Pengkhotbah: Pdm. Debora Mamentu-Tumarar
Minggu, 03 Mei 2015
Lukas 6:6-10
Dalam ayat ini Yesus sedang mengajar dalam rumah Tuhan. Dan disitu terdapat orang yang mati tangan kanannya (ay. 6), oleh karena itu dia berada ditempat ibadah dikarenakan perarasaan tertekan dan bergumul dengan keadaanya saat itu. Orang tersebut berusaha datang ke rumah Tuhan dengan segala keterbatasannya, karena dia membutuhkan campur tangan Tuhan untuk mengatasi pergumulannya itu.
Tidak semua orang yang ada dirumah Tuhan mem-punyai tujuan untuk beribadah. Tapi selain orang yang mati tangan kanannya, ada juga orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat (ay. 7), yang tujuannya saat itu untuk mengamati kesalahan-kesalahan yang dilakukan Yesus. Mereka mempunyai sifat melihat kesalahan orang lain.
Kehebatan kuasa perkataan Yesus kemudian dinyata-kan pada orang ini. Yesus menyuruhnya untuk mengulurkan tangannya (ay. 10), yang kemudian dia bertindakan dengan menuruti perkataan Yesus. Dengan perkataan-Nya dan respon orang tersebut lewat tindakan, Yesus menyatakan mujizatnya.
Mungkin kita tidaklah seperti orang ini yang mempunyai penyakit yang parah, tapi terkadang permasalahan ada di kehidupan rohani kita. Ada hal-hal yang perlu dipulihkan oleh Tuhan. Cuma Yesus yang sanggup melakukannya. Orang Kristen terkadang hanya berpikir kita sehat tapi lihat lagi kebutuhan rohani kita, hanya Yesus jawaban untuk pemulihan kerohanian kita.
Percaya setiap perkataan-Nya, untuk apa kita meberitakan kebaikan Tuhan tapi kita tidak mengalami mujizat-mujizat dari kebaikan Tuhan. Buat apa kita berkata bagi Tuhan tidak ada yang mustahil tapi kita tidak percaya penuh pada Tuhan. Percaya penuh pada-Nya. Mujizat Allah itu nyata, bangun kepercayaan sungguh pada Tuhan, imani setiap perkataan Tuhan. Sampaikan segala pergumulan kita pada Yesus, cuma Yesus yang sanggup memberikan jalan keluar.
Belajar memperkatakan Firman, kalau Tuhan yang berkata pasti Dia akan genapi. Tuhan mampu mengubah dari kesukaran (Ben-oni) menjadi tangan kanan (Benyamin) yang dapat menopang pekerjaan Tuhan. Bangun persekutuan dengan Tuhan, nikmati setiap perkataan Tuhan (Yer. 15:16), karena Tuhan setia dengan perkataan-Nya (Mzm. 145:13).
Kematian Yesus memulihkan kehidupan kita, kematian Yesus memberikan janji yang bisa kita nikmati didunia ini. Percaya sungguh pada Tuhan, maka kita dapat menikmati setiap perkataan-Nya. Relakan Tuhan melakukan kesembuhan dalam kehidupan kita.
~ Pengkhotbah: Pdm. Debora Mamentu-Tumarar (Ibu Rohani)
di Ibadah Raya – Minggu, 03 Mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar