Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah ~ Kemenyan yang dipersembahkan

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 13 Desember 2015

Matius 2:11

Kalau pada pembahasan yang lalu berbicara tentang emas yang dipersembahkan oleh orang majus pada bayi Yesus, pada khotbah kali ini berbicara tentang persembahan yang kedua yaitu kemenyan.

Apa kegunaan dari kemenyan? Kemenyan berguna sebagai salah satu unsur untuk ukupan (Kel. 30:34-38) dalam ayat tersebut dapat dilihat bahwa kemenyan tidak akan layak dipersembahkan kepada Tuhan jika tidak dicampurkan dengan beberapa bahan wangi-wangian lainnya yaitu getah damar, kulit lokan dan getah rasamala. Sama halnya dengan gereja kita, didalam gereja kita memiliki banyak orang yang berbeda satu dengan yang lainnya, seharusnya dengan adanya perbedaan ini membuat kita menyatu bukan malah karena perbedaan membuat kita semua tercerai berai, mari kita saling mendukung satu sama lainnya dan menjadi kombinasi yang layak dipersembahkan kepada Tuhan.

Kemenyan harus digiling dan sebagian dibakar (Kel. 30:36), ini berbicara tentang proses sebelum kemenyan itu layak dipersembahkan kepada Tuhan, kemenyan yang dicampurkan pun harus kemenyan yang murni (Kel. 30:34), serta harus dicampurkan juga dengan garam untuk mencegah pembusukan, jadilah pelayan Tuhan yang penuh dengan ketulusan, kemurnian, dan kesucian.

Digiling dan dibakar disini berbicara tentang pergumulan / penindasan, untuk dapat melewati ujian-ujian ini dibutuhkan kesatuan antara bahan-bahan wangi-wangian tersebut agar itu menjadi berkenan kepada Tuhan, selain itu dibutuhkan garam yaitu Firman Tuhan sehingga kita diberikan kekuatan dalam melewati ujian-ujian tersebut. Tapi bagaimana kita dapat menerima Firman Tuhan saat kita berada dalam penindasan? Hanya dengan dipenuhkan oleh Roh Kudus kita dapat menerima Firman Tuhan (1 Tes. 6-10), sehingga kita dapat menjadi teladan kepada semua orang percaya.

Kemenyan yang dipersembahkan orang Majus sebenarnya mengisyaratkan bahwa Yesus akan menjadi Imam Besar, tugas imam sendiri adalah berdiri dihadapan Tuhan untuk kepentingan umat Israel. Yesus menjadi Imam Besar untuk kepentingan keselamatan bagi kita semua. Tugas imam juga bukan hanya gembala, tapi kita semua bertugas untk menjadi perantara antara Tuhan dan Manusia, keluarga kita, orang terdekat kita.

Kemenyan itu harum, mari kita menjadi sama seperti kemenyan, yang bukan hanya berbau harum ditempat tertentu, tapi menyebarkan bau harum kemanapun kita pergi. Sebarkan keharuman Kristus kemanapun kita pergi. (~WS/dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya – Minggu, 13 Desember 2015

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Arsip Blog

Spotify

Recent Posts