Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah ~ Tanah di pinggir jalan

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 07 Mei 2017

... Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
(Matius 13:23)

Pasal ini memuat tentang beberapa perumpamaan. Perumpamaan disampaikan dengan tujuan supaya gampang dimengerti. Dalam perikop ini memuat tentang bagaimana respon kita tentang Firman. Ada 4 kualitas tanah, hal ini berbicara tentang 4 tipe orang yang mendengar Firman. Ada tanah yang dipinggir jalan, tanah yang berbatu, semak duri, dan tanah yang baik.


Pertama benih yang ditabur dipinggir jalan (Mat. 13:4). Bagi para petani resiko benih dipinggir jalan itu sangat mudah untuk dicuri. Begitu juga dalam hal orang yang mendengar Firman, perumpamaan ini dijelaskan dalam ayat 19, benih yang jatuh dipinggir jalan merupakan orang yang mendengar Firman tetapi tidak mengerti, cuma sekedar mendengar saja. Hal ini sangat beresiko, karena Iblis sangat mudah mengambil Firman dalam diri orang tersebut. Respon kita terhadap Firman yang membuat kita mengerti maksud dari Firman itu. Contohnya tentang "pikul salib", itu berarti walaupun kita dihina, diejek, dicaci tapi tetap berjalan sesuai dengan jalan Tuhan, bukan memikul salib yang berupa benda. Tidak ada seorang pun didunia yang hidup luput dari masalah.

Saat kita mendengar Firman mengertilah itu, tangkap kebenaran itu, karena Iblis bisa merampas Firman itu. Belajarlah untk meminta karunia-karunia dari Tuhan, mintalah karunia untuk mengetahui rahasia kerajaan Allah. Jangan hanya merengek-rengek untuk meminta hal-hal yang jasmani. Semakin kita kaya dengan Firman, semakin kita akan diberi, tapi semakin kita miskin rohani maka semua yang ada pada kita akan diambil (Mat. 13:12). Apa yang kita tabur itu yang akan kita tuai, jadi hiduplah dalam taburan yang baik (Gal. 6:7).

Allah mengajarkan kita untuk mengucap syukur dalam keadaan apapun, karena didalam kita ada kemampuan yang Tuhan beri. Kemampuan untuk menghadapi segala keadaan kehidupan ini. Tapi banyak orang Kristen tidak dapat melihat itu.

Sadari jika ada sesuatu yang dirampas oleh iblis dalam kehidupan kita. Jangan sampai Allah menyerahkan kita pada pikiran-pikiran yang terkutuk (Rm. 1:24,28). Jangan menjadi kondisi tanah dipinggir jalan, yang sangat mudah dicuri oleh iblis. Yesus adalah benih yang ditabur, yang mati untuk kita. Miliki kualitas tanah yang baik, sehingga kita dapat menuai dari setiap hasil tuaian dari hidup kita. (Sher.S/dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 07 Mei 2017
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Spotify

Recent Posts