Blog ini merupakan kumpulan warta jemaat yang diterbitkan pada GPdI Immanuel Rerer-satu beserta berita-berita yang terkait dalam perjalanan pelayanan dari GPdI Immanuel Rerer-satu. Semoga dapat menjadi berkat buat banyak orang.

Ringkasan Khotbah ~ Hamba yang pekah

Pengkhotbah: Pdt. Pdt. Vecky Mamentu STh.
Minggu, 01 Oktober 2017

Yesaya 53:7

Bangga ketika kita hidup setia kepada Tuhan, semakin kita setia semakin Tuhan membawa kita kepada pengalaman-pengalaman hidup yang menakjubkan. Seorang hamba mempunyai kepekaan yang tinggi. Hamba Tuhan bukan hanya pendeta, lepasan sekolah Alkitab, tapi setiap orang yang mengenal Tuhan merupakan hamba (Rm. 6:18). Hamba Tuhan tidak sebatas gembala, tetapi begitu kita dimenangkan, ketika kita pisah dengan dosa kita adalah hamba Tuhan. Apapun profesi latar belakangmu ketika kita pisah dengan dosa kita adalah hamba Tuhan.


Sebagai hamba Tuhan kita harus memiliki kepekaan yang tinggi, karena dalam kondisi apapun, kapanpun kita harus mendengar suara majikan kita. Oleh karena itu hiduplah dalam kepekaan. Siagalah selalu, orang Kristen adalah hamba Tuhan. Karena Kristen itu sendiri berarti pengiring Kristus, kata pengiring ini merujuk kepada kedudukan seorang hamba. Biarlah kita menjadi hamba kebenaran yaitu setiap suara kebenaran yang kita terima membuat kita bertindak cepat untuk meresponi kebenaran itu.

Hal yang harus dimiliki oleh hamba yang pertama adalah kepekaan. Kadang Tuhan berbicara kepada kita lewat pengalaman apapun, dengan cara apapun. Tuhan punya begitu banyak cara untuk berbicara pada kita. Kadang kita tidak mengerti, memahami sesuatu yang ingin Tuhan lakukan dalam kehidupan kita. Tapi percayalah Tuhan punya rencana yang indah buat kita.

Yes. 53:7 merupakan digenapi dalam kehidupan Yesus (Mat. 27:12-14), saat tuduhan-tuduhan diberikan pada Yesus Dia tidak membuka mulutnya, karena Dia tahu sedang terjadi penggenapan nubuatan Firman Allah. Setiap nubuat itu pasti digenapi. Tindakan untuk diam saat dianiaya, berusaha berada dalam posisi diam dilakukan oleh Yesus. Tempatkan posisi kita sesuai dengan contoh-contoh kebenaran. Penganiayaan sangat ngeri tapi Yesus diam, ini merupakan contoh bagi kita dalam menjalani kehidupan ini. Kekristenan merupakan proses untuk kita terus meningkat, namun kebanyakan orang tidak suka mengalami apa yang dinamakan proses. Melewati proses ini merupakan hal yang paling sulit. Setiap pergumulan yang kita hadapi ada kemuliaan Tuhan disana.

Banyak orang histeris ketika mengalami proses. Tapi Tuhan bejanji akan berperang ganti kita asalkan kita mengambil posisi yang tepat. Ikuti apa yang Tuhan suruh. Bertobat dan tinggal diam kita diselamatkan, ketenangan dan tetap percaya adalah kekuatan kita.

Jangan balas kejahatan dengan kejahatan, tapi tewaskan kejahatan dengan kebaikan. Tinggal diam saat orang lain mengambil keuntungan dari kita merupakan ajaran Kristen. Jadikian dirimu sebagai hamba, miliki kepekaan, ketaatan Tuhan yang berperang ganti kita. posisi diam bukan berarti kalah, lemah, atau hancur dan binasa tapi inilah merupakan kekuatan kita. Dengan berdiam diri kita akan diselamatkan, Yesus bisa mengatakan banyak hal tapi dia memilih untuk diam. Kita memiliki damai sejahtera, ketenangan, lewat Yesus yang berdiam diri. (dr)

~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 01 Oktober 2017
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Spotify

Recent Posts