Minggu, 10 Desember 2017
Matius 1:21-23
Malaikat Tuhan datang dan menyampaikan pesan Tuhan pada Yusuf lewat mimpi (ay. 21) dan tujuan dari pesan itu untuk menyampaikan berita keselamatan atas belenggu dosa. Pesan yang disampaikan ini tidak bisa diterima oleh akal kita, oleh karena itu butuh seseorang yang bisa mengerti dengan maksud Tuhan tersebut. Jangan mempersalah-kan Tuhan atas kondisi apapun yang kita alami dalam hidup ini, tetaplah mengucap syukur.
Tuhan tidak pernah berdusta (Mat. 1:22) apa yang Dia firmankan pasti Dia genapi. Kadang kita tidak mengerti, tidak tahu, tapi ketika kita belajar memahami kehendak Tuhan, kita bisa tetap enjoy dalam menjalani kehidupan ini sesuai dengan kehendak Tuhan.
Dan penggenapan janji Tuhan ini diberikan kepada Yusuf. Yusuf adalah orang yang sederhana. Yusuf hanya berprofesi sebagai tukang kayu. Namun Yusuf terpilih untuk proyek besar tentang keselamatan bagi bangsa-bangsa. Ini merupakan mega proyek dari Allah. Tuhan tidak memilih orang sembarangan untuk mega proyek-Nya. Namun Kenapa Yusuf? Tuhan melihat 3 hal tentang Yusuf sehingga ia dipilih Tuhan untuk terlibat dalam mega proyek Tuhan yaitu keselamatan bagi manusia.
1) Tulus hati (Mat. 1:19) Tuhan mencari orang-orang yang tulus hati. Bukan hanya dengan sesama tapi tulus juga dengan Tuhan. Tuhan tidak mencari konglomerat yang berpendidikan sampai tinggi. Tulus berarti kejujuran. Yusuf mempunyai karakter yang berbeda. Sehingga disebutkan Yusuf adalah suami yang tulus hati. Kita perlu ketulusan hati agar tidak ada kecurigaan dalam hidup kita.
Ketulusan itu lahir dari hati yang suci. Kalau kita suci maka segala yang keluar dari hidup kita adalah ketulusan. Tuhan sangat menghargai kalau kita menjadi orang-orang yang tulus hati. Miliki hati yang tulus.
2) Tidak mau mencemarkan nama istrinya dimuka umum. Yusuf tidak menjual nama istrinya. Akhir-akhir ini banyak orang yang tidak mau menceriterakan kelebihan orang, hanya kekurangan orang yang digembar-gemborkan. Biasakan untuk menceritakan kelebihan orang lain. Kita harus memiliki karakter yang tidak menjelekan orang lain. Kalau kita memiliki sikap seperti Yusuf, bukan manusia yang mengangkat kita tapi Tuhan yang mengangkat kita.
Yusuf adalah orang sederhana yang memiliki karakter yang luar biasa. Tulus juga berarti tidak mencemarkan orang lain.
3) Yusuf penuh pertimbangan. Apapun yang akan kita lakukan pertimbngkan akibatnya. Belajar mempertimbangkan segala yang akan kita lakukan. Yusuf memahami rencana Tuhan. Dia tahu Tuhan sanggup memberikan dia jalan keluar. Jalani kehidupan dengan memiliki karakter hidup yang baik, sikap yang baik. (dr)
di Ibadah Raya - Minggu, 10 Desember 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar