Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah ~ Sikap Hati yang Terbelenggu

Pengkhotbah: Pdr. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 22 Januari 2017

Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. ...
Matius 2:4-6

Ada tiga hal yang membentuk sikap hati yang terbelenggu, hal tersebut yang menyebabkan kemero-sotan kualitas pelayanan imam-imam, dan ahli-ahli taurat. yaitu adat, politik, dan kebutaan rohani.

Adat, ada kurang lebih 630 yang dijabarkan dari 10 hukum yang utama. Adanya adat-adat ini menjadikan mereka menempatkan Yesus diposisi ke dua. Jadikan Firman itu diatas adat, sterilkan hidup kita dari ketahyulan.


Politik, saat kelahiran Yesus Imam-imam berkembang dan menjadi sangat berpengaruh kshususnya di Yudea. Mereka merekrut orang-orang muda khusus-nya keturunan Lewi yang kemudian mereka disebut ahli-ahli Taurat karena mereka diijinkan untuk belajar tanpa gangguan. Maka setelah semua itu mereka telah mengatur kepentingan politik di Yudea, mereka mulai berjuang mencari kedudukan dalam pemerintahan.Kondisi politik ini telah mempengaruhi pelayanan sebenarnya yang harusnya mereka lakukan. Kondisi politik (praktis) yang menjatuhkan orang lain bukan hanya terjadi saat ini, tapi juga zama Kristus/Sebelum Masehi. Hal inilah yang membelenggu mereka untuk melayani. Sangat kontras dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya, mereka tidak terbelenggu dengan kondisi politik. Imam-imam kepala tidak bisa memberikan jawaban/keputusan rohani kepada Herodes karena hati mereka terbelenggu. Mereka membangun keagamaan formalisme yang tidak berperasaan, seperti pada perumpamaan orang samaria yang murah hati, tata acara dibuat secara luar biasa tapi hanya sebagai agamawi saja yang tidak berperasaan.

Kondisi kebutaan Rohani (2 Kor. 4:3-4), Jangan sampai ada hal atau kondisi apapun yang mengganti-kan posisi Allah dalam kehidupan kita, jangan ada Allah lain bagimu, Imam-imam adalah pemimpin-pemimpin rohani, tapi ilah-ilah jabatan, kepentingan pribadi dll, membelenggu dan membutahkan kerohanian mereka. Jangan sampai teknologi menjadi ilah lain dalam hidup kita. Ini akan membuat Injil menjadi sulit untuk diterima. Jadilah orang yang mampu melihat dengan mata, dan merasakan dengan hati.

Yesus sudah datang tapi imam-imam mengalami kebutaan, mereka tertindas. Jangan gantikan kedu-dukan Allah dihatimu dengan apapun. Mari pandang trus pada Tuhan sumber pengharapan kita. (Ithie.M/dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 22 Januari 2017
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Spotify

Recent Posts