Pengkhotbah: Pdt. Vecky Mamentu, STh.
Ibadah Raya | Minggu, 2 Juni 2024
Matius 16:24, Matius 10:38
Dalam Matius 16:24 dan Matius 10:38, Yesus mengajak kita untuk mengikuti-Nya dengan memikul salib dan menyangkal diri. Ini bukan cuma soal penderitaan fisik, tapi juga tentang menolak keinginan duniawi kita dan mengutamakan kehendak Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita.
1. Berkat Pengampunan
Dalam Mazmur 32:1-2, kita diajarkan bahwa kebahagiaan sejati datang dari pengampunan dosa. Saat dosa kita diampuni, kita mendapatkan berkat, mujizat, dan sukacita. Pengampunan ini adalah inti dari iman Kristen yang membuat kita istimewa dibandingkan agama lain. Tuhan memberikan pengampunan yang membawa ketenangan pikiran, hati yang senang, dan kebahagiaan sejati.
2. Penyangkalan Diri
Betapa pentingnya doa dalam hidup kita. Doa bukan hanya meminta mujizat, tapi juga mengajarkan kita untuk meresponinya dengan benar. Dalam Matius 16:21, Yesus mengungkapkan penderitaan yang akan Dia alami, dan meskipun Petrus mencoba menghindarkannya, Yesus menegur Petrus karena berpikir menurut konsep dunia, bukan konsep Allah. Penderitaan kadang adalah bagian dari rencana Tuhan yang lebih besar.
3. Memikul Salib
Mengikuti Yesus berarti belajar menyangkal diri, seperti yang dijelaskan dalam Matius 10:38. Contoh penyangkalan diri adalah berpuasa, dengan berpuasa kita dapat menjaga kekuatan rohani dan iman kita. Yesus sendiri menunjukkan penyerahan total kepada kehendak Tuhan ketika Dia berdoa agar cawan penderitaan dilalukan dari-Nya, namun tetap menyerahkan pada kehendak Bapa.
4. Penyerahan Kepada Kehendak Tuhan
Sebagai orang Kristen, kita tidak hanya dipanggil untuk menikmati kasih karunia Tuhan, tetapi juga harus siap memikul salib dan mengalami penderitaan. Yohanes 5:14 mengingatkan bahwa dosa mungkin tampak menyenangkan, tetapi akibatnya adalah maut dan penderitaan. Kita harus menghindarinya dan menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan.
5. Menghindari Dosa dan Mengikuti Yesus
Mengikuti Yesus berarti belajar menyangkal diri dan memikul salib setiap hari. Tanpa itu, kita tidak berkenan kepada Tuhan. Menyadari bahwa penderitaan adalah bagian dari kehendak Tuhan dalam hidup kita, kita diajak untuk tetap setia dan menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Tuhan senang ketika kita membuat komitmen untuk setia, meskipun harus melalui penderitaan.
Jadi, mari kita jalani hidup dengan menaruh kepercayaan penuh pada kehendak Tuhan. Dalam setiap langkah, andalkan Dia yang telah mengampuni dosa-dosa kita dan memikul segala penderitaan kita. Tetap semangat dan jangan menyerah, karena bersama Tuhan, kita pasti bisa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar