Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah ~ Apa itu Kasih: Tidak Mendendam

Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 06 Mei 2018

Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
1 Korintus 13:4-5

Firman Tuhan melebihi kemampuan akal kita, melebihi kemampuan pikiran kita. Tuhan itu tidak terselami, kehebatan kita tidak bisa mengukur kemahakuasaann Tuhan. Pemberian/karunia yang ada didunia ini rata-rata karena sesuatu yang kita punya, misalnya atasan pada bawahan biasanya karena prestasi dll. Namun Tuhan memberikan karunia kepada kita walaupun kita kotor, berdosa dll. Tapi butuh sikap yang benar untuk meresponi kasih karunia Allah /  keselamatan yaitu: hidup dalam pertobatan, hidup dalam iman, dan hidup dalam kasih.

Dalam ayat ini disebutkan bahwa kasih itu tidak sombong, karena kesombongan adalah akar dari dosa. Kasih tidak egois, tidak mencari keuntunga diri sendiri. kasih itu tidak menyimpan kesalahan orang lain dengan kata lain tidak mendendam. Dalam kamus dendam berarti berkeinginan keras untuk membalas, membalas kejahatan dengan kejahatan dsb. Dendam itu sudah ada dari perjanjian lama, Dendam sudah diingatkan oleh Tuhan sejak perjanjian lama, dendam  tu dilarang (Im. 19:18, Ams. 24:17, Rm. 12:17). Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan. lakukanlah kebaikan bagi semua orang. Tuhan selalu membela dan ada dipihak orang yang konsisten menjalankan kebenaran-Nya. Ada beberapa kisah dalam Alkitab tentang pembelaan Tuhan dan akibat dari dendam, antara lain Haman disulahkan dan digantung karena dendam terhadap Mordekai. Nilai kasih itu adalah seperti yang tertulis pada 1 Tesalonika 5:15 "Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang".

Yusuf merupakan contoh yang menang terhadap dendam (Kej. 50:16-20), Yusuf memaafkan saudara-saudaranya karena dia tahu rencana Tuhan indah dalam hidupnya. Yesus juga telah memberikan kita teladan untuk hal ini (Yes. 53:7, 2 Ptr. 2:23), Yesus tetap tenang saat mengalami cobaan / ujian. Oleh karena itu tenanglah saat ujian, percaya terhadap janji Tuhan.

Serahkanlah semuanya kepada Tuhan, jangan membalas, jangan menghakimi. Yesus rela mati supaya kita diselamatkan, supaya yang lemah dikuatkan, supaya yang sakit disembuhkan, Yesus mengampuni orang-orang yang menyakiti-Nya (Luk 23::34, Kol. 3:13). (CM/dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 06 Mei 2018
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Spotify

Recent Posts