Pengkhotbah: Bpk. Joshua Wirio
Minggu, 17 April 2016
Inilah jumlah pasukan bersenjata untuk berperang yang datang kepada Daud di Hebron untuk menyerahkan jabatan raja dari pada Saul kepada Daud, sesuai dengan titah TUHAN. ...
1 Tawarikh. 12:23-40
Saat Daud diangkat menjadi raja ada pasukan yang datang untuk menyerahkan jabatan raja dari Saul kepada Daud, pasukan tersebut terdiri dari beribu-ribu orang yang siap untuk berperang. Jika kita membaca 1 Tawarikh 12:23-40 kita akan melihat karakter-karakter yang dapat kita contohi dari pasukan ini, berikut karakter yang luar biasa dari pasukan tersebut:
1) Memberi diri dengan sukarela (ay. 23), dapat kita lihat bahwa mereka datang kepada Daud tanpa adanya paksaan dan tanpa mengharapkan imbalan. Kita sebagai anak Tuhan harus memiliki karakter ini, melayani Tuhan harus dilakukan dengan tekun, tanpa mengharapkan imbalan. Ada beberapa tokoh dalam Alkitab yang melakukan sesuatu tanpa pamrih, contohnya: Yusuf Aritmatea (Mark. 15:42-47) yang merupakan seorang pemuka agama, orang yang terpandang waktu itu dengan sukarela mau mengambil mayat Yesus dan menguburkanya 2) Tidak bercabang hati (ay. 33), mereka adalah orang-orang yang mempunyai hati yang bulat, mau melayani Daud. Mari miliki karakter ini, sekali dalam Tuhan tetap didalam Tuhan, dalam melayani Tuhan jangan setengah-setengah, harus dengan sepenuh hati. Seperti Daniel pada Daniel 1:8, yang berketetapan hati untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja.
3) Tulus hati (ay. 38), Mereka dengan tulus hati mau mengangkat Daud menjadi raja atas mereka. Mari layani Tuhan dengan tulus, maka keperluan kita akan dipenuhi oleh Tuhan. Bukan berarti kita melayani Tuhan dengan mengharapkan imbalan, tetapi Tuhan tahu segala keperluan kita. Contohnya Yusuf suami Maria, dia adalah orang yang tulus dan Tuhan menyertai dia.
4) Berkorban (ay. 39-40), mereka rela berkorban untuk merayakan sukacita yang ada di Israel. Memberi dan berkorban adalah dua hal yang berbeda, memberi adalah memberikan sesuatu dari kelebihan kita, sedangkan berkorban adalah memberi dari kekurangan. mari miliki karakter ini, yang mampu memberi dari kekurangan, karena saat kita berkorban Tuhan akan menggatikannya dengan hal yang lebih besar. Yesus mencontohkan pengorbanan terbesarnya, yaitu mati dikayu salib untuk menebus dosa-dosa kita.
Mari miliki karakter ini, yaitu memberi diri dengan sukarela, tidak bercabang hati, tulus dan mau berkorban bagi kemuliaan Nama Tuhan. (WS)
~ Pengkhotbah: Bpk. Joshua Wirio
(utusan dari Sekolah Alkitab Langoan)
di Ibadah Raya - Minggu, 17 April 2016