Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah ~ Tinggallah dalam Tuhan

Pengkhotbah: Pdt. Aliudin STh.
Minggu, 28 Februari 2016

Yohanes 15:1-8

Sebuah ranting yang patah atau terlepas dari batang pokok sebuah pohon akan menjadi kering lalu akan dicampakan kedalam api, sama seperti kehidupan kita pada saat terlepas dari pokok keselamatan kita akan mati, bukan secara fisik tapi secara rohani, karena jiwa kita binasa, pada akhirnya kita akan dicampakan kedalam dapur api. Oleh karena itu mari kita tinggal didalam Tuhan.

Saat kita sudah tinggal didalam Tuhan bukan berarti kita hanya diam saja dan tidak melakukan apa-apa, tapi kita harus berbuah, bukan buah yang jelek, tetapi buah yang baik. Salah satunya adalah buah-buah Roh yang terdapat dalam Galatia 5:22-23, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Adakah buah-buah Roh tersebut dalam kehidupan kita? Mari kita miliki buah-buah Roh ini dan teruslah berbuah, agar orang-orang dapat menikmati buah-buah yang baik dari kehidupan kita. Mari tumbukan buah-buah roh tersebut dengan cara dipenuhi dengan Roh Kudus, miliki hubungan dengan Tuhan, biarkan Roh Tuhan memimpin dan mengubah hidup kita dan tinggallah didalam Yesus. Biarlah hidup kita memancarkan keenakan buah anggur dan disukai banyak orang karena ada buah-buah Roh dalam hidup kita.

Apa keuntungan jika kita tinggal didalam Yesus? Kita diberi sebuah keuntungna saat kita tinggal dalam Yesus, itu adalah kita dapat meminta segala sesuatu yang kita kehendaki (Yoh. 15:7), cara kita meminta adalah dengan berdoa. Kita dapat meminta kepada Bapa asal permintaan tersebut sesuai dengan kehendak Tuhan, kalau kita tinggal didalam Tuhan pasti apa yang kita minta itu sesuai dengan kehendak-Nya. Berdoalah sesuai dengan kehendak Tuhan, miliki hubungan yang baik dengan Tuhan.

Oleh karena itu marilah kita terus tinggal didalam Tuhan dalam bahasa asli kata tinggal diartikan lebih erat, lebih dekat, lebih intim dengan Tuhan. Dan saat kita tinggal didalam Tuhan, kita akan menghasilkan buah-buah yang manis yang dapat berdampak pada orang-orang sekitar kita. Mari terus nyalakan Roh kita dalam Tuhan, dan biarlah Nama Tuhan dipuji dan dipermuliakan, Tuhan Yesus Memberkati. (WS/dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Aliudin STh.
(Pendeta Asal Aceh, dari KP4)
di Ibadah Raya - Minggu, 28 Februari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Belajar dari Sikap Yusuf

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 21 Februari 2016

Matius 2:19-23

Pada pemerintahan Herodes, Yusuf terancam akibat sifat-sifat buruk dari Herodes yang egois, curiga dan mudah terprofokasi. Sehingga Yusuf menyingkir ke Mesir (Mat 2:13). Orang bijak menyingkir saat melihat malapetaka (Ams. 27:12/Ams. 23:3). Orang yang bijaksana itu tidak gegabah, mempertimbangkan segala sesuatu dan mempunyai perhitungan-perhi-tungan. Yesus pun melakukan hal yang sama (Mat. 4:12), menyingkir bukan berarti penakut, tapi bijaksana dalam menghadapi sesuatu.

Pada masa 3.5 tahun pemerintahan antikris, Tuhan pun akan menyingkirkan kita yang penuh dengan Roh. Oleh karena itu jadilah orang bijak agar kita disingkirkan pada masa itu. Yusuf merupakan orang yang berani menyingkir, menghindar dari bahaya, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari sikap Yusuf:

1) Yusuf fokus pada kepentingan Tuhan (Mat. 2:29), Bethlehem dan Mesir berjarak ratusan kilometer. Yusuf tidak menunda-nunda, dia segera berangkat, karena dia fokus tentang kepentingan Tuhan. Mari bersama-sama kita fokus dengan kepentingan Tuhan, mari fokus pada jemaat dimana kita dipanggil. Saat Yusuf disuruh untuk menyingkir ke Mesir, tidak ada argumentasi dari Yusuf untuk menentang Tuhan, karena Yusuf mementingkan kepentingan Tuhan. Terkadang akal kita menjadi hambatan buat kita untuk melakukan kepentingan Tuhan, jadikan kepentingan Tuhan sebagai prioritas kita. Jika kita mementingkan kepentingan Tuhan, Tuhan mampu menyingkirkan kita saat ada ancaman datang (Maz. 56:14)

2) Yusuf fokus mengurus urusannya (Mat. 2:22). Yusuf mengetahui dia punya Penasehat Ajaib. Yusuf tidak terpengaruh dengan orang lain, dia fokus dengan urusannya, marilah kita fokus dengan apa yang dipercayakan kepada kita, kalau kita ibu rumah tangga, kepala rumah tangga, anak fokuslah dengan tugas dan tanggung jawab kita. Bekerjalah dengan hebat, bekerjalah dengan tangan kita, agar kita tidak bergantung pada orang lain. Tuhan sanggup membuka jalan buat kita.

3) Yusuf fokus dalam ketaatan. Orang taat itu sangat menyenangkan, tapi orang yang tidak taat sangat mengecewakan. Yusuf taat pada Tuhan, walaupun mungkin ada tantangan, namun orang yang taat selalu diprioritaskan Tuhan, orang yang taat suka mengalah. Dan sikap hidup yang suka mengalah dan rendah hati ada pada Yusuf.

Marilah kita fokus pada kepentingan Tuhan, fokus pada urusan kita, dan fokus pada ketaatan hidup, seperti halnya Yusuf, agar kita menjadi orang yang bijaksana dan disingkirkan Tuhan saat kita akan mengalami hal yang buruk. (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 21 Februari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Belajar dari Bartimeus

Pengkhotbah: Bpk. Amos Mukkun SPd., MM.
Minggu, 14 Februari 2016

... ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. ...
Markus 10:46-52

Bartimeus merupakan seorang pengemis yang buta, yang tidak memiliki apa-apa dan juga tak dapat melakukan apa-apa yang dalam kata lain dia dapat dibilang sebagai orang yang lemah. Sebelumnya dia merupakan orang yang belum mengenal Yesus, hanya pada saat orang-orang berbondong-bondong, melewati tempat itu baru pada saat itu ia mengenal Yesus. Saat ia mendengar tentang Yesus dia berteriak, tapi ia disuruh diam, namun semakin keras ia berteriak, mungkin orang yang menegur Bartimeus bermaksud untuk mendapatkan penghargaan dari Yesus, tapi mereka sebenarnya berbuat salah karena melarang orang datang kepada Tuhan. Kita juga sebenarnya tidak boleh menilai orang dari bentuk fisiknya, karena ada beberapa hal yang dapat kita contohi dari Bartimeus, mari kita pelajari bersama:

1) Yang pertama, Bartimeus terus berseru kepada Tuhan, dia tidak memperdulikan kata orang yang menegurnya, karena dia memiliki 1 tujuan, yaitu ingin dijamah Tuhan. Pada zaman sekarang ini bagaimana kita berseruh pada Tuhan? yaitu melalui doa. Kita dapat berseru pada Tuhan lewat doa kita, namun terkadang ada doa yang tidak dijawab oleh Tuhan, bagaimana cara supaya doa kita dijawab oleh Tuhan? Percaya dan hidup bersih, sesuai dengan yang Tuhan inginkan.

2) Kedua, kuat dan teguh, meskipun sudah disuruh diam dia tetap pada pengharapannya, yang ingin dijamah oleh Yesus, dapat dilihat disini imannya besar dan memiliki prinsip. Jangan kita tergoda dengan tawaran dunia yang menjatuhkan kita, kita harus berakar dan dibangun didalam Yesus (Kol. 2:7) supaya kita kokoh dan berpendirian, karena orang yang tak memiliki prinsip akan seperti benih yang ditanam dibebatuan, yang saat matahari terbit layulah ia.

3) Ketiga, memiliki hati yang bersih, hati kita harus berisih saat datang pada Yesus, orang yang bersih memiliki kasih, mau mengampuni, ia melepaskan jubahnya sebagai tanda penghormatan (Mat. 11:29) dan datang kepada Tuhan dengan hati yang bersih, karena melepaskan jubah yang kotor melambangkan noda-noda dihati yang dibersihkan.

Maka dari itu Tuhan mengundangnya, Tuhan memberikan kelegaan kepada orang yang datang kepada-Nya, tapi dengan syarat "pikulah kuk yang Kupasang". Yesus senang memikul beban kita, pergumulan kita, menyelesaikan masalah kita. Berseruhlah pada Yesus, teguhkan iman kita, dan miliki hati yang bersih untuk datang pada Yesus.(WS/dr)

~ Pengkhotbah: Bpk. Amos Mukkun SPd. MM.
(Utusan Pelprip Wilayah XLVII Kombi)
di Ibadah Raya - Minggu, 14 Februari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Imam dan Ahli-ahli Taurat

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 07 Februari 2016

Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. ...
Matius 2:4-6

Imam dan Ahli-ahli Taurat, siapa mereka? Imam adalah orang-orang yang bertugas mengatur peribadatan, sedangkan Ahli-ahli Taurat adalah orang-orang yang menjelaskan seluk-beluk Taurat, yang dimana terdapat 613 poin larangan didalam hukum Taurat. Ahli-ahli Taurat ini muncul disekitar pembuangan ke Babel karena pada saat itu terjadi gerakan pertobatan, saat itu mereka membutuhkan seorang guru yang akan membangkitkan semangat mereka, seorang penerjemah, karena sudah tidak ada nabi-nabi yang menyuarakan suara Tuhan.

Tapi seiring berjalannya waktu terjadi kemerosotan dikalangan Imam-imam dan Ahli-ahli Taurat, antara lain:

1) Panggilan berubah menjadi profesi, terjadi perubahan bukannya mereka melakukan tugasnya untuk kepentingan Rohani, melainkan lebih kepada tugas-tugas dari raja, terjadi persaingan  untuk menjadi yang terbesar.

2) Menambah-nambah aturan yang tak tertulis di dalam hukum Taurat, seperti saat murid-murid Yesus makan tanpa mencuci tangan, mereka para Ahli Taurat menegur murid-murid Yesus, padahal hal tersebut tidak tertulis dalam kitab Taurat, mereka menambahkan hukum-hukum lisan dalam hukum Taurat.

Sehingga daripada itu muncul 3 hal yang sangat menonjol dari para Imam dan Ahli Taurat ini, yaitu:

1) Keangkuhan. Suka memandang orang rendah, sombong, tinggi hati, congkak. Sehingga menyebabkan mereka dibenci banyak orang, mereka tak layak disebut hamba Tuhan, karena hamba Tuhan seharusnya merendahkan diri, memandang orang lain lebih penting, dan tak egois.

2) Munafik. Pura-pura percaya/setia pada Agama padahal sebetulnya tidak. Selalu mengatakan sesuatu yang tak sesuai dengan perbuatannya, bermuka dua (Mat 23:2-3) hanya mampu sampai mengajarkan tapi mereka sendiri tidak dapat berbuat seperti apa yang mereka katakan, sehingga Yesus berkata pada Matius 23:13 mereka munafik.

3) Bersifat dingin, tak meresponi kedatangan Tuhan, padahal mereka tahu betul tentang Firman, Sehingga seharusnya mereka senang, tapi itu tak mereka rasakan karena mereka hanya tahu Firman tapi tidak mempunyai semangat untuk mempercayai dan melakukannya. Kita harus bersemangat menanti kedatangan Tuhan bukannya dingin.

Ingat Tuhan telah datang, mati dan bangkit untuk kita, mari nantikan dan layani Tuhan dengan kerendahan hati, sungguh-sungguh, dan penuh semangat. (WS/dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 07 Februari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Andalkan Tuhan

Pengkhotbah: Pdt. Henny Kumendong
Minggu, 31 Januari 2016

Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.
Mazmur 118:8

Perikop dari pasal ini adalah nyanyian puji-pujian. Pemazmur menuliskan pasal ini karena ia menyadari bahwa perbuatan Tuhan tidak dapat diselami oleh kita manusia, kita tidak mampu memahami pikiran dari Allah. Hikmat dan pengetahuan Allah sungguh hebat (Rm. 11:23). Tuhanlah yang menentukan jalan kita. Ditengah ketidakmampuan kita, Allah mampu menolong kita, Dia sanggup.

Terkadang Tuhan membiarkan badai menerpa hidup kita, tapi Allah memberikan ketenangan pada kita, supaya kita lebih mengandalkan Tuhan dan Tuhan tidak pernah membiarkan kita. Didalam Yesus ada pertolongan ada jalan keluar.

Pemazmur mengucap syukur karena dia sudah mengalami kasih setia Tuhan dalam hidupnya. Kasih setia Tuhan tidak pernah kering. Berseru pada Tuhan, Tuhan akan memberikan kelegaan pada kita. Oleh karena itu lebih baik kita berlindung pada Tuhan karena didalam Tuhan ada jaminan, karena Tuhan berjanji bahwa Ia akan menyertai kita sampai kesudahan. Tuhan mampu memberikan kita ketenangan. Tuhan menyertai kita. Tuhan mampu memberikan kita jalan keluar. Tuhan tidak pernah berjanji bahwa kehidupan kita akan tenang-tenang saja, tapi Tuhan berjanji Dia akan menyertai kita.

Mazmur 118 ini dibuka dengan bersyukurlah, dan ditutup juga dengan bersyukurlah. Dan dari ayat yang pertama sampai dengan selesai, pemazmur menceritakan pergumulan-pergumulan yang ia alami, tapi pemazmur melihat penyertaan Tuhan nyata dalam hidupnya.

Oleh karena itu tidak ada alasan untuk kita tidak mengucap syukur. Andalkan Tuhan, karena hanya didalam Tuhan ada ketenangan, ada jalan keluar, ada jaminan. (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Henny Kumendong (Wakil Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 31 Januari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Ketika dikecewakan

Pengkhotbah: Pdt. Tonny Sumoket STh.
Minggu, 24 Januari 2016

... Suatu ketika Lazarus jatuh sakit. Kedua saudaranya mengabarkan kepada Yesus, "Tuhan, saudara kami yang Tuhan kasihi itu sakit." ...
Yohanes 11:1-3

Dalam Yohanes 11:20-21 menunjukan kepada kita bagaimana sikap Marta ketika menghadapi peristiwa yang terjadi dalam keluarganya, meskipun marta dikecewakan oleh Tuhan Yesus dengan datang terlambat sehingga saudaranya Lazarus yang sakit itu telah meninggal, namun Marta menunjukan sikap yang luar biasa, yakni Marta tidak terpengaruh dengan keadaan disekitarnya tetapi Marta pergi menghampiri Yesus. Artinya Marta memiliki sikap dan pikiran yang postif.

Sehingga ketika kita beranjak ke Yohanes 11:22-24 kita mendapatkan bahwa Marta yang dikenal sebagai orang yang hanya suka memikirkan hal-hal lahiriah, ternyata Marta  tahu dan mengerti tentang Firman Tuhan, terbukti dengan dialog yang dilakukan Marta dengan Tuhan Yesus.

Yohanes 11:27 ayat ini memperlihatkan kesetiaan Marta yang meskipun dikecewakan Marta menunjukan sikap serta sifat yang baik, yakni ia tetap percaya atau dalam bahasa aslinya pistis yang berarti setia yang teruji/murni. Kepercayaan dan kesetiaan Marta kepada Tuhan Yesus telah terbukti dengan sikap Marta dalam menghadapi pergumulan yang ia alami. Walaupun sebenarnya Marta tidak tahu asal-usul Tuhan Yesus namun ia dapat mengetahui siapa Tuhan Yesus dan dengan menunjukan sikap dan tingkah laku positif meskipun saat itu Marta dikecewakan dan tidak ditanggapi oleh Tuhan Yesus, tapi justru dari peristiwa itu Marta dapat mengerti lebih jauh tentang Yesus. Karena banyak orang yang telah mengikut Yesus tetapi tidak mengetahui dan mengerti Yesus itu (Mat. 16:13-17), tapi Marta mengetahui bahwa Yesuslah Mesias yaitu Yang Diurapi (Yoh. 11:27).

Milikilah sikap Marta yang berpikiran dan berlaku positif ketika dikecewakan serta milikilah kepercayaan yang tulus dan hati yang tulus. (Rhe.P)

~ Pengkhotbah: Pdt. Tonny Sumoket STh. (dari Kep. Riau)
di Ibadah Raya - Minggu, 24 Januari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Kaya Rohani, Kaya Iman, Kaya Mujizat

Pengkhotbah: Pdt. Albert Tuwaidan
Minggu, 17 Januari 2016

... Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. ...
Yohanes 15:1-3

Pada ayat 2, kalimat dibersikan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah, artinya kita dibersihkan agar menjadi kaya buah-buah rohani, seperti yang terdapat pada Kolose 1:27 "Betapa kaya dan mulianya rahasia itu", rahasia kebenaran Firman Allah sangatlah mahal, jadi kita yang mengetahui rahasia kebenaran Firman Allah adalah orang-orang kaya, tapi jika kita mengerti Firman lalu mengalami Firman itu, jangan simpan sendiri, tapi saksikan kepada banyak orang supaya menjadi berkat buat mereka.

Lalu kaya Firman membuat kita kaya iman, karena semua Firman yang kita dengar membuat iman kita semakin besar, iman juga merupakan dasar dari sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr. 11:1), contohnya dapat dilihat pada tokoh-tokoh alkitab pada Ibrani 11, misalnya, kita berharap untuk masuk surga, itu merupakan modal iman kita menuju ke surga. Contoh yang lain adalah akhir zaman, kita belum melihat akhir zaman, tapi kita yakin pasti akan terjadi, karena kita percaya kepada apa yang ditulis dalam Alkitab, itu sebabnya kaya rohani membuat kita kaya iman.

Berikutnya adalah kaya iman dapat menghasilkan banyak mujizat atau bisa dibilang membuat kita kaya mujizat. Seringkali kita sudah beriman, misalnya saat sakit, kita beriman akan sembuh, tapi kita belum sembuh, kenapa? karena Tuhan mau membentuk kita, ada waktu Tuhan disaat Ia akan mengangkat kita dari semua pendertiaan kita, karena kita layaknya emas yang saat ditempah akan keluar dengan kemilaunya. Dalam Mazmur 119:71 dikatakan bahwa tertindas itu baik agar supaya aku dapat belajar ketetapan-ketetapan-Mu, saat kita tertindas kita akan belajar ketetapan Tuhan. Mujizat tidak didapat dengan diam, tetapi dengan memintanya, mungkin saat kita sakit, dokter tidak bisa berbuat apa-apa, tapi mujizat masih ada, Tuhan itu dokter diatas segala dokter, jadi saat dokter angkat tangan Tuhan turun tangan.

Jadi Marilah kita tambah pengetahuan kita akan rahasia Firman Allah agar iman kita menjadi kuat dan dapat melakukan mujizat bagi kemuliaan Tuhan, Tuhan Yesus memberkati. (WS)

~ Pengkhotbah: Pdt. Albert Tuwaidan
(dari desa Tambarana , Poso)
di Ibadah Raya - Minggu, 17 Januari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Belum Terlambat

Pengkhotbah: Pdt. Felix Rumondor.
Minggu, 10 Januari 2016

Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
Mazmur 30:6

Selagi kita hidup didunia, kita masih hidup dengan orang lain dan pasti akan ada permasalahan dan tantangan dalam hubungan kita dengan orang lain. Oleh karena itu untuk menjadi lebih baik kita butuh teguran dari orang lain, kita harus menerima teguran dari orang lain, karena orang yang tidak mau menerima teguran adalah orang sombong. Teguran merupakan penyampaian hal yang perlu kita perbaiki, dan semua untuk kebaikan kita, bahkan teguran dari orang yang mungkin lebih mudah dari kita. Mari membuat gereja sebagai solusi, jadilah pelaku Firman, tetap andalkan Tuhan. Saat Tuhan murka Tuhan menegur kita, sadarlah akan teguran Tuhan.

Pada dasarnya manusia tidak ada artinya, tapi Tuhan membuat kita menjadi berarti, oleh karena itu kita butuh Firman dalam menjalani kehidupan ini. Karena dalam kehidupan manusia, Tuhan menyediakan hal yang baik buat kita asal kita mau ditegur oleh-Nya. Penderitaan dunia tidak sebanding dengan apa yang Tuhan sediakan buat kita. Namun terkadang kita tidak mau melewati proses Tuhan, kita ingin bersorak-sorai terlebih dahulu. Tapi jalanilah proses Tuhan, karena dalam ayat ini berkata, sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai, ada waktunya doa kita akan dijawab oleh Tuhan, sabarlah menunggu waktu Tuhan, ada waktu Tuhan.

Saat Tuhan menjawab doa kita jangan mempermainkan Tuhan. Jangan sampai justru berkat yang Tuhan berikan, menghalangi kita untuk datang beribadah. Jangan sampai itu mengurangi kesetiaan kita pada Tuhan. Sifat manusia pada umumnya melupakan Tuhan saat sedang diberkati. Tapi selama kita masih kuat, selama kita masih bisa memberikan yang terbaik buat Tuhan, layanilah Tuhan. Jangan cuma sisah hidup kita yang kita berikan pada Tuhan, pakai hidup kita selagi kita masih muda, selagi masih kuat untuk melayani Tuhan.

Bertobatlah sebelum terlambat, karena bermacam cara Tuhan sudah pergunakan untuk menegur kita agar bertobat. Jika kita sering menghadapi masalah atau menangis itu semua menandakan kita masih hidup. Tapi Tuhan adalah Allah yang luar biasa, terkadang Tuhan murka, tapi Tuhan mengasihi kita seumur hidup kita. Bersyukurlah kalau kita masih ada saat ini, mari pakai hidup kita untuk Tuhan. Mari bersekutu supaya kita bisa saling menopang dan kuat didalam Tuhan. Dengarkan teguran Firman karena ada hal yang indah yang Tuhan perisapkan untuk kita. (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Felix Rumondor (dari Timbelang, Sanger)
di Ibadah Raya - Minggu, 10 Januari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Mengenal Maria Ibu Yesus

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 03 Januari 2016

Lukas 1:26-38

Didalam Alkitab ada sekitar 6 nama Maria, dan salah satu dari enam Maria tersebut adalah Maria Ibu Yesus. Maria Ibu Yesus ini memiliki 4 hal yang menarik, yang patut kita teladani, 4 hal tersebut adalah:

1) Orang suci, Ia merupakan orang yang suci karena ia mengandung Yesus saat ia masih perawan, perawan adala nilai kesucian untuk seorang wanita saat sebelum menikah. Kesuican atau kekudusan juga merupakan takaran nilai jika ingin mengikuti Tuhan, mari kita selalu kejar kekudusan, jika kita ingin melihat Sorga, kejarlah kekudusan. Memang jika dibilang kita adalah orang berdosa, tapi Tuhan telah mati dan telah menebus dosa kita, namun ada 2 hal yang tidak dapat diampuni Tuhan, yaitu: orang yang menghujat Roh Kudus dan orang yang tidak mau diampuni. pada dasarnya apapun kesalahan kita Tuhan mau mengampuni kita.

2) Memiliki kepekaan Rohani yang tinggi, saat malaikat datang dan menyampaikan kabar bahwa Maria akan mengandung dan melahirkan seorang Juruselamat, ia peka dan tahu bahwa itu adalah suara dari Tuhan dan bukan dari yang lain. Mari kita miliki kepekaan Rohani yang tinggi (Rm. 12:2)  agar kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak.

3) Memiliki kedudukan sebagai hamba Tuhan, menjadi seorang hamba berarti menempatkan diri dikedudukan yang rendah. Menjadi hamba itu tidak gampang, membutuhkan kerelaan bukan hanya rela untuk hal-hal yang gampang tetapi juga untuk hal-hal yang sulit. Seperti Maria belum menikah, masih perawan, tapi dia merelakan hidupnya dipakai oleh Tuhan, untuk mengandung dan melahirkan Sang Juruselamat, Yesus.

4) Rendah hati, rendah hati artinya tidak sombong dan tidak angkuh, suka memberi, buktinya dia memberikan tubuhnya untuk menjadi tempat mengandung bayi Yesus, memang tidak mudah tetapi dia menerimanya dengan rendah hati.

Dengan peristiwa yang dialami oleh Maria yaitu, mengadung dan melahirkan Yesus maka Maria disebut berbahagia (Luk. 1:48a), karena Tuhan memperhatikan hamba-Nya (Luk. 1:48b, Rahmat Tuhan turun-temurun atas umat-Nya (Luk. 1:50), dan Tuhan selalu mengingat kita dan menolong kita para umat-Nya. (WS)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 03 Januari 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Memaknai Natal

Pengkhotbah: Pdt. Roy Manueke STh.
Minggu, 27 Desember 2015

Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat,
yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Lukas 2:8-11

Natal adalah hari yang spesial. Setiap orang memilki cara yang berbeda-beda dalam merayakan Natal. Ada yang memakai baju baru, sepatu baru, aksesoris, serta menghias ruangan dengan pohon Natal, lampu yang berkilap-kilap, dsb. Apakah salah merayakan Natal dengan cara seperti itu? Jawabannya tidak, asal positif, dan merayakan dengan penuh sukacita. Tapi Tuhan lebih suka kita merayakan Natal dengan mengerti makna Natal yang sesungguhnya.

Bagaimana memaknai Natal?
1) Lukas 2:11, renungkan apa yang terjadi jika Yesus tidak lahir bagi kita? Apa yang kita miliki tanpa Yesus? Tanpa Yesus kita tidak ada artinya. Yesus datang untuk menyelamatkan manusia, bukannya manusia itu istimewa tetapi Tuhan mengasihi kita secara luar biasa. Buktinya, Ia memberikan semuanya kepada kita, termasuk nyawa-Nya agar kita bisa terlepas dari dosa. Kalau kita menyadari Tuhan mengasihi kita, apa respon kita? Kalau kita menyadari bahwa Yesus sudah berkorban untuk kita, apa yang akan kita berikan kepada-Nya?  Jawabannya, kasih dibalas dengan kasih, pengorbanan dibalas dengan pengorbanan. Tuhan mengasihi kita yang berarti kita harus mengasihi Dia. Tuhan telah berkorban untuk kita yang berarti kita juga harus berkorban untuk Dia.

2) Lukas 2:8-10, Siapa para gembala yang dimaksud (ayat 8) ? Mereka adalah kelompok orang sederhana,  orang-orang yang terlupakan, tapi mereka yang pertama kali menerima kabar kesukaan besar. Ini adalah bukti kepedulian Kristus pada orang-orang yang sederhana. Jadilah orang yang sederhana dihadapan Tuhan. Bagaimanapun keadaan kita, Tuhan selalu peduli kepada kita. Setiap ada masalah dan persoalan selalu ada jalan bagi Tuhan dan didalam Tuhan tidak ada yang mustahil.

Jadi, ditahun ini marilah kita merayakan Natal dengan mengerti makna Natal yang sesungguhnya. Yaitu, menjadi orang yang sederhana yang mengasihi Dia dan berani berkorban untuk-Nya. (Maria.S)

~ Pengkhotbah: Pdt. Roy Manueke STh. (dari Tangerang)
di Ibadah Raya - Minggu, 27 Desember 2015

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Persembahan ke-3 Mur

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 20 Desember 2015

Matius 2:11
Persembahan ketiga yang diberikan oleh orang majus kepada bayi Yesus adalah Mur. Mur merupakan getah yang diambil dari sebuah pohon yang hanya terdapat di Afrika dan Arabia Selatan pada waktu itu, sehingga sangat langka dan mahal. Getah dari pohon tersebut tidak padat seperti kemenyan melainkan cair seperti minyak.

Mur banyak dicari oleh bangsa Israel karena sebagai salah satu unsur dalam minyak urapan (Kel. 30:22-50), dalam ayat ini dikatakan bahwa Musa membuat minyak urapan yang kudus, salah satu bahannya adalah Mur. Musa mengurapi Kemah pertemuan serta perkakas-perkakasnya dengan minyak urapan. Tetapi untuk memakai minyak urapan ini tidaklah sem-barangan.

Mur ini berbicara tentang urapan Tuhan. Urapan Tuhan itu ialah Roh Kudus yang Tuhan berikan, ada beberapa tanda-tanda dan bukti orang dipenuhkan oleh Roh Kudus selain dengan berbicara dalam bahasa roh, juga menghasilkan buah-buah Roh (Gal. 5:22-23)

Kasih, Roh Kudus memberikan kasih yang murni kasih yang tidak meminta balasan. Yang kedua Sukacita, dengan Roh Kudus kita dapat melayani dengan sukacita, senang hati dan gembira. Ketiga Damai Sejahtera, orang yang memiliki damai sejahtera berarti tidak memiliki beban dalam hatinya kemanapun dia pergi, dan selalu berpikir positif. Keempat Kesabaran, kita harus belajar bersabar. Orang yang diurapi tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan. Kelima Kemurahan, suka membantu seseorang, murah hati. Keenam Kebaikan, mari berbuat baik pada semua orang tanpa memandang ras, agama dan status sosial dari seseorang. Ketujuh Kesetiaan, kita harus setia hingga akhir, walaupun ada badai topan tetaplah setia, setia itu berarti: taat aturan, menghargai pemimpin, tidak mungkin berkhianat. Kedelapan Kelemah Lembutan, Bukan berarti berbicara seperti banci, tapi berbicara halus dengan orang lain. Terakhir Penguasaan Diri, mampu menguasai diri kita sendiri, baik dalam bertingkah laku, berkata-kata dan lain-lain.

Dan tidak ada hukum yang dapat menentang kesembilan hal itu. Ciri khas dari mur adalah menimbulkan bau harum, bau harum itu tidak perlu bicara tapi orang dapat menciumnya. Marilah kita berusaha untuk dipenuhkan dengan Roh Kudus dan menyebarkan bau harum Kristus dalam kehidupan kita. Biarlah kita memiliki iman yang suci dan berdoa dengan peng-urapan Roh Kudus dizaman akhir ini agar kita tidak mudah digoyahkan (Yud. 1:18-20). (Maria.S/dr)

Kita harus melayani Tuhan dibawah urapan Tuhan.

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 20 Desember 2015

Share:

[Event] KKR di Makalisung


Kamis - Jumat, 3 - 4 Maret 2016

Puji Tuhan Pelayanan KKR malam pertama dari Bpk. Gembala dan malam pertama sampai kedua dari Tim Pelayan Altar di Makalisung dapat berlangsung dengan baik, doakan KKR yang rencananya akan dilaksanakan sampai dengan minggu malam ini (4 malam), agar dapat memberikan dampak bagi setiap orang yang datang menghadiri KKR tersebut.
Share:

Postingan Populer

Arsip Blog

Spotify

Recent Posts