Yesus menampakan diri pada murid-murid tetapi murid-murid tidak mengenal dia karena ada sesuatu yang menghalangi mereka padahal dalam ayatnya yang ke 21 dikatakan bahwa mereka sangat menaru pengharapan pada Yesus. Terkadang kita juga menjadi seperti murid-murid ini, Yesus sudah datapng pada kita namun pandangan kita dihalangi oleh ilah-ilah zaman ini, sehingga kita tidak dapat mengenal harapan dari Yesus.

“Jangan pernah kecewa dengan Yesus”. kita bisa kecewa dengan orang sekitar kita tapi Yesus tidak pernah mengecewakan. Dalam Lukas 24:21, murid-murid sempat merasa kecewa dengan Yesus. Namun setelah Yesus membuka pikiran mereka dengan Firman Tuhan (Luk. 24:45), akhirnya mereka dapat mengerti Rencana Tuhan, dan pengharapan yang berasal dari Tuhan. Marilah kita berdoa agar Tuhan membuka pikiran kita untuk mengerti Firman Tuhan.

Yesus Lahir untuk membuka harapan bagi kita. Untuk berbagai macam persoalan hidup cuma Yesus pengharpaan kita. Dimomen-momen natal ini milikilah keberanian untuk melayani dan memberi, seperti halnya yang Yesus lakukan untuk kita.

Yesus adalah pengharapan kita, dan juga pengharapan bangsa-bangsa.

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th. (Gembala)
di Ibadah Raya – Minggu, 21 Desember 2014

Share:

Ringkasan khotbah ~ Tuhan itu baik

Pengkhotbah: Pdt. Niko Gerungan
Minggu, 14 Desember 2014

Nahum 1:7a
Allah kita adalah Allah yang hidup, Allah yang hebat, tidak pernah meninggalkan kita, melindungi kita dari apapun, kecuali memang ada tujuan Tuhan untuk hidup kita sehingga Tuhan membiarkan sesuatu terjadi dalam hidup kita. Hanya kekuatan Allah yang mampu membawa kita berjalan melewati dunia ini.

Pada ayat 7 bagian berikutnya disebutkan “Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan;”. Setiap orang pasti pernah mengalami kesusahan tetapi semuanya itu pasti membawa kekuatan kepada kita dan Tuhan pasti selalu beserta dengan kita dalam setiap perisitiwa dalam hidup kita. Segala hal yang pernah kita alami itu akan menghasilkan ketekunan dan keteguhan terhadap Firman Tuhan. Firman Tuhan disampaikan supaya kita lebih tekun dan taat. Beberapa waktu lagi kita akan masuk dalam tahun yang baru oleh karena itu kita butuh Firman Tuhan untuk dapat tetap teguh dalam menjalani hidup ini. (Yoel 2:21)

Pada ayat 7 bagian terakhir disebutkan “Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya”. Dia mengenal kita semua, Tuhan mengenal semua orang yang berlindung pada-Nya. Secara manusia kita tidak mampu menjalani hidup ini tapi saat kita memberikan pergumulan kita pada Tuhan, Dia akan memampukan kita menjalani hidup ini.

Apapun yang kita lakukan Tuhan tahu (Mazmur 37:5) oleh karena itu percayalah sepenuhnya kepadanya karena Dia mengerti keadaan kita, dan Tuhan sanggup menolong kita. Karena Allah kita lebih besar dari masalah yang kita alami.

Dalam mengakhiri Tahun ini usahakanlah supaya kita banyak mendengarkan tentang Firman Tuhan. Agar kita diperlengkapi untuk menjalani hidup ini dalam kebenaran.

~ Pengkhotbah: Pdt. Niko Gerungan
di Ibadah Raya – Minggu, 14 Desember 2014

Share:

Ringkasan khotbah ~ Kerelaan

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th.
Minggu, 07 Desember 2014

Efesus 1:9-10
Apa sih arti Natal? Natal merupakan penyataan rahasia kehendak-Nya kepada kita (Ef. 1:9). Tuhan memiliki rencana yang luar biasa buat kita, ada keinginan yang mendalam / hasrat dari Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya bagi manusia, karena terdapat jeda yang cukup besar antara saat Tuhan menyatakan berbicara pada manusia sampai zaman Yesus sehingga menyebabkan manusia kehilangan kemuliaan-Nya, manusia tidak mampu menjadi seperti kehendak Tuhan.

Dalam gereja di Efesus terdapat 60.000 jemaat tapi di kota itu juga terdapat tantangan yaitu Eden yang dibuat manusia yaitu penyembahan akan dewi artemis.

Tuhan merencanakan sesuatu dengan matang (ayat 9), Rela dalam bahasa indonesia berarti sudih & ikhlas. Sebenarnya siapa kita sehingga Tuhan membuat kita begitu spesial, Ayub berkata “Siapakah aku sehingga engkau mendatangiku tiap pagi?”. Kita kotor dan jorok tapi Tuhan tetap menerima kita , cuma karena kerelaan Tuhan sehingga kita diterima oleh-Nya

Ada beberapa kerelaan Tuhan untuk kita:

Rela mengaruniakan berkat rohani (Ef. 1:3), banyak orang yang punya banyak uang tapi mereka tidak dapat menikmatinya. Mother Teresa mendapatkan Nobel karena kerelaan-Nya. Ibadah bukan hanya dalam gereja saja tapi ibadah juga adalah melakukan seluruh kehendak Allah, rela merupakan kemauan sendiri. Gereja/Kristen membutuhkan kerelaan untuk menikmati karunia berkat rohani.

Rela memilih kita (Ef. 1:4), rela untuk membuat kita kudus setiap hari, sehingga Tuhan memberikan pemulihan pada kita setiap hari.

Rela mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya (Ef. 1:8), padahal Tuhan itu Mahamulia, Mahakudus dan kita adalah orang berdosa.

Adapun alasan kenapa kita dijadikan anak-anak-Nya, supaya kita diampuni, supaya kita mendapat penebusan oleh darah-Nya. Banyak yang kehilangan kerelaan tapi milikilah kerelaan Yesus. Rencana terbesar Yesus pada kita dilandaskan dalam kerelaan. Tuhan ingin mempersatukan semua yang dibumi dan disurga, Tuhan ingin menghilangkan permusuhan dimuka bumi. Oleh karena itu lakukanlah segala sesuatu dengan kerelaan bukan dengan terpaksa.

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th. (Gembala)
di Ibadah Raya – Minggu, 07 Desember 2014

Share:

Ringkasan khotbah ~ Menjadi Anak Allah yang berkualitas

Pengkhotbah: Pdt. DR. Robby Wagey M.Th.
Minggu, 30 Nopember 2014

Roma 8:29, 1 Petrus 2:1-10
Tujuan Tuhan datang kedunia adalah untuk menebus manusia menjadi anak-anak Allah, tapi anak Allah yang seperti apa? tentunya anak Allah yang berkualitas, seperti apa anak Allah yang berkualitas? yaitu serupa dengan Tuhan Yesus, antara lain mengerti kebenaran, mengenal kehendak Allah, dan hidup dalam kekudusan.

Bagaimana kita bisa menjadi serupa dengan Yesus? yaitu dengan Roh Kudus, Roh Penolong. Roh kudus yang akan memimpin kita dalam kebenaran. Bagaimana agar kita menjadi anak Allah yang berkualitas?

Meninggalkan kejahatan (1 Ptr. 2:1), biarlah kita membuang semua tipu muslihat atau hal yang seolah-olah baik tapi mengadung maksud tertentu, kemunafikan, dengkih (tidak bisa melihat kelebihan orang lain), dan fitnah. Anak Allah yang berkulitas membuang semua hal yang tidak berkenan di hati Tuhan.

Rindu akan Firman (1 Ptr 2:2), Firman Tuhan disini adalah Alkitab, Anak Tuhan yang berkualitas rindu akan membaca Alkitab, Karena dengan membaca Alkitab (Firman Tuhan), kita akan lebih bijaksana, lebih berakal budi, lebih mengerti tentang sesuatu (Mzm 119:97-100).

Rindu berhubungan dekat dengan Tuhan (1 Ptr. 2:4), cara untuk membangun hubungan dengan Tuhan adalah lewat Doa. Saat kita membangun hubungan dengan Tuhan kita tidak hanya mendekat pada Tuhan tapi bangunlah hubungan yang melekat pada Tuhan, jika hubungan kita melekat dengan Tuhan maka Tuhan akan memberikan janji-Nya seperti pada Mazmur 91:14-16. Berkat Tuhan itu melimap bagi orang-orang yang dekat dengan Tuhan. sebuah penelitian mengatakan bahwa bayi itu saling mempengaruhi, jika ada salah satu bayi dalam suatu ruangan menangis maka semua bayi dalam ruangan itu akan mengis begitu juga jika bayi itu tertawa, Demikianlah halnya jika kita dekat dengan Tuhan, maka Tuhan akan memberikan pengaruh positifnya pada kita.

Memberitakan Injil (1 Ptr 2:5), kita sudah melakukan ketiga hal diatas maka kita perlu untuk memberitakan Injil menyampaikan berita kabar keslamatan bagi orang lain.

Apakah kita sudah menjadi anak Allah yang berkualitas? untuk menjadi anak Allah yang berkualitas lakukanlah keempat hal diatas: jauhi kejahaan, baca firman, jalin hubungan dengan Tuhan (Berdoa) dan bersaksi. Dan akibat dari menjadi anak Tuhan yang berkualitas dapat dilihat pada 1 Petrus 2:7b, saat Tuhan datang kita akan beroleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan.

~ Pengkhotbah: Pdt. DR. Robby Wagey M.Th.
di Ibadah Umum – Minggu, 30 Nopember 2014

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Anak-anak Allah

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th.
Minggu, 23 Nopember 2014

Galatia 3:23
Kita harus bangga karena kita adalah Anak-anak Allah. Bapa didunia terbatas, orang tua didunia terbatas, tidak bisa memperhatikan anak-anaknya setiap waktu tapi bapa disorga tidak terbatas. Dalam Galatia 3:22-23 dituliskan ada perbedaan antara pembenaran hukum taurat dan pembenaran karena iman, Taurat merupakan penuntun kita sampai Yesus datang (Gal. 3:25).

Dan semua yang percaya (beriman) dan menerima Yesus akan dinyatakan sebagai anak-anak Allah, dan mereka akan diberikan kuasa (Yoh. 1:12). Dalam Lukas 15:11-32, merupakan perumpamaan tentang anak yang hilang, dalam hal ini terdapat 3 tokoh yang disorot yaitu, si bungsu, si sulung, dan si bapak.

Anak Bungsu, dalam cerita ini kejahatan yang paling besar yang dilakukan si bungsu adalah saat dia meninggalkan rumah bapanya (Ibrani 11:25), kejahatan lainnya yang dibuat si bungsu adalah dia menuntut hak yang bukan pada tempatnya dan kemudian dia bekerja pada majikan yang lain dalam hal ini bukan orang Yahudi (Luk. 15:15). Tapi kelebihan dari si bungsu adalah walaupun dia sudah sempat berdurhaka pada bapanya, dia menyadari keadaannya dan tetap mengingat bapanya (Luk. 15:16-17).

Saat kita menyadari keadaan kita seperti anak bungsu ini mulailah kita berdoa, karena doa mengandung kuasa, dan jangan pernah remehkan kuasa doa.

Bapa, sikap bapa saat anak bungsu pulang dia menyambut anak ini (Luk 15:21-22).

Anak Sulung, kelebihan dari si sulung ini dia adalah anak yang rajin bekerja, anak yang selalu membantu bapanya. Tapi walaupun dia tinggal bersama bapanya tapi dia tidak mengenal hati bapanya, dia cemburu, iri hati, pemfitnah dan egois. Karena kemarahannya kepada adiknya seharusnya tidak wajar karena dia tinggal dirumah bapa dan justru dia menyalahkan bapanya. Namun bapa tetap menerimanya, tetap mengasihinya.

Gereja sekarang ini mulai menjadi hakim, gereja tidak menerima orang-orang berdosa (seperti halnya perum-pamaan pada Luk 18:9-14), menganggap dirinya benar dan orang lain salah. Banyak yang giat melayani Tuhan tapi tetap memfitna orang lain, sehingga menghalangi orang lain datang mendekat pada Tuhan.

Kita adalah anak-anak Allah, semua kepunyaan Bapa adalah kepunyaan kita juga. Oleh karena itu kenali Bapa kita agar semua kepunyaan-Nya dapat kita pergunakan sesuai dengan kehendak-Nya, karena kita punya sumber yang tidak pernah kehabisan.

Pengkhotbah oleh Pdt. Vecky Mamentu S.Th. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 23 Nopember 2014

Share:

Ringkasan khotbah ~ Perubahan

Pengkhotbah: Pdt. Denny Wales S.Th.
Minggu, 16 Nopember 2014

Ibrani 2:1, Kejadian 1:3

Setiap orang pasti mempunyai masalah, dan setiap orang pasti ingin keluar dari masalah itu. Dalam pembacaan ini pada kitab Ibrani dikatakan "marilah kita lebih teliti lagi", dan pada kitab Kejadian dikatakan "Allah menciptakan dari gelap menjadi terang", dalam kedua ayat ini ternyata ada bagian penting  yang disebut perubahan, kata "lebih teliti lagi" pada kitab Ibrani menunjukan suatu perubahan dan "dari gelap menjadi terang" pada kitab Kejadian juga menunjukan  perubahan dan ternyata dari kedua bagian tersebut Tuhan menghendaki kita untuk berubah menjadi lebih baik.

Ternyata tidak semua terang itu baik, ada beberapa terang yang tidak baik, contoh:
1. Terang yang "beking kotor" seperti lampu botol.
2. Terang yang cuma dimuka saja seperti senter.
3. Terang yang "makang puji" seperti petromax.

Tapi terang yang sejati hanya terdapat pada Yesus Kristus. Ketika kita membaca Firman Tuhan, Tuhan akan menolong kita lewati pergumulan-pergumulan kita, karena Firman Tuhan bermanfaat buat kita seperti yang tertulis pada 2 Timotius 3:16, dalam ayat ini diberikan tips buat kita untuk dapat berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya, yaitu:
1). Mau diajar, diajar lewat Firman Tuhan. Kita harus membuka hati dan pikiran kita untuk mau diajar oleh Firman Tuhan agar kita dapat berubah menjadi lebih baik.
2). Mau menyatakan kesalahan, saat kita bersalah mengakulah dan minta ampun pada Tuhan atas kesalahan kita, begitu juga saat orang lain bersalah terhadap kita ampuni mereka, jangan biarkan kita menyimpan amarah. Nyatakanlah kesalahan kita pada Tuhan dan berubahlah, karena keteika ada perubahan pasti ada kekuatan.
3). Mau memperbaiki kelakuan.
4). Mau di didik, orang yang berbahagia adalah orang yang merenungkan Firman Tuhan siang dan malam.

Marilah kita memperbaiki hidup kita. Dan saat kita sedang memperbaiki hidup kita, undanglah Yesus dalam proses tersebut, hati Yesus akan tergerak saat kita ingin berubah, saat kita datang beribadah.

Saat kita mulai menyatakan kesalahan maka kita akan mulai diperbaiki dan kemudian kita akan mau di didik. Dan percaya bahwa Tuhan sudah menyediakan yang terbaik buat kita yang selalu berharap pada-Nya (Ibrani 1:40a)

~ Pengkhotbah: Pdt. Deny Wales S.Th.
(Gembala GPdI Pinolantungan)
di Ibadah Umum - Minggu, 16 Nopember 2014

Share:

[print] Warta Jemaat Edisi 41 | Minggu, 18 Januari 2015

Berikut Warta Jemaat GPdI Immanuel Rerer-satu edisi ke 41,
yang diterbitkan pada Minggu, 18 Januari 2015.
Semoga dapat menjadi berkat.



Share:

[print] Warta Jemaat Edisi 40 | Minggu, 11 Januari 2015

Berikut Warta Jemaat GPdI Immanuel Rerer-satu edisi ke 40,
yang diterbitkan pada Minggu, 11 Januari 2015.
Semoga dapat menjadi berkat



Share:

[print] Warta Jemaat Edisi 39 | Minggu, 04 Januari 2015

Berikut Warta Jemaat GPdI Immanuel Rerer-satu edisi ke 39,
yang diterbitkan pada Minggu, 04 Januari 2015.
Semoga dapat menjadi berkat.




Share:

[print] Warta Jemaat Edisi 38 | Minggu, 28 Desember 2014

Berikut Warta Jemaat GPdI Immanuel Rerer-satu edisi ke 38,
yang diterbitkan pada Minggu, 28 Desember 2014.
Semoga dapat menjadi berkat.



Share:

[print] Warta Jemaat Edisi 37 | Minggu, 21 Desember 2014

Berikut Warta Jemaat GPdI Immanuel Rerer-satu edisi ke 37,
yang diterbitkan pada Minggu, 21 Desember 2014.
Semoga dapat menjadi berkat.



Share:

Ringkasan khotbah ~ Kepemilikan Allah

Pengkhotbah: Pdt. Jefry Nonutu S.Th.
Minggu, 09 Nopember 2014

Matius 10:39

Kita merupakan ciptaan Tuhan yang berharga dan yang mulia. Sama seperti emas, emas merupakan logam mulia, karena dia bernilai. Kita mulia karena kita adalah anak-anak Raja, terkadang kita sudah menjaga kehidupan kita tapi masih saja kita lalai, oleh karena itu serahkanlah hidup kita pada Yesus. Utamakan Yesus dalam kehidupan kita. Terkadang kita menempatkan diri kita mendahului Yesus, sehingga menjadikan hidup kita tidak berarti, tapi saat kita menempatkan Yesus didepan kita, Tuhan pasti akan mengerjakan perkara-perkara yang luar biasa.

Oleh karena Tuhan kita dipilih menjadi umat-Nya, Tuhan ingin membiarkan berkat yang dari Surga pada kita.

Berserah. (1 Kor. 6:19-20) Kita sudah dibeli, dan telah dibayar lunas diatas kayu salib, hidup kita bukan milik kita lagi tapi milik Kristus, Oleh karena itu serahkanlah hidup kita pada Yesus biarlah Yesus yang mengambil alih hidup kita, biarlah Yesus mempergunakan, biarlah Yesus mempergunakan hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya. Yesus menebus kita karena kita berharga dimata-Nya.

Kesempatan hidup hanya sekali, oleh karena itu pergunakan hidup kita sebaik mungkin, pergunakan waktu kita untuk hal-hal yang positif dan menyenangkan hati Tuhan. Serahkan hidup kita pada Tuhan biarlah Tuhan yang membentuk kita, biarlah Tuhan yang memelihara kita. Saat kita memposisikan diri kita menjadi hamba-Nya yaitu memberikan hidup kita sepenuhnya, Dia akan menolong setiap kita, dan Dia tidak akan membiarkan kita

Ibadah yang sejati adalah saat kita mempersembahkan hidup kita pada Tuhan

Terkadang kita merasa memiliki hidup kita, sehingga mencoba untuk mempertahankan hidup kita sesuai dengan apa yang kita inginkan, tapi biarlah kita menyerahkan hidup kita pada Tuhan maka Dia akan menjaga kita.

~ Pengkhotbah: Pdt. Jefry Nonutu S.Th. (Gembala GPdI Tuloun)
di Ibadah Umum - Minggu, 09 Nopember 2014

Share:

Ringkasan khotbah ~ Kita Sudah Ditebus

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th.
Minggu, 02 Nopember 2014

1 Petrus 1:18-19

Ada 3 hal kenapa kita ditebus:

1) Kita sudah dibayar (pelunasan) dari budak, kita telah dibayar dengan harga yang lunas, lewat darah anak domba Allah, Kalau tidak ada yang menebus kita, kita akan tetap menjadi budak, budak dosa, dan jika kita menjadi budak dosa kita akan diperalat oleh dosa. Kita tidak mempunyai kebebasan dalam melakukan tugas-tugas mulia yang direncanakan Tuhan dalam hidup kita. Oleh karena kita sudah ditebus maka dosa sudah tidak dapat menguasai kita lagi.

2) Untuk diangkat menjadi anak, kita ditebus karena Tuhan ingin mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya, Dia menginginkan kita menjadi pewaris kerjaan Sorga. Dia ingin membuat kita dekat dengan-Nya.

3) Untuk memerintah bersama Bapa, Tuhan menginginkan kita untuk memerintah bersama-sama dengan-Nya, oleh karena itu milikilah mental anak raja, jangan kita memiliki mental budak. Mental anak raja membuat kita mempunyai kuasa untuk dapat menaklukan dosa.

Dan 1 nilai yang paling penting dalam penebusan ini yaitu, harga penebusan kita adalah seharga darah yang suci, penebusan kita dibayar dengan darah Yesus yang mahal. Kenapa Darah Yesus yang digunakan untuk menebus kita, kenapa bukan tangan atau anggota yang lain? karena darah tidak bisa dipalsukan, tanggan boleh diganti dengan tangan palsu, tapi dara tidak bisa diganti dengan darah palsu, karena dari darah ini ada kehidupan, itulah harga penebusan kita dan penebusan kita tidak dapat dipalsukan.

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th.
di Ibadah Umum - Minggu, 02 Nopember 2014

Share:

Ringkasan khotbah ~ Badai Pasti Berlalu

Pengkhotbah: Pdt. Nyong Gerungan S.Th.
Minggu, 26 Oktober 2014

Markus 4:35-41

Dalam perjalanan kita terkadang menghadapi suatu masalah, seperti halnya murid-murid Yesus yang diterpa badai saat menyebrangi danau, saat kita menghadapi masalah carilah dahulu akar permasalahan yang kita alami. Dalam peristiwa yang terjadi pada ayat ini terdapat 3 akar permasalahan kenapa murid-murid mengalami masalah saat menyebrangi danau tersebut.

Angkuh, sombong, pandang enteng.
Dalam ayat 35 dituliskan Yesus yang mengajak atau berinsiatif membawa mereka kesebrang, namun pada ayat ke 36 murid-murid mulai mencoba mengambil alih perjalanan tersebut dinyatakan dalam tulisan "dan membawa Yesus beserta mereka" mereka menganggap bahwa mereka lebih berpengalaman dan mengerti dalam menyebrangi danau tersebut, dan meremehkan Yesus. Kegagalan, masalah bisa datang saat kita mempunyai roh keangkuhan, kerjakan apa yang dipercayakan pada kita, dan berserah pada Tuhan saat kita menghadapi suatu masalah jangan mengadalkan kekuatan sendiri. Janganlah kita mencari Tuhan hanya saat kita ditimpa masalah besar, namun carilah Tuhan senantiasa, andalkan Tuhan senantiasa. Saat murid-murid menghadapi badai, mereka justru menyalahkan Yesus.

Tidak percaya Yesus.
Bukan denominasi gereja yang menyelamatkan kita, namun Yesuslah yang menyelamatkan kita, berbangga-lah karena kita mengenal Yesus. Untuk menjadi tenang dibutukan sikap diam, untuk menyelesaikan msalah lebih baik kita diam, seperti halnya persitiwa ini, saat semua tenang baru Yesus mulai menegur mereka (ayat 40). Berapa lama kita mengenal Tuhan tidak menjamin seberapa besar iman kita pada Tuhan. Kalau engkau percaya Tuhan, saat firman mengarahkan engkau, engkau pasti dengar.

Tidak Taat.
Murid-murid mencoba untuk mengambil alih per-jalanan tersebut, mereka tidak lagi mendengarkan Yesus. Mereka lebih menuruti kehendak mereka.

Biarlah kita merendahkan diri kita, karena saat kita merendahkan diri kita Yesus akan mengangkat kita.

Setiap kehidupan pasti mengalami masalah, jika ingin badai berlalu lakukan 3 hal ini:

1) Berserah, serahkan masalah kita & andalkan Tuhan.
2) Percaya Sungguh (Dan. 3:16-18, Percaya tanpa syarat).
3) Taat (Orang yang taat pasti tunduk).

~ Pengkhotbah: Pdt. Nyong Gerungan S.Th.
di Ibadah Umum - Minggu, 26 Oktober 2014

Share:

Ringkasan khotbah ~ Menjadi Luar Biasa

Pengkhotbah: Pdt. Ir. Benny Narasiang
Minggu, 19 Oktober 2014

Yosua 3:7-13

Dalam kisah ini ada 3 keinginan hati Tuhan untuk dinikmati oleh orang-orang yang mengasihi dia:

Mempromosikan umat-Nya. Dalam kisah ini Yosua dipromosikan oleh Tuhan dihadapan bangsa Israel. Kehidupan sukses merupakan dambaan dari semua orang, tapi usahakanlah agar kita dipromosikan oleh Tuhan, karena jika Tuhan yang mempromosikan kita tidak ada seorang pun yang dapat menggagalkannya.

Hidup dalam Mujizat. Hidup dalam mujizat ini membuat hidup kita menjadi luar biasa. Dalam kisah ini mereka mengalami mujizat saat mereka melewati sungai Yordan, kita semua terlahir dengan potensi Allah yang luar biasa, karena kita adalah ciptaan Allah yang dahsyat dan ajaib.

Mencapai Surga. Karena kita berasal dari surga maka Tuhan menginginkan kita untuk kembali ke surga. Dan sesama ciptaan surga jangan saling menghina, melainkan hiduplah dalam suasana Surga.

Ada 3 Rahasia untuk menikmati keinginan Tuhan dalam hidup kita:

Kuduskanlah dirimu (Yos. 3:5). Dihadapan Tuhan ke-kudusan itu mutlak. Kudus bukan hanya sekedar kita tidak melakukan kejahatan, karena tidak ada yang mampu menyatakan dirinya kudus, hanya oleh darah anak domba kita dikuduskan. Hidup kudus itu merupakan proses untuk menjadi lebih baik, lebih berarti, lebih bermakna dan sama seperti Kristus. Suasana surga dapat terpancar dari kehidupan kita yang kudus, hidup yang berkualitas. Fokuslah pada rencana Allah yang besar dalam hidup kita agar hidup kita berkualitas (kudus).

Bersatu (Yos. 3:9). Dekatkanlah diri kita kedalam persekutuan-persekutuan, berkumpulah menjadi satu untuk mendengarkan Firman Tuhan. Berubahlah dari hari kesehari. Bekerja samalah agar kita dapat melakukan perkara-perkara yang besar bersama Tuhan, karena hadirat Tuhan turun didalam suatu kebersamaan. Janganlah kita menjadi orang yang egois, melakukan segala sesuatu itu seorang diri.

Utamakan Tuhan (Yos. 3:11). Dalam ayat ini Tabut perjanjian = Hadirat Allah, harus dihormati dengan menempatkannya dipaling depan. Pertahankan hadirat Allah dalam kebersamaan, dan jadikan itu yang utama.

Untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan yang luar biasa kita butuh kerja sama, jangan melihat kesalahan orang lain, melainkan biarlah kita saling melengkapi satu dengan yang lain.

~ Pengkhotbah: Pdt. Ir. Benny Narasiang
di Ibadah Umum - Minggu, 19 Oktober 2014

Share:

Ringkasan khotbah ~ Kekuatan dalam kelemahan

Pengkhotbah: Ir. John Nangin
Minggu, 12 Oktober 2014

1 Korintus 1:26-31, 2 Korintus 12:10

Kebanyakan orang-orang yang dipakai Tuhan adalah orang-orang lemah, contohnya: Musa, Musa adalah orang gagap, contoh yang lain lagi adalah Gideon, Gideon mempunyai rasa minder yang besar. Tapi dari orang-orang ini Tuhan memberikan kekuatan yang dari Tuhan sehingga lewat kelemahan-kelemahan yang mereka miliki, mereka dapat melakukan hal-hal yang besar.

Kenapa kita memiliki kelemahan? Ada tiga alasan kenapa kita mempunyai kelemahan, yaitu:

Pertama, supaya kita tidak sombong (Yes. 2:11), Tuhan mengijinkan kelemahan ada pada diri kita supaya kita dihindarkan dari kesombongan, karena Tuhan benci orang sombong. Sebelum Musa memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, musa telah melewati 3 tahapan hidup antara lain: menjadi orang kepercayaan Firaun selama 40 tahun, menjadi Gembala Domba selama 40 tahun, dan kemudian memimpin Bangsa Israel selama 40 tahun.

Kedua, melalui kelemahan kita, Tuhan menyatakan kemahakuasaan-Nya. Pikiran Tuhan tak bisa diselami oleh pikiran manusia, contoh kasus Lasarus, saat itu mungkin keluarganya dihina karena kematian dari Lasarus, dihina karena Tuhan yang mereka sembah tidak mampu menolong mereka. Tetapi lewat semuanya itu Tuhan memperlihatkan kemahakuasaan-Nya. Jangan takut, karena dalam kondisi lemah kita akan dikuatkan, asal kita tetap bergantung pada-Nya. Kita sering ada dalam posisi tersudut, tidak ada jalan keluar, tapi jangan takut, kita tetap punya jalan keluar lewat Tuhan kita Yesus Kristus. Dia punya rencana yang indah buat kita, karna itu tetaplah berharap pada Tuhan (Yes. 40:31).

Ketiga, kelemahan yang pernah kita alami mendatang-kan manfaat bagi orang lain (menjadi saksi bagi orang lain). Obat yang paling manjur saat kita sedang tersudut seolah-olah tidak mempunyai jalan keluar adalah berdoa.

Marilah kita mengisi kebebasan kita, kemerdekaan kita dengan iman kita pada Yesus Kristus. Karena lewat Yesus Kristus kita dapat memperoleh kekuatan, walaupun kita mempunyai kelemahan, dan lewat kelemahan kita, Tuhan dapat melakukan perkara-perkara yang besar. Marilah kita mensyukuri apapun keberadaan kita karena rencana Tuhan selalu indah bagi kita.

~ Pengkhotbah: Ir. John Nangin (dari kota Bitung)
di Ibadah Umum - Minggu, 12 Oktober 2014

Share:

Ringkasan khotbah ~ Dampak dari Firman

Pengkhotbah: Pdt. Jeffry Palar
Minggu, 07 September 2014

Ezra 7:10

Kunci pengkhotbah yang sukses bukan bagaimana hebat ia memperkatakan Firman, tapi seberapa benar ia melakukannya. Gereja sendiri dapat bertumbuh jika jemaat gereja tersebut mengerti akan Firman Tuhan. Ezra berusaha untuk mempe-lajari dan mengerti akan Firman Allah dan dia berusaha memberitakan Firman, menceritakan Firman Tuhan tersebut agar banyak orang dapat mengerti tentang Firman itu sendiri.

Kita sebagai manusia mempunyai banyak kebiasaan-kebiasaan yang buruk, siapa yang dapat merubah kebiasaan tersebut? Kalau kita tidak mencintai Firman dan hidup dalam kebenaran, maka kita akan merasa kesulitan dalam mengubah kebiasaan-kebiasan tersebut. Cintailah Firman Allah dalam setiap hidup kita, dalam Yosua 1:8 disana diceritakan dampak ketika kita memperkatakan Firman dan merenungkannya siang dan malam yaitu kita akan bertindak hati-hati sesuai dengan Firman tersebut, dan perjalanan hidup kita akan berhasil. Dalam kitab Mazmur 1:1-3 ketika kita mencintai Firman Tuhan, kita akan hidup seperti pohon yang ditanam ditepi aliran air, dan apa saja yang kita perbuat akan berhasil. Oleh karena itu cintailah Firman Tuhan dengan cara merenungkannya siang dan malam.

Dalam Roma 10:17, Firman Tuhan yang kita dengar akan menimbulkan/menguatkan iman kita terhadap Yesus Kristus, dengan iman yang telah kita miliki kebiasaan-kebiasaan daging yang biasa kita lakukan dapat dinetralisir, sehingga kita menyadari kesalahan kita dan dapat berubah sesuai dengan jalan yang benar seturut dengan Firman Tuhan.

Marilah kita menjadi contoh dilingkungan kita dengan memperkatakan dan melakukan Firman Tuhan yang telah kita dengar selama ini.

~ Pengkhotbah: Pdt. Jeffry Palar
(dari tim pelayanan putra-putra rerer)
di Ibadah Umum - Minggu, 07 September 2014

Share:

Ringkasan khotbah ~ Carilah Yesus

Pengkhotbah: Pdt. Levy Gerungan
Minggu, 24 Agustus 2014

Kisah Para Rasul 17:24-27

Ayat 26 menyatakan dari 1 orang saja ada suatu bangsa, dan Tuhan menentukan musim-musim bagi kita dan Tuhan pula yang menentukan batas-batas kediaman kita, ketika orang menggeser batas tanah akan terjadi permasalahan. Dalam hal ini kita dapat mengatakan semua Tuhan yang mengatur dengan suatu tujuan yaitu pada ayat 27:

Supaya kita mencari Tuhan. Kita memang membu-tuhkan uang tapi jangan jadikan mencari uang yang terutama dalam hidup kita, tapi jadikanlah mencari Yesus menjadi yang utama. Firman Tuhan selalu baru dalam hidup kita karna Tuhan kita Tuhan yang hebat, besar dan mampu menciptakan segala sesuatu. Yang terpenting dalam hidup kita adalah mencari Tuhan. 2 Tawarikh 7:12-14, ketikah kita datang menghadap Tuhan, maka Tuhan mendengar segala seruan kita. Ketika kita mencari Tuhan maka kita akan menemukan-Nya dan dengan mencari Tuhan kita akan hidup.

Dalam Markus 10:46-52 mengatakan agar bibir kita mengucapkan hal-hal yang positif yang dapat memberkati orang lain. Jangan menghalang-halangi orang lain yang ingin menyaksikan tentang Yesus. Selain kesaksian dengan bibir kita, Doa pun dapat memenangkan orang lain, jadilah saksi yang hidup, ketika kita temukan Tuhan orang lain dapat menemukan keselamatan. Menangislah buat bangsa ini, buat orang-orang yang belum mengenal Tuhan, buat orang yang masih jauh dari Tuhan. Bersaksilah lewat tingkah laku kita, karna itu akan menjadi kesaksian yang hebat.

Saat kita dengan sungguh-sungguh mencari Tuhan maka kita akan menemukan kuasa-Nya, dan Tuhan akan menunjukan pengalaman-pengalaman yang indah bersama-Nya.

Supaya kita menjamah dan menemukan Tuhan (Kis. 17:27). Ketika Tuhan menjamah kita, tangan-Nya yang berlubang paku akan menyelesaikan masalah kita. Pada Yoh. 20:24-28 Tomas mengalami perubahan ketika Tuhan menjamah Tomas. Ketika Tuhan menjamah kita, kita akan menjadi jemaat yang berbeda, saat kita mencari Tuhan usahakanlah menemukan jamahan Tuhan.

Supaya kita percaya pada Tuhan (Ibr. 11:6). Dengan beribadah pada Tuhan dan mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh kita akan mendapatkan upah.

~ Pengkhotbah: Pdt. Levy Gerungan (dari Jakarta)
di Ibadah Umum - Minggu, 24 Agustus 2014

Share:

Ringkasan khotbah ~ Tetaplah bersyukur

Pengkhotbah: Ibu Pdt. Sarce Nelwan-Manueke
Minggu, 17 Agustus 2014

Mazmur 18:1-4

Kita telah merayakan kemerdekaan RI ke-69, oleh karena itu kita patut bersyukur atas kasih karunia yang diberikan Tuhan pada bangsa kita. Bangsa Indonesia bisa ada sebagaimana saat ini itu semua karena kasih setia Tuhan yang menyertai bangsa kita. Banyak hal yang sudah dilewati bangsa ini, pahit dan manis, tapi kalau sampai sekarang kita masih hidup damai dan aman semua karena Tuhan.

Saat Daud dikejar-kejar Saul, dia tetap berharap pada Tuhan. Daud selalu mengandalkan Tuhan, Daud tetap mengucap syukur pada Tuhan. Kalau sampai saat ini kita masih bisa dengan bebas memuji Tuhan, pergunakanlah kesempatan ini dengan baik, karena ada saatnya kita sudah tidak bebas lagi memuji Tuhan.

Marilah kita berusaha untuk bijaksana mengatur waktu agar ditengah-tengah kesibukan pemetikan atau dikesibukan-kesibukan lain yang kita kerjakan, kita tidak melewatkan waktu persekutuan dengan Tuhan. Mungkin kedepan kita akan mengalami berbagai tantangan dan masalah tapi serahkanlah segala pergumulan itu pada Tuhan dan tetap berpegang pada Tuhan.

Dalam Habakuk 1:2-4, Habakuk diperhadapkan pada situasi yang sangat sukar dan sulit, dan dalam kondisi ini Dia datang berseru pada Tuhan, datang menghadap Tuhan atas apa yang sedang dia alami. Namun dalam situasi yang seperti itu Habakuk tetap dapat mengucap syukur dalam doanya (Habakuk 3:17-19).

Roh Kudus adalah penolong kita, Roh Kudus yang memberikan kita kekuatan dan semangat yang baru dalam menjalani hidup kita dan menjadikan kita setia mengiring Tuhan.

Marilah kita tetap memanjatkan syukur kita kepada Tuhan dalam kondisi apapun dalam hidup kita, karena Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.

~ Pengkhotbah: Ibu Pdt. Sarce Nelwan-Manueke (dari Maluku)
di Ibadah Umum - Minggu, 17 Agustus 2014

Share:

Ringkasan khotbah ~ Kita adalah Anak Allah

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th.
Minggu, 10 Agustus 2014

Matius 4:5-7

Pada ayat sebelumnya pencobaan berbicara tentang kebutuhan utama yaitu masalah makanan. Dan pada ayat kali ini Yesus dicobai dengan sebuah iming-iming. Iblis mencoba menggugat status ke Allahan Yesus karena ada jaminan dalam Firman Tuhan mengenai hal ini yaitu pada Mazmur 91:11-12. Dan Yesus tidak menuruti Iblis karena mujizat apapun yang terjadi tidak ada pengaruh apa-apa terhadap Iblis, karna Iblis akan tetap menjadi Iblis.

Yesus disebut sebagai anak Allah, demikian juga dengan kita adalah anak-anak Allah. Oleh karena itu kita tidak perlu takut dan kuatir. Kenapa kita sampai bisa disebut sebagai anak Allah? karena Kasih (1 Yoh. 3:1), Pimpinan Roh Allah (Rm. 8:14-15), dan Kuasa (Mat. 3:13-17).

Jika kita menjadi anak Allah, kita adalah pewaris kerajaan sorga. Bagaimana seharusnya sikap kita sebagai anak Allah, ada beberapa indikasi anak Allah:

Memiliki kasih (1 Yoh. 5:2), mengasihi Allah dan mengasihi sesama anak-anak Allah. Mengasihi Allah berarti melakukan perintah-Nya.

Memiliki damai (Mat. 5:9), berarti menjadi pembawa damai, tapi damai yang seperti apa? damai didunia bersifat sementara, tapi damai dari Tuhan mampu membuat kita mengalah walaupun kita berada diposisi yang benar, Tuhan telah membagikan damai pada kita (Yoh. 14:27) oleh karena itu milikilah damai Tuhan, sebelum damai ini dicabut dari bumi (nubuat dalam kitab wahyu)

Hidup dalam kesucian (Fil. 2:14-16), pada ayat 14 di sebutkan bersungut-sungut dan berbantah-bantah, ini merupakan virus-virus yang berbahaya dalam kehidupan kita. Oleh karena itu jalanilah kehidupan dalam kesucian jangan sampai kesucian itu menjadi nyaris tak terdengar dalam kehidupan kita. kesucian harus menjadi dampak dimanapun kita berada, contoh dari kisah beberapa orang yang hidup tidak bercelah dalam Alkitab yaitu zaman Nuh dan zaman Lot.

Berpeganglah pada firman, jika kehidupan kita tidak berpegang pada Firman kita mempunyai kemungkinan untuk kehilangan keselamatan.

Oleh karena itu miliki lah hal-hal ini: kasih, damai, kesucian, dan berpeganglah pada firman Tuhan. Pertahankan status anak Allah dengan berpegang pada Firman Tuhan.

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th (Gembala setempat)
di Ibadah Umum - Minggu, 10 Agustus 2014

Share:

Ringkasan khotbah ~ Memuji dan berserah

Pengkhotbah: Ibu Pdt. Elvi Sinaulan-Sumampouw S.Th
Minggu, 03 Agustus 2014

Mazmur 134:1-3

Ayat yang pertama berkata mari pujilah Tuhan hai hamba-hamba Tuhan, yang dimaksud hamba-hamba Tuhan disini bukanlah hanya pendeta dan pelayan-pelayan saja namun ini berlaku untuk semua kita orang percaya, karena kita semua adalah hamba Tuhan. Malam hari disini berbicara tentang akhir zaman dan kita saat ini berada pada penghujung akhir zaman, oleh karena itu mari kita lebih giat lagi sungguh-sungguh lagi dalam memuji Tuhan.

Pemazmur mengajak kita untuk memuji Tuhan karena menyadari akan kebaikan Tuhan, Terkadang kita seolah-olahmemuji Tuhan, tapi sebenarnya kita sedang memuji diri kita sendiri. Marilah kita memakai mulut kita untuk senantiasa memuji Tuhan dimanapun kita berada, pakailah segala yang kita punya untuk kemuliaan nama Tuhan.

Ada 2 penyakit orang kaya yaitu sombong dan menganggap remeh orang lain. Namun dipemetikan ini biarlah kita menjadi orang yang menghargai berkat yang diberikan dengan mengucap syukur. Tapi bukan hanya dipemetikan ini kitamengucap syukur, melainkan setiap saat, kalau sampai sekarang kita masih dipelihara oleh Tuhan itu semua hal yang patut disyukuri. Kalau dulu Yesus sudah pernah menolong kita, sekarang pun dia akan tetap menolong kita melewati berbagai kondisi dunia (Ibrani 13:8).

Banyak pergumulan dalam pelayanan yang sedang kami jalani tapi kuasa Tuhan tidak pernah habis dalam setiap kehidupan kami, dan Tuhan tidak pernah meninggalkan kita semua, oleh karena itu syukuri apa yang Tuhan bri, karna Tuhan mempunyai banyak cara untuk memberkati kita. Kita dapat berdiri sampai sekarang ini bukan karena apapun yang ada dalam kehidupan kita tapi semua karena kasih karunia Tuhan yang begitu besar dalam hidup kita.

Pada ayat 2 berkata, angkatlah tanganmu, angkat tangan disini berarti berserah pada Tuhan. Saat kita berserah, kita akan melihat besarnya kuasa Tuhan. Apapun masalah yang kita hadapi tetap maju dalam melayani Tuhan karena Yesus ada bersama dengan kita dan siap menolong dan memberkati kita.

Dan dalam ayat 3 berkata kiranya Tuhan memberkati kita, saat kita memuji Tuhan dan berserah pada-Nya, Tuhan akan memberkati kita. Karna itu marilah kita memuji Tuhan senantiasa dan berserah pada-Nya.

Pengkhotbah: Ibu Pdt. Elvi Sinaulan-Sumampouw S.Th
(dari Kalimantan)
di Ibadah Umum - Minggu, 03 Agustus 2014

Share:

Postingan Populer

Arsip Blog

Spotify

Recent Posts