Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah: Manusia Baru

 Pdt. Vecky Mamentu STh. | Minggu, 19 Jan. 2020

~ Kolose. 3:14

Surat Kolose ini ditulis saat Paulus berada di penjara Roma. Ketika dia sedang dipenjara dia teringat pada jemaat ini. Kolose terbentuk suatu jemaat yang merupakan dampak kegerakan Rohani dari kota Efesus. Dan ketika jemaat Kolose ini mulai terbangun, muncul ajaran yang tidak berdasarkan pada ajaran Kristus (Kol. 2:8). Sehingga Paulus mengingatkan mereka. Banyak pengajaran-pengajaran saat ini yang muncul, tapi berhati-hatilah dengan berbagai macam pengajaran yang sedang mempengaruhi gereja saat ini, tetaplah berpegang teguh pada kebenaran Firman Tuhan.

Paulus terbeban dengan keadaan jemaat di Kolose yang dipengaruhi dengan filsafat-filsafat kosong. Sehingga Paulus menulis tentang perikob ini yaitu Manusia Baru. Kondisi di Mataram tidak sama dengan kondisi yang ada di sini, mereka tidak bebas memuji Tuhan namun persatuan jemaat disana sangatlah kuat mereka saling menopang dalam pelayanan. Untuk menjadi manusia baru kita harus mengenakan kasih yang mempersatu-kan dan menyempurnakan. Sebagai Manusia Baru kita harus terlepas dari kehidupan duniawi (Kol. 3:5).

Kita harus mematikan sifat-sifat duniawi ini, karena sekarang gereja sedang diserang oleh keadaan ini. Kondisi ini juga terjadi pada masa saat Yesus ada didunia, Ketika gereja mengejar dan memperebutkan hal-hal yang duniawi, orang-orang memperebutkan jabatan, bahkan para petinggi-petinggi gereja terpengaruh dengan keadaan ini. Oleh karena itu kita harus menjaga kehidupan kita jangan sampai kita terpengaruh, biarlah kita berusaha untuk hidup kudus dan mengedepankan buah-buah roh dalam kehidupan kita (Kol. 3:12-13, Gal. 5:22:23). Dari nilai-nilai ini Paulus mengangkat hal yang paling utama yaitu kasih.

(Mat. 24:12) Akhir zaman akan terjadi kondisi dimana kedurhakaan dan kejahatan semakin bertambah sehingga kasih akan menjadi dingin. Kondisi ini merupakan tanda kedatangan Yesus. Ketika kita tidak memiliki kasih yang ada hanyalah kecurigaan, kita tidak memunculkan damai sejahtera yang sesungguhnya. Hanya kasih yang dapat membuat kita tenang, kasih tidak pernah kompromi dengan hal-hal yang diniawi. (Ibr. 13:1) Peliharalah kasih persaudaraan, karna ketika kita gagal memelihara kasih maka yang ada hanyalah kehancuran. 

Kita semua berbeda dari sifat, karakter dan lain-lain, namun yang dapat mempersatukan semuanya itu hanyalah kasih Tuhan. Cuma kasih Kristus yang mampu mempersatukan. Kasih begitu sangat penting dalam kehidupan kita (1 Kor. 13). Oleh karena itu jagalah kasih dalam setiap hidup kita, apapun yang kita lakukan tanpa kasih itu tidaklah ada artinya. Kita disempurnakan hanya oleh kasih Tuhan. Apakah kasih itu? Kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu dan mengharapkan segala sesuatu.

Marilah kita berusaha untuk memiliki kasih, berusaha untuk hidup didalamnya, karena tanpa kasih hidup ini sia-sia. Biarlah dalam hidup ini kita mengIsi kehidupan kita dengan nilai-nilai sorga. (dr)


~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Ringkasan khotbah di Ibadah Raya - Minggu, 19 Januari 2020

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Arsip Blog

Spotify

Recent Posts