Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 23 September 2018
Ibrani 11:24-27
Orang percaya harus hidup dalam visi. Hiduplah dengan membangun visi. Apa itu visi?
1) Visi adalah kemampuan untuk melihat pada inti persoalan.
2) Visi adalah pandangan kedepan;
3) Visi kemampuan untuk merasakan sesuatu yang tidak tampak, melalui kehalusan jiwa dan ketajaman penglihatan.
Kalau kita hanya menggunakan kornea mata, kita tidak akan bertahan melayani. Orang yang mempunyai visi tidak meletakan pengharapan dengan apa yang dilihat mata. Abraham punya visi, dia tahu Tuhan ada pada tujuan hidupnya. Lut hanya melihat padang rumput tapi akhirnya tempat itu membawanya pada penderitaan setiap hari. Namun abraham mempunyai visi yang jelas.
4) Visi adalah apa yang tampak dalam khayalan. Harus mampu bermimpi besar. Miliki cita-cita besar, rencana besar, jika tidak mampu mebangun visi kita akn tergilas dengan kemajuan dunia ini.
5) visi adalah penglihatan atau pengamatan. Tuhan menempatkan suatu pandangan yang jelas pada Musa, suatu visi yang besar. Orang mencari status, berlari mengejar status baik dikalangan sekuler maupun gereja. Jangan mengejar status, kalau Tuhan yang memberikan kepercayaan, kita akan diangkat Tuhan. Manusia melihat rupa, tapi Tuhan tidak melihat siapa engkau apa latar belakangmu tapi Tuhan melihat hti.
Walaupun Musa sederhana, tapi otoritas Tuhan ada pada Musa, sehingga orang yang menentangnya dihukum Tuhan. Musa tidak mengejar status karena dia mempunyai visi yang besar. Musa menolak untuk disebut anak Firaun (Ibr. 11:24). Terkadang manusia mengorbankan banyak hal demi status. Namun musa tahu siapa dia, dia adalah anak Raja diatas segala raja. Malaikat Tuhan mengawal kita siang dan malam, Jika Tuhan dipihak kita siapakah lawan kita. Banyak orang mencari perlindungan dunia, tapi hanya Tuhan penolong kita. Kitab Mazmur hampir seluruhnya berbicara tentang Tuhan adalah Penolong. Musa rela mennderita bersama-sama dengan umat Allah, Musa tidak mencitai dirinya sendiri.
Dunia membangun perbedaaan-perbedaaan. kita digiring pada hal-hal ini, tapi janganlah lari dari kenyataan (Rut 1:1-6), naomi keluar dari Israel karena tidak mau menderita bersama umat-Nya. Kalau kita berjalan dengan visi yang jelas badai pasti berlalu, dunia ini bukan berarti tidak ada badai.
Musa tidak mau kompromi dengan dosa, dosa itu adalah kesenangan tapi itu hanya kesenangan jasmani semata (Ibr. 11:25), Visi Musa dia arahkan pada upah, lewati kesenangan sesaat dengan visi. Ada upah yang besar yang menanti kita didepan bersama Yesus. Ketika memilih Yesus bukan berarti kita mengalami hidup yang enak, tapi ada pertolongan Tuhan dibalik semuanya itu. Miliki visi dengan iman, iman selalu berkata hal yang positif, hal yang besar, iman selalu berkata hal yang luhur, hal yang indah. Bangun visi yang jelas dalam perjalanan idup kekristenan kita. (dr)
~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 23 September 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar