Minggu, 16 April 2017
... Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. ... (Yesaya 53:1-7)
Dalam momen Paskah ini nuansa Kristen begitu kental di Manado, tapi apa arti paskah itu yang sesungguhnya? Paskah bukan sekedar lampu, salib, atau ornamen-ornamen yang indah, itu semua hanya permukaan. Memang permukaan itu penting tapi lebih penting jika kita hidup lebih dalam lagi dengan Tuhan, bukan hanya sekedar yang kelihatan. Apalah artinya nuansa Paskah yang semarak tapi kehidupan kekristenan yang jauh dari makna paskah yang sesungguhnya. Paskah bukan hanya permukaan, apa yang tampak tapi Paskah yang sesungguhnya adalah apa yang ada dalam hidup kita. Apa sebenarnya arti paskah yang sesungguhnya? (Yesaya 53:5)
1) Pertukaran Total, Yesus menukarkan keagungan-Nya, kenyamanan supaya kita diampuni Tuhan, diangkat Tuhan dari lumpur dosa/maut. Namun terkadang kita justru menukarkan hal-hal yang rohani dengan duniawi. Tuhan tidak ingin kita mengalami penyiksaan tersebut. Namun jika kita mengalami masalah dalam kehidupan ini bersyukurlah karena kapasitas kerohanian kita sedang ditambah. Yesus bukan sekedar apa yang kita dengar tapi Yesus itu tentang apa yang kita alami dalam hidup kita, bukan hanya sekedar cerita, bukan sekedar apa yang kita lihat tentang mujizat, tapi kita harus mengalami penyertaan Yesus. Ketika kita melakukan pertukaran total, kita tidak lagi membalas kejahatan dengan kejahatan, tidak lagi mempermasalahkan hal-hal yang kecil. Tidak kehilangan sukacita dengan masalah-masalah sepeleh. Jangan biarkan hal-hal sepeleh merugikan kita, menghilangkan berkat yang disedia-kan Tuhan untuk kita.
Kekristenan kita harus lebih dalam. Ikan yang besar selalu ada didalam. Ketika kita melakukan pertukaran, maka Yesus yang akan semakin besar, kita yang akan semakin kecil. Jangan melihat upah dari manusia tapi lihatlah upah yang dari Tuhan.
2) Status yang diperjelas. dulu kita adalah seperti domba yang menuju kebinasaan. Tapi Yesus memperjelas status kita. Dulu kita terhilang, sekarang ditemukan. Dulu berdosa sekarang dimuliakan, dulu kita bukan apa-apa sekarang kita bisa memanggil-Nya ya Abba ya Bapa. Darah Yesus memetraikan kita. Semua cuma anugerah Tuhan. Yesus memperbaiki yang rusak dalam hidup kita. Oleh karena itu jadikan dirimu nol biar Yesus yang akan mengisi angka disebelahnya.
Lakukan pertukaran total, Dunia mungkin tidak melihatmu tapi Tuhan tetap melihatmu. Mata jasmani mungkin bisa buta tapi jangan biarkan mata hati kita tidak melihat Tuhan. Melayani itu bukan beban tapi kehormatan. Biarlah Yesus yang ditinggikan yang semakin besar, kita yang semakin kecil. (dr)
~ Pengkhotbah: Pdt. Jenry Malempung STh. (Dari Medan)
di Ibadah Raya - Minggu, 16 April 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar