Minggu, 30 September 2018
Yohanes 10:10
Pencuri tidak menggunakan pintu utama, pencuri masuk melalui jendela, loteng, tembok. Akhir-akhir ini pencurian bukan hanya kehilangan emas, atau barang-barang berharga tapi dizaman digital ini terkadang kita kehilangan pulsa, uang karena semua serba digital. Yesus berkata untuk berhati-hati dengan pencuri karena mereka datang hanya untuk membunuh dan membinasakan
(Luk. 10:30) Yerusalem adalah Rumah kedamaian, sedangkan Yerikho adalah gambaran dunia, dunia banyak membuat orang gelisa, dalam perumpamaan ini, ketika orang itu meninggalkan Yerusalem turun ke Yerikho dia dirampok, dipukul dan ditinggalkan setengah mati. Oleh karena itu jangan biarkan hidup rohani kita menurun, setidaknya kita tetap berada di Yerusalem, ketika kita menurun meninggalkan Yerusalem ada penyamun-penyamun yang mengha-dang, untuk membuat kita kesusahan.
Dalam arti Rohani, memang kita tidak kehilangan emas, uang, surat-surat berharga, tapi ketika kerohanian kita menurun ada penyamun yang bisa mencuri damai sejahtera kita, sukacita, semangat, kebaikan, kekayaan-kekayaan rohani kita. Kalau sampai kita kehilangan itu semua, yang ada hanyalah kesusahan, setengah mati. Kalau kita menurun kita akan kehilangan hal-hal rohani, kalau kita membiarkan ini lama kelamaan kita akan hidup dalam kekosongan. Dalam kekosongan itu setan datang untuk menguasai tempat itu. Ketika kita kehilangan nilai-nilai rohani yang ada hanyalah kebinasaan, karena itu Yesus berkata aku datang untuk memberikan hidup, supaya kita mempunyai hidup dan mempunyai-nya dalam segala kelimpahan. Yesus sumber kelimpahan. Yesus adalah sumber yang tidak pernah kehabisan. Perbedaan antara Kasih karunia dengan taurat, dalam taurat kita harus mengorbankan binatang-bintang tertentu untuk mendapatkan pengampunan, sedangkan Yesus memberikan dirinya untuk mengampuni dosa kita (Yoh. 1:16-17). Yesus sudah menjadi korban sehingga kita tidak perlu lagi membawa korban pengampunan dosa (Yoh. 29:1).
Kasih karunia demi kasih karunia Yesus berikan kepada kita, terkadang kita menghadapi kondisi yang berdosa membuat kesalahan, namun Yesus menjadi perantara bagi kita untuk membela kita, mengampuni kita. Kita adalah kepenuhan Dia (Ef. 1:23), Yesus itu adalah sumber yang mampu memenuhi segala sesuatu yang menjadi kebutuhan hidup kita. Yesus mampu mengisi segala kekosongan hidup kita (Kol. 1:19, Kol. 2:9). Dalam Yesus ada kuasa. Sehingga Yesus berkata siapa yang haus silahkan minum, datang pada Yesus (Yoh. 7:37, Mat. 11:28), Yesus mampu memberikan kelegaan. Diluar Yesus yang membayangi kehidupan kita hanyalah kekuatiran. Kebutuhan kita ada pada Yesus, ambilah kelimpahan yang ada pada Yesus, dunia serba terbatas dunia tidak sanggup memenuhi segala kebutuhan hidup kita, apalagi kebutuhan rohani, tapi Yesus sanggup memenuhi kekosongan yang ada dalam kehidupan kita.
Mungkin kita sudah babak belur dihajar oleh penyamun, segala sesuatu sudah diambil, kita mengalami kekosongan-kekosongan, hanya Yesus yang dapat mengisi kekosongan-kekosongan dalam hidup kita. (dr)
~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 30 September 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar