Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 27 Agustus 2017
Mazmur 114:1-8
Dalam liturgi ibadah, orang Israel mempunyai nyanyian-nyanyian yang mereka nyanyikan. Dan Mazmur 114 ini merupakan salah satu nyanyian yang dinyanyikan umat Israel dalam liturgi Ibadah. Ada 4 mujizat besar yang terjadi dalam pasal ini, yaitu: terbelahnya laut Kolsum (Laut Merah), air sungai Yordan yang kembali ke hulu, gunung-gunung melompat-lompat yang berbicara tentang hukum yang diberikan, serta mengubah gunung batu menjadi kolam.
Yang menjadi pertanyaan, kenapa mujizat ini terjadi? banyak orang hanya ingin mengejar mujizat, mengejar kesembuhan Ilahi. Saat orang Israel keluar dari tanah Mesir 4 mujizat ini dapat mereka alami. Tapi janganlah kita terlalu bernafsu untuk mengalami mujizat. Semua orang rinduh mujizat, ingin melihat mujizat. Ada beberapa hal untuk mengalami mujizat.
1) Pada waktu keluar dari Mesir (Mzm. 114:1), ketika Israel keluar dari Mesir mereka mengalami mujizat. Selama mereka tinggal di Mesir mereka tidak akan mengalami mujizat-mujizat ini. Keluar dari Mesir berbicara tentang kehidupan lama. Keluar dari dari dosa, keluar dari ikatan-ikatan yang membelenggu kita. Ketika kita keluar dari hal-hal ini, meninggalkan dosa, kita akan mengalami mujizat demi mujizat. Ketika kita mampu mewujudkan janji-janji kita pada Tuhan, kita akan melihat keajaiban-keajaiban. Jangan tinggal dalam kehidupan lama (1 Ptr. 2:9). Saat kita keluar ke area yang terang kita akan melihat banyak hal yang Tuhan sediakan bagi kita. Tinggalkan kegelapan, agar kita mampu memberitakan perbuatan Tuhan yang ajaib. Terkadang ketakutan, kebencian, dendam, kepahitan mengikat kita, tinggalkan semua hal itu. Karena kita ditentukan untuk menjadi bangsa yang diberkati.
2) Jaga kekudusan (Mzm. 114:2), kalau kita sudah keluar jaga kekudusan. Kita bisa mencari hal-hal yang ada didunia ini, tapi kalau kita gagal dalam mencari kekudusan semua akan menjadi sia-sia. Dengan hidup kudus kita disegani oleh dunia (1 Kor. 3:16-17). Kalau kita menjadi orang kudus Allah akan membela kita. Jangan membalas kejahatan dengn kejahatan. Pembelaan Tuhan ada buat kita. Berdoalah supaya kita tidak melakukan kesalahan. Tawaran dunia membuat kita gampang sekali jatuh, tapi kalau kita mampu menjaga kekudusan, Tuhan akan menyediakan mujizat demi mujizat dalam hidup ini.
Dengan menjaga kekudusan kita akan tetap berada dalam wilayah Tuhan. (Rm. 8:31). Selama kita ada dalam wilayah kekuasaan Tuhan, tidak perlu takut tetaplah maju. Jangan bernafsu dengan mujizat, ketika kita keluar dari dosa, menjaga kekudusan dan tetap ada dalam wilayah kekuasaan Tuhan, kita akan mengalami mujizat. Siram hati kita dengan Firman supaya kita bisa menjadi tenang. (dr)
~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 27 Agustus 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar