Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah ~ Ditengah krisis yang melanda dunia

Pengkhotbah: Pdt. Joseph Gerungan STh.
Minggu, 16 Agustus 2015

Wahyu 6:5-6
Krisis, sebenarnya apa arti kata “krisis”, kata ini dapat diartikan “suatu keadaan berbahaya atau keadaan yang genting”. Dalam pembahasan kali ini krisis terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

1) Krisis Ekonomi. Ekonomi menjadi suatu hal yang penting dalam kehidupan kita, tapi saat ini kita tengah dilanda dengan krisis ini, yang berdampak pada:

pangan, membuat kebutuhan pangan tak tercukupi sehingga menyebabkan gizi buruk.
keuangan, terjadinya inflasi dan monoter, yaitu kemerosotan nilai uang dikarenakan banyak dan cepatnya uang beredar sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan harga barang.
2) Krisis Keamanan (Why. 6:3-4). Siapa yang tidak takut jika keamanan/damai sejahtera telah diangkat dari bumi, semua pasti takut, karena dengan dicabutnya damai sejahtera dari bumi, akan membuat kita gelisah. Oleh karena itu kita harus menjadikan Firman sebagai landasan hidup kita.

3) Krisis Peperangan. Krisis peperangan sangat berdampak pada ekonomi, keamanan dll. Contohnya perang dunia I dan II membuat ekonomi dan hal-hal lain menjadi runtuh, 2 akibat dari krisis peperangan antara lain:

kelaparan, karena perang menyebabkan pasokan makanan kurang dan membuat kelaparan dimana-mana.
wabah penyakit, karena perang membuat obat-obatan sulit didapatkan sehingga membuat penyakit menjadi menular kemana-mana karena tidak disembuhkan.
4) Krisis Rohani. Krisis ini merupakan krisis yang berbeda dari yang disebutkan sebelumnya, karena krisis rohani memiliki bentuk seperti pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari kebenaran, diantaranya:

Teologi kontemporer, teologi kritis yang didasarkan pada keraguan dan kecurigaan terhadap Alkitab. mereka mempertanyakan tentang kebenaran Alkitab.
Teologi kemakmuran, suatu pemahaman bahwa orang Kristen yang miskin itu merupakan orang yang terkutuk.
Teologi liberal, memberi paham bebas berpikir, bertindak dan berkata-kata sesuai dengan pendapat sendiri, apa yang tidak cocok dengan akal sehat akan ditolak (kehendak bebas).
Teologi Predestinasi, keyakinan bahwa sekali selamat tetap selamat.
Rasul Paulus sudah melihat bahaya dari pengajaran ini yang mulai menyusup dalam gereja dikorintus sehingga ia menulis “penderitaan tentang salib memang kebodohan bagi mereka yang akan binasa” (1 Kor. 1:18a)

Jadi kita haruslah kembali pada teologi kontekstual yaitu pemahaman yang benar-benar sesuai dengan Firman Tuhan. Karena jika kita memberitakan hal yang bukan sebenarnya, kita akan terkutuk bahkan malaikat sorga sekalipun (Gal. 1:8). Oleh karena itu ditengah krisis yang melanda dunia, marilah kita senantiasa berpegang pada Firman Tuhan dan berdoa agar kita mampu melewati semua itu. Tuhan Yesus Memberkati. (~WS)

~ Pengkhotbah: Pdt. Joseph Gerungan STh. (dari Jakarta)
di Ibadah Raya – Minggu, 16 Agustus 2015

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Arsip Blog

Spotify

Recent Posts