Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th.
Minggu, 24 Mei 2015
Kisah Para Rasul 2:1-13
Perikop dari ayat Alkitab diatas adalah berbicara tentang Pentakosta yang biasa diartikan sebagai hari yang kelima puluh. Ternyata bukan hanya di perjanjian baru mengenal istilah Pentakosta, dalam perjanjian lama pun ada istilah Pentakosta, atau orang Israel sering menyebutnya dengan hari raya 7 minggu, yaitu suatu peringatan dan mendapatkan hukum Taurat di hari yang ke-50, mulai dari keluar dari tanah mesir sampai digunung Sinai. Dan diperjanjian baru kenapa disebut Pentakosta, karena dari hari kebangkitan sampai ketuangan roh kudus, ternyata itu ada rentang waktu 50 hari.
Kebiasaan orang Israel dalam merayakan hari-hari besar, biasanya mereka memfokuskan diri disuatu tempat untuk merayakannya. Dan pada saat itulah Roh Kudus dicurahkan, sesuai dengan nubuatan Nabi Yoel, Ini merupakan cikal bakal meledaknya Pantekosta.
Saat Roh Kudus turun keatas mereka, mereka bisa berbahasa asing. Disini timbul kecemburuan karena orang-orang Galilea ini dipandang sebagai orang-orang daerah yang tertinggal. Kecemburuan bukan hanya dari segi kemampuan yang kita miliki, tapi terkadang kecemburuan juga muncul saat melihat orang-orang yang lebih rohani.
Roh kudus kita butuhkan agar kita mempunyai kuasa untuk bersaksi. Dalam Kis. 1:8 bersaksi disini dalam bahasa aslinya adalah martir, yaitu orang-orang rela untuk mati demi Injil, demi Kristus. Bagaimana dengan kita? dalam sejarah banyak rasul yang mati karena Injil. Oleh karena itu kita butuh Roh Kudus untuk suatu semangat yang besar dalam memberitakan Injil.
Dalam pembacaan ini disana ada 2 kelompok yaitu orang percaya dan orang saleh. Jadilah orang percaya, yang bersaksi tidak hanya sekedar untuk tuntutan agama kita. Jadilah orang percaya yang menanti janji Tuhan. Mereka berkumpul, dan gerakan yang hebat terjadi ketika mereka saling terikat oleh Roh Kudus.
Hubungan antar orang percaya saat itu begitu dekat, mereka sehati, sepikir, saling mendukung. Ini dapat terjadi saat kita memiliki buah-buah Roh (Gal. 5:22-23). Dan akibat dari ini adalah kita mendapatkan berkat Tuhan (Mzm. 133:1-3). Marilah kita menabur dalam Roh (Gal. 6:8-10) yaitu, menabur dengan buah-buah Roh. Jangan kita jemu untuk berbuat baik, selagi masih ada kesempatan untuk melakukannya.
Kita adalah ciptaan Allah, oleh karena itu Allah memproyeksika kita untuk berbuat baik. Lakukan segala sesuatu karena dorongan Roh (Yes. 30:1) dan jangan kita berharap pada pertolongan-pertolongan dari dunia (Yes. 31:1). Berbuat baiklah pada semua orang terlebih pada kawan-kawan kita seiman.
Pelihara kebersamaan kita didalam Tuhan. Tabur buah-buah Roh. Dan jangan berharap pada dunia melainkan berdoalah minta pertolongan dari Tuhan, dan Tuhan akan selalu penuhkan kita dengan Roh Kudus.
~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu S.Th. (Gembala Sidang)
di Ibadah Raya – Minggu, 24 Mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar