Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah ~ Allah itu Kasih

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 22 Mei 2016

... Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
Kisah para rasul 2:32-36

Dalam peristiwa di ayat ini para murid dan orang-orang percaya sedang berkumpul di Yerusalem untuk menunggu dipenuhkan dengan Roh Kudus. Hari ke 50 itu sendiri bagi bangsa Israel merupakan hari dimana bangsa Israel diberikan hukum taurat setelah mereka keluar dari tanah mesir. Pada waktu itu terjadi suatu fenomena yang menggemparkan dan membuat orang-orang disekitar situ menjadi kebingungan (Kis. 2:5-6). Kemudian berdirilah Petrus berkhotbah menjelaskan apa yang sedang terjadi pada waktu itu, bahwa peristiwa kepenuhan Roh Kudus yang dialami orang-orang percaya itu merupakan penggenapan dari kitab Yoel (Yoel 2:28).
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Kekuatan & Kuasa

Pengkhotbah: Pdt. Jemmy Lintang
Minggu, 15 Mei 2016

Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Roma 1:16; Efesus 6:10

Iblis selalu berusaha untuk mencuri kasih Allah dalam hidup kita, mencuri kasih yang diberikan Tuhan dalam hidup manusia. Namun dalam ayat pokok kali ini dikatakan kekuatan kita adalah Firman Tuhan, Injil yang merupakan kekuatan Allah yang menyelamatkan kita. Namun jangan hanya taruh Firman itu di kepala kita saja atau di otak kita saja, tapi biarkan Firman itu membakar hati kita, sehingga kita dapat melakukan kehendak Tuhan dengan benar.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Pekerjaan Penghibur

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 8 Mei 2016

Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; ...
Yohanes 16:8-11

Dalam perjalanan Yesus dan murid-murid-Nya, para murid telah menyaksikan perkara-perkara spektakuler yang telah dikerjakan oleh Yesus, oleh karena itu murid-murid ingin Yesus untuk tetap tinggal dengan mereka. Namun Tuhan menjanjikan Roh Kudus, Roh Penghibur pada mereka yang tertulis dalam Yohanes 14:15-31. Sebenarnya apa tugas dari Penghibur yang dijanjikan Yesus pada murid-murid, berikut tugas Penghibur yang pertama:

Menginsafkan (ay. 8). Menginsafkan artinya sadar, mengerti dengan benar, yakin akan sesuatu. Kita perlu untuk tetap sadar dan berjaga-jaga, karena iblis sedang mencari celah untuk menyerang kita (1 Ptr. 5:8). Oleh karena itu kita harus menunjukan warna kita, bahwa kita berada dalam naungan Tuhan, jaga hati. Mengampuni bukanlah hal yang mudah, tapi Alkitab mengajarkan kepada kita karya pekerjaan Roh Kudus.

Cuma Roh Kudus yang mampu membuat kita sadar. Roh Kudus yang menyadarkan kita bahwa Iblis musuh kita sedang mengincar kita. Roh Kudus menyadarkan kita, membuat kita mengerti akan dosa, dosa selalu mengintip (Kej. 4:7), tidak ada kekuatan dunia manapun yang sanggup melepaskan orang yang terikat dengan dosa, cuma Yesus yang mampu melepaskan kita, dosa itu berbahaya, miliki sikap untuk ingin berbuat baik.

Tuhan memberikan kita potensi lewat Roh Kudus yang ada didalam kita. Tuhan datang untuk membebaskan orang dari dosa, saat kita melanggar hukum Allah kita berdosa. Tapi Tuhan memberikan kita kesempatan untuk dibebaskan dari dosa. Yesus perantara kita (1 Yoh.1:9), bukan berarti kita bebas berbuat dosa. Dosa sangatlah berbahaya. Untuk tidak berbuat dosa lagi kita butuh Roh Kudus untuk menginsafkan kita. Kalau kita berbuat dosa kita tidak akan pernah hidup dalam jaminan Firman Tuhan.

Kalau orang memiliki Roh Kudus, ketika melakukan dosa, jantung kita pasti akan berdebar. Dosa sekarang semakin hebat, semakin menjadi-jadi. Kejahatan semakin meningkat, karena itu kita perlu Roh Kudus. Cuma Roh Kudus yang mampu menginsafkan kita. Tubuh kita lemah, harus ditopang oleh Firman Tuhan dan Roh Kudus. Roh Kudus merupakan kontrol dalam hidup kita. Hiduplah dengan Roh Kudus. Saat kita menjauhkan diri dari Dosa, menyucikan diri kita, maka kita akan dipergunakan Tuhan untuk menjadi saksi, bersaksilah dengan ramah (2 Tim. 2:21-26), berikan kesempatan bagi mereka yang berdosa untuk sadar, siapa tahu mereka boleh bertobat. Kuasa kita bukan untuk mengutuk orang, tapi membawa orang dalam keselamatan, siapa tahu mereka dapat tersadar dari jeratan iblis. (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 08 Mei 2016

Share:

Ringkasan Khotbah ~ Potensi yang hilang

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 01 Mei 2016

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. ...
Matius 11:28-30

Letih lesu dalam ayat ini bukanlah tentang masalah terlalu lelah saat bekerja, atau terlalu lelah dalam melakukan suatu hal, namun letih lesu dalam hal ini berhubungan dengan beban berat yang disebabkan oleh dosa. Dosa merusak tatanan hidup manusia, dosa merusak keseluruhan kehidupan manusia bahkan hubungan manusia dengan semua makhluk yang ada dibumi.

Ada 4 hal kerusakan total yang diakibatkan oleh dosa. Dosa itu sendiri mempunyai arti pelanggaran akan hukum Allah. 4 hal tersebut adalah:

1) Potensi Spiritual. Kemampuan Rohani dari manusia dihancurkan secara total oleh dosa. Kemampuan ini adalah kemampuan kita untuk melihat kehendak Allah. dosa membuat manusia menyingkir untuk mengetahui Tuhan. Gereja merupakan tempat kita untuk dipulihkan, tempat kita untuk diubahkan. Tuhan ingin kita memiliki potensi untuk dapat mengenal Allah secara benar. Hukuman bagi yang tidak mau mengenal Allah (2 Tes. 1:8-9), mereka akan mendapatkan hukuman kebinasaan, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan Kemuliaan Kekuatan-Nya. Syukuri akan kemurahan Tuhan yang memberikan kita kesempatan untuk mengenal Tuhan.

2) Potensi Intelektual. Dosa merusak kemampuan manusia dalam berpikir. Narkoba merupakan salah satu hal yang merusak kecerdasan intelektual manusia sehingga manusia tidak dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk. Narkoba/dosa merusak masa depan manusia. Kita akan susah mengenal Tuhan jika potensi intelektual kita sudah dirusak oleh dosa, oleh karena jaga potensi intelektual kita.

3) Potensi moral. Formalisme religius merupakan pergumulan orang-orang Kristen saat ini. Kemerosotan moral didalam lingkungan gereja, orang-orang percaya yang miskin rohani. Semua hal dilakukan hanya sekedar supaya kelihatan baik. Bangun kembali potensi moral/karakter yang benar yang ada dalam diri kita.

4) Potensi sosial ekonomi. Dosa membuat kehancuran manusia dalam bidang ekonomi, (kej. 3:1-11) dalam ayat tersebut disebutkan manusia harus bekerja keras untuk memperoleh penghasilan.

Tidak ada kemampuan yang membuat manusia keluar dari dosa. Cuma Yesus yang mampu membebaskan manusia dari dosa. Tuhan Yesus mengerjakan 1 kali untuk selamanya, keselamatan untuk dosa manusia. Yang Tuhan perlukan dari kita hanyalah respon kita akan keselamatan yang sudah dikerjakan Yesus di kayu salib. Tidak ada AGAMA yang mampu menyelamatkan kita cuma Yesus Kristus Tuhan yang mampu menyelamatkan kita. Hiduplah seperti Kristus, itulah Kristen, dan responi Firman Tuhan, cuma Tuhan yang mampu menolong kita. (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 01 Mei 2016
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Ukuran Kesempurnaan Sama Seperti Bapa

Pengkhotbah: Pdt. Denny Trianto STh.
Minggu, 24 April 2016

Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Matius 5:48

Dalam ayat ini kita dituntut untuk menjadi sempurna sama seperti Bapa. Menurut ED Cole, Kesempurnaan seorang pria dan keserupaan dengan Kristus adalah hal sama. Yang jadi pertanyaan bisakah kita sempurna? Dalam matius 5:20, kita harus sempurna tidak boleh seperti Alhi Taurat yang dipenuhi kemunafikan. Dalam hidup ini tidak ada yang mudah tapi tidak ada yang tidak mungkin. Roh Kudus akan memampukan kita. kali ini akan dibahas 7 langkah menuju kesempurnaan, yaitu:

1) Kesempurnaan harus diusahakan (2 Kor. 13:11), kita tidak secara otomatis diubahkan menjadi sempurna, tetapi kesempurnaan butuh usaha, tidak terjadi begitu saja. Seperti halnya Ratu Ester, untuk menghadap raja dia harus kelihatan sempurna, dan untuk sempurna ada usaha yang dilakukannya.

2) Keserupaan perlu dikejar (Fil. 3:12), butuh ambisi untuk menjadi sempurna, ambisi tidak selalu negatif, Paulus adalah orang yang ambisius dalam mengejar keselamatan. Kesempurnaan perlu keaktifan dari kita, jangan bersikap pasif, tapi marilah kita mengejar keselamatan secara aktif.

3) Kesempurnaan perlu waktu (1 Kor. 11:12), butuh kesabaran dengan perubahan setiap orang disekitar kita. beri waktu Tuhan untuk menjamah setiap kita. Sabarlah terhadap orang lain.

4) Kesempurnaan perlu ketekunan (Yak. 1:4), butuh usaha yang terus-menerus, menjaga kekudusan, doa, ibadah, baca Firman secara konsisten dalam memperoleh kesempurnaan.

5) Kesempurnaan perlu Doa (Yoh. 17:23), butuh hubungan yang intim antara kita dengan Tuhan untuk dapat mencapai kesempurnaan.

6) Kesempurnaan perlu nasehat (Kol. 1:28), Nasehat membawa kita pada kesempurnaan, jangan sakit hati ketika mendapat nasehat, karena itu untuk kebaikan kita.

7) Kesempurnaan perlu kesetiaan (1 Yoh. 2:5), kita harus menuruti, dan melakukan apa kata Firman.

Masih ada kesempatan untuk bangkit menjadi sem-purna, teruslah berjaga-jaga jangan sampai kita tidak sempurna, karena kesempurnaan bukanlah soal bisa atau tidak, tapi soal mau atau tidak. Miliki standart yang tinggi untuk mencampai kesempurnaan Kristus. (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Denny Trianto STh. (dari Magelang)
di Ibadah Raya - Minggu, 24 April 2016
Share:

Postingan Populer

Spotify

Recent Posts