Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah ~ Karakter kebenaran yang sejati


Pengkhotbah: Bpk. Joshua Wirio
Minggu, 17 April 2016


Inilah jumlah pasukan bersenjata untuk berperang yang datang kepada Daud di Hebron untuk menyerahkan jabatan raja dari pada Saul kepada Daud, sesuai dengan titah TUHAN. ...
1 Tawarikh. 12:23-40


Saat Daud diangkat menjadi raja ada pasukan yang datang untuk menyerahkan jabatan raja dari Saul kepada Daud, pasukan tersebut terdiri dari beribu-ribu orang yang siap untuk berperang. Jika kita membaca 1 Tawarikh 12:23-40 kita akan melihat karakter-karakter yang dapat kita contohi dari pasukan ini, berikut karakter yang luar biasa dari pasukan tersebut:

1) Memberi diri dengan sukarela (ay. 23), dapat kita lihat bahwa mereka datang kepada Daud tanpa adanya paksaan dan tanpa mengharapkan imbalan. Kita sebagai anak Tuhan harus memiliki karakter ini, melayani Tuhan harus dilakukan dengan tekun, tanpa mengharapkan imbalan. Ada beberapa tokoh dalam Alkitab yang melakukan sesuatu tanpa pamrih, contohnya: Yusuf Aritmatea (Mark. 15:42-47) yang merupakan seorang pemuka agama, orang yang terpandang waktu itu dengan sukarela mau mengambil mayat Yesus dan menguburkanya 2) Tidak bercabang hati (ay. 33), mereka adalah orang-orang yang mempunyai hati yang bulat, mau melayani Daud. Mari miliki karakter ini, sekali dalam Tuhan tetap didalam Tuhan, dalam melayani Tuhan jangan setengah-setengah, harus dengan sepenuh hati. Seperti Daniel pada Daniel 1:8, yang berketetapan hati untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja.

3) Tulus hati (ay. 38), Mereka dengan tulus hati mau mengangkat Daud menjadi raja atas mereka. Mari layani Tuhan dengan tulus, maka keperluan kita akan dipenuhi oleh Tuhan. Bukan berarti kita melayani Tuhan dengan mengharapkan imbalan, tetapi Tuhan tahu segala keperluan kita. Contohnya Yusuf suami Maria, dia adalah orang yang tulus dan Tuhan menyertai dia.

4) Berkorban (ay. 39-40), mereka rela berkorban untuk merayakan sukacita yang ada di Israel.  Memberi dan berkorban adalah dua hal yang berbeda, memberi adalah memberikan sesuatu dari kelebihan kita, sedangkan berkorban adalah memberi dari kekurangan. mari miliki karakter ini, yang mampu memberi dari kekurangan, karena saat kita berkorban Tuhan akan menggatikannya dengan hal yang lebih besar. Yesus mencontohkan pengorbanan terbesarnya, yaitu mati dikayu salib untuk menebus dosa-dosa kita.

Mari miliki karakter ini, yaitu memberi diri dengan sukarela, tidak bercabang hati, tulus dan mau berkorban bagi kemuliaan Nama Tuhan. (WS)


~ Pengkhotbah: Bpk. Joshua Wirio
(utusan dari Sekolah Alkitab Langoan)
di Ibadah Raya - Minggu, 17 April 2016



Share:

Download ~ Buku Warta Jemaat Tahun 2014

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, atas penyertaan dan kemurahan-Nya, buku yang berisi bahan-bahan yang dimuat dalam warta jemaat di GPdI Immanuel Rerer-satu tahun 2014 dapat selesai dengan baik. Semuanya oleh karena anugerah Tuhan.


Adapun isi dari karya tulis ini berupa gabungan bahan-bahan materi yang termuat pada warta jemaat sepanjang tahun 2014 yang terdiri dari edisi 1 sampai dengan edisi 38. Dalam karya tulis ini materi-materi dikelompokan berdasarkan kategorinya masing-masing, mulai dari ringkasan khotbah, renungan, liputan kegiatan, quotes/kata-kata berkat, ayat hafalan, lirik lagu, pokok doa dll.

Selain untuk mendokumentasikan pembuatan warta jemaat di GPdI Immanuel Rerer-satu, penulis berharap biarlah lewat karya tulis ini pembaca dapat diberkati melalui setiap tulisan yang termuat didalamnya. Tuhan Yesus Memberkati. Immanuel.

Rerer, 26 Oktober 2015
Tim Wj-Immanuel


Download dalam format pdf dapat didownload pada link dibawah ini:

Google Drive:
Filsize: 20 MB
Format: Pdf



Share:

Download ~ Warta Jemaat 2015

Untuk mendownload seluruh warta jemaat GPdI Immanuel Rerer-satu yang diterbitkan selama 2015, edisi 39 - edisi 90 dapat klik link dibawah ini:

Dropbox:
Edisi: Januari - April 2015
Filesize: 14.39 MB
Format Compress: Zip
Format Warta Jemaat: Png
Download disini


Edisi: Mei - Agustus 2015
Filesize: 15.43 MB
Format Compress: Zip
Format Warta Jemaat: Png
Download disni


Edisi: September - Desember 2015
Filesize: 15.50 MB
Format Compress: Zip
Format Warta Jemaat: Png
Download disni


Semoga dapat bermanfaat. Tuhan Yesus Memberkati
Share:

Download ~ Warta Jemaat 2014

Untuk mendownload seluruh warta jemaat GPdI Immanuel Rerer-satu yang diterbitkan selama 2014, edisi 1 - edisi 38 dapat klik link dibawah ini:

Dropbox:
Edisi: Januari - April 2014
Filesize: 11.92 MB
Format Compress: Zip
Format Warta Jemaat: Png
Download disini


Edisi: Mei - Agustus 2014
Filesize: 15.22 MB
Format Compress: Zip
Format Warta Jemaat: Png
Download disini

Edisi: September - Desember 2014
Filesize: 11.09 MB
Format Compress: Zip
Format Warta Jemaat: Png
Download disini


Edisi: Januari - Desember (1 - 38 ~ Full version 2014)
Filesize: 38.22 MB
Format Compress: Zip
Format Warta Jemaat: Png
Download disini


Semoga dapat bermanfaat.Tuhan Yesus Memberkati.
Share:

Ringkasan Khotbah ~ Mengejar Tuhan dengan Maximal


Pengkhotbah: Ev. Debora Indah Wadu
Minggu, 10 April 2016


"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. ...
Matius 7:24-27


Firman Tuhan tidak hanya sekedar didengar, tapi dilakukan. Tidak ada karakter hamba Tuhan yang tidak mau berdoa, kita harus membangun mezbah doa kita. Hiduplah dalam keteraturan, terima segala sesuatu dengan penuh ucapan syukur. Untuk bisa berubah mulailah dari diri kita. Ubah cara pandang kita terhadap orang lain, jangan pandang orang lain dari sudut pandan diri sendiri.

Kita adalah milik Kristus, kita harus berkarakter Kristus. Apapun rencana kita tidak akan terjadi tanpa campur tangan Tuhan, kalau Tuhan sudah turun tangan tidak ada yang bisa menghalanginya. Jangan sekedar menjadi Kristen yang biasa, tapi jadilah Kristen yang luar biasa. Jangan menjadi Kristen yang dari lahir sampai besar hanya sekedar jemaat biasa, tapi jadilah berguna untuk setiap keseharian kita. Belajarlah untuk terjun kepelayanan yang paling rendah.

Bijaksana itu pilihan. Jadilah Kristen yang bijaksana/ dewasa, mulailah dari diri kita sendiri, jangan hanya sekedar menjadi pinter. Bijaksana itu mau melakukan Firman yang didengar. Ijinkan manusia rohmu bergerak, sehingga kita bisa sampai pada titik yang bijaksana. 

Ketika orang berbuat salah, peluklah dan sampaikan isi hati Tuhan, mari belajar menerima kekurangan orang lain. Berhati-hatilah mewariskan hal yang buruk untuk generasi berikutnya. Karena itu perbaiki dosa yang kita lakukan hari ini.

Berumah tangga itu bukan hanya kehendak manusia melainkan kehendak Allah. Dan Tuhan sangat menghor-mati pernikahan, bahkan mujizat pertama Yesus terjadi saat pesta pernikahan di Kana. Suami dan istri diciptakan berbeda untuk bisa saling melengkapi. Walaupun kita sudah berbuat salah, kita tidak diijinkan untuk bercerai, cintai pasanganmu dengan baik, jangan sakiti hatinya. Kebijaksanaan harus dimulai dari suami, karena suami kepala keluarga, figur yang diteladani. Jadilah suami yang baik agar bisa mewariskannya pada anak cucu. Kebijaksanaan akan mengalir lewat istri, sosok ibu sangat berpengaruh besar dalam perkem-bangan anak. Anak-anak kita sangat bergantung dari doa, sikap dan bagaimana kita menjadi teladan buat mereka. Jangan sampai ada kepahitan dengan ibu.

Kita harus membangun jiwa yang kuat, gunakan waktu kita untuk baca Firman. Perkatakan apa yang menjadi kerinduanmu, perkatakan berkat buat orang lain, buat anak-anak kita. Perbiasakan atmosfir kerajaan Allah ada dalam hidup kita, karena responmu hari ini menentukan langkahmu berikutnya. Tidak ada protokoler dalam kerajaan Allah, hanya apakah kita siap menerima janji Tuhan, perubahan dari Tuhan dan pembaharuan dari Tuhan. Dibutuhkan kebijaksanaan untuk mengejar Tuhan dengan maximal. (dr)

~ Pengkhotbah: Ev. Debora Indah Wadu (Tim Joseph Minsitry)
di Ibadah Raya - Minggu, 10 April 2016


Share:

Ringkasan Khotbah ~ Ketaatan Menghasilkan Mujizat


Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 03 April 2016


Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. ...
Yohanes 21:1-14


Setelah kebangkitan Yesus, Yesus mulai menampakan diri pada murid-murid-Nya. Dalam peristiwa ini terdapat juga Petrus disana, Petrus merupakan tipe orang yang mempunyai jiwa pemimpin dan dia adalah orang yang berbeda (ay. 3). Namun setelah kematian Yesus dia ingin kembali lagi menjadi penjalah ikan, padahal dia sudah diubahkan oleh Yesus menjadi penjalah manusia,  3.5 tahun mereka pensiun menjadi penjala ikan dan setelah kematian Yesus, Petrus mulai mencoba mengandalkan kekuatannya sendiri dengan kembali menjadi penjalah ikan. Namun dengan pengalaman dan kemampuan mereka, semalaman mereka tidak mendapatkan apa-apa. Kedatangan Yesus ingin mengingatkan mereka akan kebangkitan Yesus yang dahsyat.

Tuhan sudah membagi-bagi bagian-bagian kita, Petrus sangat menghargai panggilan Tuhan. Oleh karena itu Tuhan menginginkan Petrus untuk memberikatakan Injil.Sedangkan Yohanes merupakan orang yang berbeda, dalam ayat ini dia yang menyadari bahwa yang memanggil mereka itu adalah Yesus. Yohanes memiliki kedekatan dengan Yesus, dalam beberapa penafsiran dikatakan Yohanes merupakan murid yang dikasihi Yesus.

Tuhan ingin membangkitkan kembali reaksi murid-murid tentang ketaatan (ay. 6), Tuhan ingin memperlihatkan kalau mereka taat, pasti ada suatu hal yang besar yang dapat terjadi, ada mujizat Tuhan dibalik ketaatan. Contohnya Nuh, hanya 8 orang yang selamat hasil dari ketaatannya. Abraham, yang rela mem-persembahkan anaknya walaupun itu diluar logika. Ketaatan selalu melahirkan mujizat.

Taati dan tunduklah pada pemimpin kita (Ibr. 13:7,17), karena ketidaktaatan kita tidak akan menghasilkan apa-apa. Kalau orang mentaati Allah maka dia akan mentaati pemimpin apapun didunia ini. Yesus sendiri adalah contoh ketaatan. Ketaatan itu butuh proses, butuh belajar, oleh karena itu mari lakukan ketaatan. Ketika Tuhan ditaati kita akan hidup dalam mujizat Tuhan.

Tuhan sanggup membuat lebih dari apa yang kita harapkan, oleh karena itu sekali dengan Tuhan tetap dengan Tuhan. Apapun keadaan kita Tuhan punya kemampuan untuk menolong kita, Tuhan punya banyak cara untuk memberkati kita. Dan itu semua mem-butuhkan ketaatan kita. (Maria.S/dr)


~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 03 April 2016



Share:

Ringkasan Khotbah ~ Lebih dari pemenang


Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 27 Maret 2016


Tetapi syukur kepada Allah; Ia memberikan kepada kita kemenangan melalui Yesus Kristus Tuhan kita!
1 Korintus 15:57


Hari paskah identik denga kemenangan. Kita menang karena penderitaan dan pengorbanan Yesus Kristus. Yesus mati untuk menebus dosa kita dan Dia bangkit untuk memberikan kemenangan pada kita. Kita orang-orang yang telah menang bahkan dalam Roma 8:37-39 kita dikatakan lebih dari pemenang. Allah memberikan kita kemenangan melalui Yesus Tuhan, tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah.

Namun ada 3 hal yang harus dimiliki oleh orang-orang yang menang (1 Kor. 15:58):

1) Berdiri Teguh. Kata lain dari berdiri teguh adalah kokoh, tidak berubah, tetap. Ini berhubungan dengan sikap, iman, pendirian, kesetiaan, semangat yang teguh. Kalau kita tidak teguh kita bisa kalah, tidak muda menjadi orang yang teguh. Orang yang teguh itu adalah orang yang telah teruji, keteguhan harus dibuktikan, harus terlihat, bukan kita yang menilainya melainkan orang lain yang dapat melihat dan menilainya. Musa dan Yosua merupakan contoh tokoh Alkitab yang teguh. Orang yang menang itu adalah orang yang teguh.

2) Jangan goyah, Orang yang mudah terpengaruh itu seperti hewan bunglon yang akan berganti warna sesuai dengan dimana hewan tersebut berada. Tidak sedikit orang yang mudah terpengaruh, contohnya adalah bangsa Israel. Bangsa Israel sendiri merupakan gambaran dari perjalan orang-orang benar. orang yang menang adalah orang yang tidak mudah tergoda.

3) Giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan. Giat berarti rajin, bergairah, bersemangat, tangkas, kuat. Jadilah jemaat yang bergairah, karena hati yang gembira adalah obat yang manjur, tapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Jangan patah semangat, tapi jadilah orang-orang yang rajin. Karena tangan yang rajin membuat kaya, tapi jangan hanya rajin mencari harta duniawi karena itu merupakan tujuan sampingan (sekunder) kita saat berada didalam dunia ini. Giatlah dalam mengejar keselamatan, karena itulah yang merupakan tujuan utama (primer) kita hidup.

Seorang pemenang harus memiliki tanda-tanda tersebut berdiri teguh, tidak goyah, dan giat selalu dalam pekerjaan Tuhan, karena jerih payah kita dalam Tuhan tidak akan sia-sia. Akal manusia itu terbatas, tapi Allah akan turut bekerja dalam apapun yang kita lakukan. Giatlah dalam pekerjaan Tuhan, mari menyimpan harta disurga, karena kalau kita sibuk dengan Tuhan, Tuhan juga akan sibuk dengan kita. (dr)


~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
Ibadah Raya di Pantai Rerer - Minggu, 27 Maret 2016



Share:

Ringkasan Khotbah ~ Oleh Iman Kita Diselamatkan


Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 20 Maret 2016


Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.
Galatia 3:7


Iman, mungkin jika saja Adam dan Hawa berpegang teguh pada ketetapan-ketetapan Allah saat itu mereka tidak kehilangan iman, namun sayangnya Adam dan Hawa melanggar perintah Allah. Namun 2000 tahun sesudah Adam dan Hawa, Allah memunculkan seorang tokoh iman yang bernama Abraham, yang percaya akan mendapat anak meskipun dia dan istrinya sudah tua.

Abraham hidup 500 tahun sebelum Taurat, karena dasar Hukum Taurat bukanlah Iman (Gal. 3:12), jadi Iman sudah ada sebelum Taurat.

Orang-orang di Galatia bermayoritas orang Yunani, tapi Paulus dapat mendirikan jemaat disitu, karena kepercayaan mereka terhadap Pemberitaan Injil. Tapi ada beberapa orang yang mempesona Jemaat Galatia dengan Pengajaran yang lama, mereka ingin memper-kenalkan kembali pengajaran tentang hukum Taurat dan memutarbalikan Injil Kristus (Gal. 1:6-7). Sehingga  Paulus menuliskan surat ini bagi jemaat Galatia, Paulus ingin menghidupkan kembali Iman jemaat yang mulai redup karena pengajaran-pengajaran yang sudah digenapkan, yaitu Taurat. Kenapa pengajaran ini sudah ditiadakan? Karena Tuhan telah mengakhiri zaman taurat ini di kayu salib.

Pada Galatia 3 ayat 10, Paulus menulis bahwa "yang hidup dari hukum taurat berada dibawah kutuk", mengapa? karena saat melakukan hukum Taurat, seluruh hukum Taurat atau kesepuluh hukum Taurat harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, jika tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh atau jika ada satu saja yang gagal dilakukan, semuanya gagal dan akan ada kutuk yang menimpa.

Paulus menuliskan surat ini untuk membuat jemaat di Galatia yang imannya mulai redup karena ulah orang ketiga dapat timbul kembali. Kita tidak boleh sampai terpengaruh oleh ajaran dan ajakan sesat, Kasih karunia itu diberitakan secara cuma-cuma, bukan karena balasan dari jasa kita, Tuhan telah memberikan kasih karunianya kepada kita, terlalu bodoh jika kita tak menerimanya. Ingat Tuhan telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat diatas kayu salib, karena ada tertulis orang yang disalib itu terkutuk, supaya oleh iman kita menerima Roh yang dijanjikan beserta dengan berkat Abraham. (WS)


~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 20 Maret 2016



Share:

Ringkasan Khotbah ~ Penyebab kekalahan Israel


Pengkhotbah: Pdt. Henny Kumendong
Minggu, 13 Maret 2016


Maka berangkatlah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu ke sana; tetapi mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai. ...
Yosua 7:4-5


Israel merupakan bangsa yang cukup besar, dalam catatan sejarah bangsa Israel, mereka mampu mengalahkan bangsa Yerikho yang juga merupakan bangsa yang besar, semua itu karena campur tangan Tuhan. Namun saat mereka melawan bangsa Ai yang merupakan bangsa yang kecil, bangsa Israel mengalami kekalahan. Dari peristiwa-peristiwa ini kita dapat belajar dari kemenangan dan kekalahan bangsa Israel, berikut beberapa alasan kenapa Tuhan mem-biarkan bangsa Israel mengalami kekalahan?

1) Tidak setia (Yos. 7:1), mereka mengambil barang-barang yang dikhususkan untuk Tuhan, mereka melakukan sesuatu yang tak berkenan kepada Tuhan, mereka melanggar perintah Tuhan dan tak setia kepada Tuhan, sehingga menyebabkan Tuhan Murka. Dan Tuhan memberikan kutuk kepada mereka yang tak setia yang menyebabkan mereka mengalami kekalahan saat menghadapi bangsa Ai. Allah tidak mau dipermainkan, orang yang berubah setia akibatnya fatal (Ul. 28:15, Ul. 28:58-59, Yak. 4:4, Ul. 32:20). Saat bangsa Israel tidak setia lagi pada Tuhan, mereka dipukul kalah oleh bangsa Ai. Namun orang yang setia akan diselamatkan Tuhan (Mat. 24:13). Mengiring Tuhan butuh perjuangan untuk tetap bertahan sampai akhir (Ef. 6:10-12).

2) Sombong dan Angkuh (Yos. 7:3) bangsa Israel menjadi sombong setelah melawan bangsa yang besar seperti Yerikho, sehingga saat melawan bangsa Ai mereka hanya mengirimkan sebagian orang saja, mereka menganggap remeh pertempuran tersebut sehingga mereka melupakan Tuhan sang pemberi kemenangan. Oleh karena keangkuhan dan kesom-bongan bangsa Israel, mereka direndahkan dan ditundukan, seperti yang tertulis dalam Yesaya 2:11,17. Tuhan membenci sifat-sifat sombong.

Ada kemenangan saat kita mau melakukan Firman Tuhan, saat kita mau melibatkan Tuhan dalam hidup ini. Kita tidak dapat mengandalkan kekuatan kita, kita tidak akan mampu menghadapi musuh-musuh kita, tapi dengan Allah kita akan mengalami kemenangan.

Jadi marilah kita tetap setia dan tidak sombong sekalipun kita berada diposisi yang tinggi dalam hidup kita, karena dengan begitu kita akan mendapat kemenangan, seperti halnya Yosua yang karena meng-andalkan Tuhan, sehingga bangsa Israel memperoleh kemenangan, mereka berhasil mengalahkan bangsa Ai (Yos. 8:1). (WS/dr)


~ Pengkhotbah: Pdt. Henny Kumendong (Wakil Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 13 Maret 2016



Share:

Ringkasan Khotbah ~ Penderitaan Yesus Teladan



Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 06 Maret 2016


Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan ...
Matius 16:21-24



Tidak ada seorang pun yang mau menderita didalam dunia ini, semua orang ingin mencari kenyamanan, keamanan, pada intinya hidup tanpa penderitaan. Demikian juga pemikiran Petrus waktu itu, dalam perjalanannya mengiring Yesus, tidak ada suatu permasalahan yang tidak bisa diselesaikan oleh Yesus, yang buta melihat, sakit disembuhkan, orang yang kerasukan dipulihkan, wanita berdosa diampuni, sehingga sangatlah ironis jika Yesus nantinya akan menderita. Menurut pengalaman mereka dalam mengikut Yesus ini tidaklah masuk akal, murid-murid memandang Yesus adalah sosok yang berkuasa dan penuh dengan mujizat.

Sehingga saat Yesus mengatakan bahwa Dia akan menanggung banyak penderitaan, Petrus menarik Yesus dan berkata itu tidak akan mungkin terjadi. Namun pikiran Allah berbeda dengan manusia, terkadang kita tidak mampu menyesuaikan pola pikir kita dengan Allah kita selalu mempertimbangkan menurut akal kita, pengalaman kita.

Perjalanan hidup kita tidak dirancang untuk selamanya berada dalam kenyamanan. Berhati-hatilah jika kita selalu berada dalam situasi tenang, tidak ada pergumulan, kita bisa melupakan Tuhan. Dunia sekarang sedang membuat agar kita merasa aman dan nyaman. Namun berjaga-jagalah karena Tuhan akan datang saat situasi dunia ini berada dalam kenyamanan.

Tuhan memberikan kita kasih karunia, keselamatan tanpa syarat, keselamatan secara gratis, hyper grace. Namun untuk mengikut Yesus ada syaratnya. Yaitu kita harus menyangkal diri, janda di Sarfat menolong Elia karena itu kehendak Tuhan, bahkan saat mereka sedang kekurangan, dan Tuhan menyediakan berkat baginya, Karena dia mendahulukan pikiran/kehendak Tuhan. Kita tidak meminta penderitaan, tapi kalau Tuhan mengijinkan kita menderita, marilah kita utamakan kehendak Tuhan, sangkal diri kita, kalau kita menderita karena kehendak Tuhan, itu adalah jembatan menuju kenyamanan abadi.

Banyak orang yang ingin meneladani Yesus, tapi hanya dalam hal Mujizat-Nya, sedangkan pada 1 Petrus 2:18-24 disana dituliskan penderitaan Kristus sebagai teladan. Sebagai pengikut Kristus marilah kita meneladani Yesus dengan turut menderita menyangkal diri dan memikul salib dalam kehidupan kita, untuk mendapatkan suatu kenyamanan abadi bersama-Nya. (dr)


~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 06 Maret 2016

Share:

[Event] KKR - Kasih Merevolusi Mental


Oleh karena kasih Tuhan yang besar akan kecamatan Kombi dan sekitarnya, sehingga kegiatan Konser Musik Rohani + KKR dapat terlaksana dengan penuh penyer-taan Tuhan. Syukur kepada Tuhan atas "malaikat-malaikat" yang dikirimkan Tuhan untuk memberkati dan merevolusi mental dari setiap orang yang datang dengan kasih Allah yang dahsyat, yaitu Pdt. DR. J.H. Karundeng MTh., MPdK. (Malam ke-1), Pdt. M. Sumaa MTh. (Malam ke-2) dan Tim Joseph Ministry (Malam ke-3 dan 4). Berikut yang dapat kami bagikan dari kegiatan tersebut:
Share:

Postingan Populer

Arsip Blog

Spotify

Recent Posts