Pengkhotbah: Pdt. Meidy Rumenser STh.
Minggu, 22 November 2015
Lukas 24:42-43
Para murid-murid Yesus memberikan ikan goreng tersebut karena mereka tak percaya kalau Yesus telah bangkit, padahal mereka sebenarnya sudah diberitahu kalau Yesus akan mati dan bangkit pada hari ketiga, tapi sepertinya mereka lupa karena kesedihan yang meliputi mereka ketika Yesus mati. Kita jangan sama seperti murid-murid Yesus yang sudah lama mengiring Tuhan tapi masih mengharapkan bukti.
Jadilah ikan goreng yang dipersembahkan kepada Tuhan. Proses pembuatan ikan goreng jika dilihat sama seperti proses pembentukan hidup kita untuk menuju kepada kesempurnaan, dan menjadi sesuatu yang berguna dan menyenangkan hati Tuhan. Ada 7 hal yang dibahas tentang ikan goreng ini.
1) Ditangkap (Mat. 13:47-48). Sebelum menjadi ikan goreng, ikan tersebut hidup berkeliaran hingga tiba saatnya ikan ditangkap, sama seperti hidup kita yang sebelumnya tak mengenal Tuhan, hingga Tuhan me-nangkap kita dan membuat kita mengenal-Nya. ….
2) Dimatikan (Rm. 6:3-4), dimatikan artinya kita dimatikan dari segala hal duniawi yang mengikat kita agar kita layak diproses lebih lanjut, bagaimana cara-nya? dengan cara dibaptis.
3) Dibeli (1 Kor. 6:20), sebelum ikan dibuat ikan goreng, ikan tersebut harus dibeli. Begitu juga dengan hidup kita, kita telah dibeli dengan harga yang lunas dibayar.
4) Dipotong (Yoh. 15:1-2), Semua yang tidak baik dalam hidup kita harus dipotong, agar tidak menjadi sesuatu yang merusak hidup kita.
5) Dibersihkan (Yoh. 15:2), tentunya agar layak digoreng, ikan harus dibersihkan dari semua yang tak layak dimakan, agar kita menjadi sesuatu yang layak dan bersih dihadapan Tuhan.
6) Digarami (Mark. 9:50), garam berguna untuk pemberi rasa asin, garam disini berbicara tentang Firman Tuhan. Kita harus digarami atau diberi Firman Tuhan agar kita dapat melewati segala cobaan tanpa berbuat dosa.
7) Digoreng dengan minyak (1 Sam. 16:13), minyak disini berbicara tentang Roh Kudus, yang artinya kepenuhan Roh Kudus, dengan dipenuhkan Roh Kudus, maka hidup kita siap dipersembahkan kepada Tuhan.
Jadi marilah kita hidup seperti ikan goreng yang dipersembahkan kepada Tuhan, agar dapat dinikmati oleh Tuhan, menjadi sesuatu yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah. (WS)
~ Pengkhotbah: Pdt. Meidy Rumenser STh. (Gembala GPdI Pantai Bulo)
di Ibadah Raya – Minggu, 22 November 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar