Minggu, 05 Februari 2017
Efesus 2:11-22
Efesus merupakan surat yang ditulis oleh Paulus saat di Roma yang kemudian dibawah oleh hamba Tuhan Titikus ke Efesus. Dalam kitab ini ada penjelasan tentang kekayaan alam dalam kasih karunia. Kasih karunia membuat kita berada dalam kebersamaan, kesatuan. Surat ini memuat suatu kehebatan yaitu kasih karunia Allah, yang Tuhan berikan secara merata kepada semua orang. Ayat ini lebih ditujukan kepada orang-orang non-Yahudi (Ef. 2:11-22).
Penjara tidak membuat Paulus berhenti dalam pekerjaannya sebagai seorang rasul. Jangan berhenti berkarya walaupun situasi mungkin sedang sulit, jangan mau terbelenggu oleh keadaan. Bersyukurlah karena kita diberikan kasih karunia Allah. Tuhan menjanjikan kita warisan, yang tidak terhingga (Ef. 1:3). Bahkan dikatakan dalam ayat itu Tuhan telah atau sudah mengaruniakan kepada kita segala berkat Rohani, oleh karena itu carilah dahulu kerajaan Allah (Mat. 6:33). Bahkan dikatakan betapa kayanya kemuliaan Tuhan yang diwariskan kepada kita orang-orang kudus (Ef. 1:18). Efesus 1 memuat segala hal yang akan menghilangkan kecemasan, kegalauan, kebimbangan saat kita membacanya karena kuasa Tuahn yang hebat bagi orang percaya (Ef. 1:19). Kekayaan ini bukan berupa janji tapi sudah diberikan, segalanya telah diberikan bahkan sampai Anak kesayangan-Nya pun diberikan kepada kita.
Bangsa Israel merupakan bangsa yang spesial, tapi dengan adanya surat Efesus ini membuat kita juga menjadi orang yang spesial (Ef. 2:13). Kita yang dulunya jauh dari Tuhan tapi Kristus mendekatkan, Darah Kristus memulihkan orang-orang non-Yahudi. Darah Kristus mampu menyatukan orang dari berbagai latar belakang sosial. Dalam darah Kristus ada keesaan. Konteks Efesus pada dasarnya hanya dua hal yaitu: Kasih karunia dan persatuan. Tapi hari-hari belakangan ini orang-orang mulai membangun tembok-tembok pemisah antar agama, golongan. Doa Yesus agar kita dapat menjadi satu (Yoh. 17:20-22). Akar kebersamaan harus bersumber dari keluarga.
Kebersamaan perlu dan harus kita bangun didalam Tuhan, karena inilah tujuan abadi kita. Tujuan dari Tuhan untuk mempersatukan kita semua. Damai sejahtera merubuhkan perseteruan (Ef. 2:14). Saat itu Israel terbangun tembok-tembok pemisah (Yoh. 4:7-9), tapi Tuhan datang untuk mempersatukan pihak-pihak yang berseteru. Kita semua punya hubungan darah didalam Tuhan, karena Darah Yesuslah yang mempersatukan kita. Kita punya perbedaan tapi keindahan didalam Tuhan membawa kita dalam persatuan. Biarlah kasih Kristus tetap mengikat kita, bangunlah kebersamaan. Suatu saat nanti gereja akan dipersatukan, Salib Kirsuts yang mempersatukan kita. Oleh karena itu ingatlah kalau kita ada, kalau kita percaya Tuhan ini hanya karena kasih karunia Tuhan. (dr)
~ Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu STh. (Gembala)
di Ibadah Raya - Minggu, 05 Februari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar