di Gereja | Jumat ~ 15 Januari 2016
Oleh kemurahan Tuhan, doa dan puasa masal mengawali Tahun 2016 ini telah terlaksana dengan baik. Dalam kegiatan ini dibagi menjadi 2 sesi, selain menyembah Tuhan dan berdoa syafaat, ada juga Pendalaman Alkitab pada sesi pertama dan pada sesi yang kedua diakhiri dengan ibadah beserta dengan kesaksian-kesaksian untuk kita bisa saling menguatkan. Sekilas tentang pembahasan pada kedua sesi ini:
Sesi pertama, PA. oleh Pdt Vecky Mamentu STh. (Gembala) melanjutkan pembahasan sebelumnya di poin 27, Pola pikir yang tertib (2 Tim. 1:7), Tuhan tidak menginginkan hidup kita semerawut, melainkan Tuhan ingin kita untuk hidup tertib. Dalam kehidupan ini kita diperhadapkan dengan rambu-rambu / peringatan /aturan, entah itu soal berlalu lintas, makan minum dsb. begitu juga dengan kehidupan rohani kita. Namun pada dasarnya semua itu bertujuan untuk kebaikan kita. Berusahalah untuk hidup tertib karena itu adalah modal keberhasilan.
Sesi kedua, Firman Tuhan oleh Pdt. Albert Tuwaidan, membahas tentang 3 langkah berpuasa, (1) Untuk memohon pengampunan (1 Sam. 7), (2) Untuk menam-bahkan iman (Mat. 17:14-21), agar kita dapat merebut kembali warisan yang Tuhan persiapkan untuk kita yang telah dicuri Iblis, (3) Pemulihan (Yes. 58:6), berpuasa bukan hanya berbicara tidak makan dan tidak minum, namun hidup merdeka, merdeka artinya kita bisa bersyukur, butuh kerendahan hati untuk meresponi jawaban Tuhan atas doa kita, jadikan doa puasa sebagai gaya hidup bukan beban, dan jadikan doa puasa sebagai tanda kita mengucap syukur. Solusi yang Tuhan berikan saat kita mengalami masalah adalah mengucap syukur. (dr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar