Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah ~ Jangan buat Yesus Menangis!

Pengkhotbah: Pdt. Daniel Sutrisno STh.
Minggu, 16 September 2018

Maka menangislah Yesus.
Yohanes 11:35

Arti sebuah ketaatan itu sangat penting. Jangan sampai Yesus menangis melihat perjalanan kehidupan kita, ketaatan harus dijalani, hiduplah taat ada hal yang Tuhan sediakan kita. Akhir-akhir ini keadaan menjadi semakin sulit, namun apakah keadaan itu mempengaruhi ketaatan dan kesetiaan kita? Tetaplah taat dan setia pada Tuhan. Tuhan punya rencana dalam kehidupan kita, mari syukuri Firman Tuhan yang menjadi bagian dalam kehdiupan kita.

Jangan sampai kisah hidup kita membuat Yesus menangis. banyak hal yang ada disekitar kita yang membawa kita pada keadaan yang membuat Yesus menangis.

Terkadang dalam kehidupan kita langsung menghakimi seseorang. Seperti halnya Yefta, mempunyai latar belakang yang kurang baik namun ketika dia dijamah Tuhan, dia mampu melakukan hal-hal yang besar. Hanya Firman Tuhan yang mampu menjamah kita mengubahkan kita.

Miliki Iman pada Tuhan, Iman adalah, wujud dari kesetiaan dan cinta kasih. Iman adalah percaya pada Yesus. (1 Ptr. 1:18:19). Pandang saja pada Yesus. Dunia semakin susah, persoalannya adalah ketaatan dan kesetiaan kita, apakah kita tetap setia dan taat pada Tuhan Yesus menghadapi keadaan ini?

Tuhan menuntun kita sampai saat ini itu karena anugerah Tuhan, kita bisa beribadah dan mengenal Tuhan itu semua karena anugerah Tuhan, mari kita syukuri itu semua.

Untuk bisa mengikut Yesus kita harus membuka ikatan-ikatan yang ada dalam hidup kita (Yoh. 11:44). Supaya kita bebas memuji Tuhan, lepaskan ikatan yang mengikat kehidupan kita, bebaskan hidup kita dari ikatan dosa. Kita tidak akan bebas mengikut Tuhan dengan ikatan-ikatan ini. Ketika Yefta dipenuhi dengan Roh Tuhan, dia mengalami kemenangan demi kemenangan. Mari bawa kehidupan kita melekat dengan Firman Tuhan. Melangkah dengan Tuhan, bekerja dengan Tuhan.  

Tuhan berkata kita akan menuai, oleh karena itu tanamlah benih-benih yang baik, pasti kita akan menuai, buah itu pasti kita petik. Supaya kita sebagai anak Tuhan tetap mengikuti jejak Tuhan, taati dan lakukan apa yang Tuhan perintahkan. Gunakan alat komonikasi kita dengan Tuhan yaitu Firman. Jangan buat Yesus menangis. (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Daniel Sutrisno.
(Gembala GPdI Eben Heazer Lewet)
di Ibadah Raya - Minggu, 16 September 2018
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Arsip Blog

Spotify

Recent Posts