Minggu, 30 Juli 2017
Kejadian 12:1-3
Abraham mempunyai beberapa karakter yang sangat berbeda dengan Lot, antara lain Abram mempunyai kedekatan keintiman dengan keluarga. Walaupun Lot meninggalkan Abraham, tapi Abraham tidak menyimpan semua itu dalam hati, dia berdoa bagi Lot supaya dia diselamatkan dari murka Allah yang dahsyat. Marilah kita saling mendoakan. Didalam doa ada kuasa yang bisa menyembuhkan, memulihkan. Miliki ketenangan dalam berdoa, Doa bisa menenangkan jiwa kita, mendamaikan hati kita. Lot bisa selamat karena didoakan oleh Abraham. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari cara Abraham meresponi panggilan Tuhan, antara lain.
1) Respon Abraham rela meninggalkan segala sesuatu yang dicapainya saat itu, dia rela meninggalkan tanah kelahirannya. Abraham mampu membangun hubung-an dengan Tuhan. Walaupun dia berada dalam keluarga penyembah berhala. Rela/Ikhlas/Tulus meninggalkan dosa kita tidak akan terjerumus dalam dosa yang sama. Ternyata Abraham telah diperhatikan oleh Allah sejak dia berada di Mesopotamia. Jauh sebelum Allah memanggil-nya, Allah sudah mengingat Abraham. Israel masih terikat dengan Mesir saat dipanggil masuk Tanah Kanaan, sehingga hanya Yosua dan Kaleb dari generasi mereka yang berhasil masuk di tanah Kanaan. Tinggalkan nostalgia masalalu, tinggalkan dosa.
2) Abraham rela hidup untuk berjuang bagi sesuatu yang bukan hanya menjadi kepentingannya. Semua hal yang kita alami membawa kita pada tujuan Allah kepada kita. Abraham berdoa untuk kepentingan lot dengan ikhlas hati, dengan rela hati. Tuhan senang dengan kerelaan kita, Tuhan menghargai kerelaan kita, rela melayani, rela berdoa, rela berpuasa dll. Pelayanan itu hanya kerelaan. Abraham memiliki hati yang rela, rela mengabaikan kepentingannya untuk kepentingan orang lain.
3) Abraham rela mentaati sesuatu yang masih misteri (kej. 12:1), Abraham dipanggil tanpa dia tau seperti apa tempatnya, kemana dia harus pergi tapi Abraham memiliki hati yang rela, karena dia tahu siapa yang memanggil dia. Allah yang memanggil kita adalah Allah yang setia. Segala sesuatu dalam pengaturan Tuhan, jangan memaksakan diri menurut pandangan kita. Abraham rela untuk mentaati sesuatu yang masih misteri. Apa susahnya kita mentaati Tuhan. jika kita taat kita diperhatikan.
4) kerelaan Abraham untuk menjadi berkat. (kej. 12:3) Berkat tidak selamanya materi, uang. ketika kita memberikan simpati pada orang itu juga berkat (1 Tim. 4:12). Janganlah perkataan kita melemahkan orang, menghancurkan orang, memunculkan konflik. Biarlah perkataan kita memberkati, membangun, menenangkan, menyenangkan orang lain. Biarlah kasih kita jangan pura-pura, kasihi dengan kerelaan. Jadilah contoh dalam kesetiaan. Tuhan mencari orang-orang setia. Hiduplah dalam kesucian. Sehingga Janji Tuhan nyata bagi kita siapa yang memberkati engkau akan diberkati. (dr)
~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala Sidang)
di Ibadah Raya - Minggu, 30 Juli 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar